Philae, si pendarat komet yang pingsan

Baru-baru ini Bumi kan dijatuhi batu-batu asteroid dan juga ada komet yang melintas. Komet yang baru saja melintas bernama Komet C/2020 F8 SWAN, singkatan dari Solar Wind Anisotropies. Seperti yang aku sudah jelaskan, komet adalah sisa-sisa pembentukan tata surya 4,6 milyar tahun yang lalu yang tersusun dari pasir, es air, dan karbon dioksida. Komet biasanya berasal dari Sabuk Kuiper dan Awan Oort. Dia memiliki orbit, dan orbitnya itu bisa dikelompokkan ke dalam periode pendek kalau komet itu mengelilingi Matahari dibawah 200 tahun. Komet tersusun dari pasir, es air, ekor, dan selubung hidrogen yang berada di bagian ekor. Kecepatan rata-rata setiap komet adalah 25 km/detik. Kalian kebayang nggak kalo kecepatan segitu tuh super duper cepat? 25 km/detik artinya komet menempuh jarak 25 km dalam satu detik! Kecepatan itu lebih besar daripada kecepatan angin di Bumi loh! Makanya aku bilang komet itu super duper cepat. 

Ngomongin soal komet, ada satu komet yang sangat istimewa loh! Tapi itu bukan yang barusan melintasi Bumi. Namanya adalah 67P/Churyumov-Gerasimenko.

Namanya diambil dari nama penemunya. Komet ini berasal dari Sabuk Kuiper. Bentuknya bilang aja mirip dengan bebek. Ah, aku jadi laper deh! Trus, apa yang unik dari komet ini? Yang unik adalah adanya wahana antariksa yang berhasil mendarat di atasnya. Mendarat di komet? Kok bisa? Gini ceritanya. Pada tanggal 2 Maret 2004, sebuah roket bernama Ariane 5G+ meluncur ke angkasa sambil membawa sebuah satelit bernama Rosetta. Setelah keluar dari atmosfer Bumi, Rosetta melepaskan diri dari Ariane 5G+ dan menuju komet yang bernama 67P ini. Di dalam satelit ini ada wahana antariksa lain yang bernama Philae. Kalau kalian mau, kalian bisa menyebut mereka kakak beradik karena Rosetta lebih besar daripada Philae.

Misi Philae adalah menyelidiki kandungan partikel-partikel di dalam komet tersebut, karena belum ada yang tau kandungan partikel-partikel di dalam komet itu bagaimana. Kenapa belum ada orang yang tau? Karena belum ada wahana antariksa yang bisa mendarat di komet sebelum Philae tercipta. Siapa tahu kandungan di dalam komet bisa menjawab asal usul air di Bumi, walaupun tujuan mereka sebenarnya bukan itu. Jadi kalau mereka juga bisa menjawab asal usul air di Bumi, mereka mendapatkan bonus. Lalu, apa tugasnya Rosetta? Tugasnya sebenarnya cuma mengantar Philae. Rosetta dan Philae menempuh perjalanan yang lama. Mereka bertemu dengan komet 67P 10 tahun setelah mereka keluar dari Bumi. Jadi mereka bertemu dengannya pada tahun 2014, tepatnya di tanggal 6 Agustus. Lama sekali, ya! Selama di perjalanan, mereka juga bertemu dengan objek-objek angkasa lainnya. 

