Mengenal rahasia Tsuki, bulan kita!

Minggu ini, aku mau menceritakan tentang tetangga terdekat kita, yaitu Bulan. Beberapa hari yang lalu bulan sedang dalam tahap purnama. Apakah kalian melihatnya? Menurut kalian, apakah bulan lebih besar daripada Bumi? Pastinya kalian menjawab tidak, dan jawabannya memang tidak. Tapi, apakah sama halnya dengan Planet Merkurius yang adalah planet Terrestrial terkecil di tata surya? Gimana menurut kalian? Kemungkinan besar kalian pasti akan menjawab "Merkurius lebih besar dari bulan kita". Ya, itu benar. Ada tiga perbedaan antara bulan kita dengan Merkurius. Perbedaan pertama adalah diameter Merkurius yang hampir mencapai 5.000 km, sedangkan diameter satelit kita adalah 3.475 km. 

Yang kedua adalah satelit alami kita ini memiliki kandungan zat di dalamnya. Begitu juga dengan Merkurius. Mereka berdua memiliki kandungan besi dan bagian kerak dan mantel mereka tersusun dari silikat (jenis batuan). Tapi, isi dari inti mereka berbeda. Inti bulan kita (supaya lebih mudah, kita panggil aja Tsuki) tersusun dari besi, sedangkan inti Merkurius adalah nikel besi. Perbedaan ketiga adalah ciri-ciri planet salah satunya adalah mengitari bintang, sedangkan Tsuki mengelilingi planet, yaitu Bumi. Tapi, karena Merkurius mengitari Matahari, dia disebut planet. Ketiga perbedaan itulah yang membedakan bulan kita dengan Merkurius walaupun mereka berdua sama-sama memiliki banyak kawah. 

Sekarang, kita akan membandingkan Tsuki dengan bulan dari planet lain, yaitu keempat bulan terbesar Jupiter. Jupiter memiliki banyak bulan, tapi yang terbesarnya cuma 4 bulan. Keempat bulan itu adalah Io, Europa, Kallisto, dan Ganymede.

Yang terbesar adalah Ganymede, sedangkan yang terkecil adalah Europa. Ganymede lebih besar daripada Tsuki, bahkan dia lebih besar dari Merkurius, padahal Ganymede adalah bulan. Keempat bulan ini mempunyai permukaan yang berbeda-beda. Permukaan Ganymede dan Kallisto memiliki banyak kawah bekas tabrakan batu-batu asteroid, sama seperti Tsuki. Ganymede, Kallisto, dan Europa sama-sama memiliki lapisan es. Europa mempunyai lapisan es yang paling tebal. Tapi Io berbeda dengan bulan yang lainnya. Dia memiliki gunung berapi yang aktif sehingga selalu mengeluarkan lava dan belerang sehingga suhu di sana sangat panas. Bayangkan ada dua bulan yang mempunyai permukaan es, sementara yang satunya lagi mempunyai banyak gunung berapi. Sebenarnya, Tsuki juga mempunyai banyak gunung, tapi udah nggak aktif. Zat-zat dan partikel-partikel di dalam keempat bulan ini juga memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Tsuki. Ganymede, Europa, Io memiliki kandungan batuan silikat, sama seperti Tsuki. Tapi, Callisto katanya tidak memiliki kandungan tersebut. 

Apakah kalian pernah bertanya-tanya, apa perbedaan antara planet dan bulan? Mungkin kalian akan menjawab begini = bulan lebih kecil daripada planet. Itu ada benarnya, tapi kurang tepat. Karena kalau benar begitu, kenapa Ganymede lebih besar dari Merkurius? Jadi, perbedaannya begini. Bulan mempunyai 3 gerak, yaitu = berotasi, berevolusi terhadap planetnya, dan berevolusi terhadap Matahari bersama-sama dengan planetnya. Berevolusi bisa dibilang mengelilingi atau mengitari. Sementara planet memang berputar, tapi dia hanya mengitari bintangnya, tidak mengelilingi planet lain. Itulah perbedaannya. Apakah kalian juga pernah bertanya, kenapa kita cuman bisa melihat satu sisi Tsuki? Itu karena pengaruh "tidal lock" alias terkunci secara gravitasi. Gravitasi Bumi dan bulan yang saling tarik-menarik menyebabkan kita selalu melihat sisi bulan yang sama setiap harinya. Lalu, tentang kawah-kawah yang ada di Tsuki, menurut kalian kenapa kawah-kawah itu tidak menghilang dari permukaan Tsuki? Itu karena di Tsuki tidak ada udara dan air sehingga mungkin tidak ada yang mengubah bentuk kawah-kawah itu, kecuali kalau ada tabrakan asteroid yang lainnya. Hal ini menyebabkan kawah kecil yang sudah terbentuk sejak miliaran tahun lalu pun masih terjaga bentuknya. 

Ngomong-ngomong, apakah kalian pernah melihat awan dan membayangkannya menjadi suatu bentuk? Pastinya pernah kan? Ternyata, masyarakat Jepang juga pandai dalam membayangkan, tapi yang mereka bayangkan bukan bentuk-bentuk di awan, melainkan bercak-bercak di permukaan Tsuki. Mereka membayangkan bercak-bercak itu dengan bentuk kelinci. Mulai saat itu, muncullah mitos kelinci di bulan, atau kalau di bahasa Jepang = Tsuki no Usagi. Tsuki berarti bulan, sedangkan Usagi berarti kelinci. 
Mitos ini bermula dari 3 ekor binatang, yaitu kelinci, rubah, dan monyet yang hidup di dalam hutan. Mereka bersahabat dengan baik. Suatu hari, Dewa Bulan ingin tau nih, siapa yang paling baik di antara mereka bertiga. Jadi sang Dewa turun ke Bumi dan menyamar menjadi seorang pengemis yang kelaparan. Ketiga hewan itu memutuskan untuk mencarikan makanan untuk pengemis itu. Monyet memetik buah-buahan, sementara rubah menangkap ikan. Tapi sayangnya, kelinci nggak bisa menemukan apapun. 

Lalu, apa yang dilakukannya? Dia menyalakan api lalu berkata kepada si pengemis. "Aku tidak bisa memberikan apapun untukmu, jadi aku akan masuk ke dalam api ini. Setelah dagingku matang, makanlah agar kamu nggak kelaparan lagi", kata si kelinci. Tapi, pengemis itu langsung menyelamatkan kelinci dan menunjukkan wujud aslinya. Akhirnya, sang Dewa Bulan tau bahwa kelinci-lah yang paling baik. Jadi dia membawa kelinci ke bulan untuk membuatkannya kue mochi. Kalau rubah dan monyet merindukannya, mereka akan melihat teman mereka yang sedang membuat mochi di bulan. Begitulah cerita mitos kelinci di bulan. Tahukah kalian? Ternyata ide dari mitos ini dikutip sedikit untuk membuat anime yang bernama Sailor Moon (untuk kalian yang belum tau, anime Sailor Moon cukup terkenal lho). 


Ngomong-ngomong, kalau kalian kepingin punya kelinci, tapi tidak bisa, lihatlah bulan purnama, maka kalian akan mempunyai kelinci! Hehehe. Menarik kan, ceritaku minggu ini? Jya, matane! (Baiklah, sampai jumpa lain kali ya!) 





Post a Comment

0 Comments