Setelah mereka bertemu dengan 67P, mereka mengejar komet itu. Padahal kecepatan 67P kira-kira 11 km/detik! Itu pun masih bisa lebih cepat. Menurut kalian, apakah mereka berhasil mengejarnya? Ternyata bisa kok! Tapi setelah mereka sampai di 67P tanggal 6 Agustus 2014, Rosetta harus mengorbit komet selama 3 bulan sampai bulan November agar kecepatannya sama dengan kecepatan komet itu. Pada tanggal 12 November 2014 Philae dilepas dari Rosetta dan mendarat di belakang komet. Akhirnya, untuk pertama kali dalam sejarah, manusia berhasil mendaratkan wahana antariksa di atas komet. Itu adalah pencapaian yang luar biasa loh! Tapi setelah Philae mendarat, dia kehabisan energi karena tidak mendapat sinar matahari sehingga dia "pingsan" selama 7 bulan dari tanggal 15 November 2014 sampai 13 Juni 2015. Sebenarnya kata yang tepat adalah sedang dalam mode aman atau hibernasi. Kenapa dia pingsan? Karena dia mendarat di belakang komet, sehingga tidak terkena sinar matahari. Padahal misi seharusnya selesai tanggal 9 Juli 2015. 
Trus, siapa yang melanjutkan penelitian? Kakaknya yaitu Rosetta yang meneruskannya. Tapi dia meneliti 67P dari jarak jauh, berbeda dengan temannya yang meneliti 67P dari dekat. Untungnya, pada tanggal 13 Juni 2015 Philae akhirnya bangun dan berkomunikasi dengan Rosetta sampai tanggal 9 Juli 2015 sehingga misi diperpanjang. Sayangnya, komunikasi mereka terputus lagi. Alasan kenapa dia terputus lagi aku nggak tau. Mungkin karena komunikasi mereka tidak bagus atau karena Philae pingsan lagi. Karena pada akhir misinya Philae mati di komet itu, atau mungkin lebih tepatnya pingsan dalam waktu yang lebih lama dari sebelumnya sehingga yang meneruskan misinya adalah Rosetta. Kemudian, pada tanggal 2 September 2016 Rosetta menemukan Philae di salah satu ceruk di komet itu saat dia sedang meneliti 67P. Tanggal 30 September 2016 misi berakhir dengan satelit Rosetta yang bertabrakan dengan komet. 

Sebenarnya dia bukan hanya sekedar bertabrakan saja, tapi kan sebelum itu Philae pingsan lagi dan nggak tau kapan akan bangun lagi. Jadi Philae pingsan dua kali. Karena misi adiknya belum selesai, Rosetta akhirnya dikirimkan ke dekat komet untuk mengumpulkan informasi tentang komet itu lebih banyak. Tapi ada resiko dari apa yang dilakukannya itu. Saat dia mendekati komet 67P, bisa saja tiba-tiba Rosetta jatuh ke permukaan komet karena tertarik gravitasi komet itu. Atau kalau tidak, dia mungkin tidak bisa melawan medan gravitasi untuk keluar dari 67P sehingga para ilmuwan harus merelakannya hancur. Tapi, karena para ilmuwan ingin tau lebih banyak tentang komet itu, akhirnya mereka mengirimkan Rosetta untuk mendekat ke komet untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan resiko Rosetta hancur. 

Jadi, saat Rosetta sampai ke dekat permukaan komet, dia secepatnya meneliti komet 67P dan segera mengirimkan hasil penelitiannya kepada para ilmuwan di Bumi. Sayangnya, para ilmuwan memang harus merelakannya. Rosetta akhirnya harus berpisah dengan semua orang di Bumi. Dia hancur bertabrakan dengan permukaan komet. Sebenarnya, menurutku para ilmuwan tidak sengaja menabrakkan Rosetta, tapi mereka berusaha untuk mendaratkan Rosetta di atas komet, tapi mereka gagal. Menurut kalian, kenapa Rosetta nggak bisa mendarat dengan mulus? Jawabannya mudah kok. Kan dia adalah pengorbit, bukan pendarat. Karena itu dia tidak dibuat untuk mendarat sehingga saat berusaha untuk mendarat di atas komet 67P, Rosetta bertabrakan dengan cukup keras dengan permukaan komet sehingga dia hancur. 

Karena itu ada "fosil" kakak beradik di atas komet 67P, yaitu fosil Rosetta dan Philae. Jadi nasib Rosetta sama dengan adiknya, yaitu Philae. Ya, itu adalah akhir yang agak menyedihkan untuk Philae dan Rosetta si kakak beradik. Tapi mereka sudah berjasa untuk semua orang di Bumi. Jadi usaha tidak sia-sia. Jadi, kita seharusnya berterima kasih kepada usaha dan jasa Rosetta dan Philae yang mau mengorbankan hidup mereka untuk kita. Rosetta dan Philae! Kalian tetap akan dikenang oleh semua orang di dunia ini kok. Selamat tinggal Rosetta dan Philae!

===========

Yang mau lihat diskusinya, tengok ke sini ya :
 







Post a Comment

0 Comments