Maaf, Challenger

Sumber : www.art.com

Satu kalimat untuk pesawat ulang-alik ini : "Sang 'Penantang Maut' yang gagal." Itu kataku. Sesuai dengan namanya - yaitu 'Challenger' atau 'penantang' - pada akhir hidupnya dia 'menantang maut' dengan meluncur di saat yang sangat tidak tepat. Akibatnya, terjadilah peristiwa bersejarah yang sangat dikenang dalam dunia astronomi. Tapi, kenapa Tragedi Challenger bisa terjadi? Untuk menjawabnya, kita akan mempelajarinya tentang pesawat ulang-alik ini dulu. Challenger adalah pesawat ulang-alik kedua di angkasa setelah Columbia (Enterprise tidak termasuk). Awalnya, NASA berencana untuk menggunakan Challenger hanya sebagai pesawat ulang-alik uji coba. Challenger mulai dibangun pada November 1975 oleh Rockwell International. Setelah selesai, dia dikirim ke Lockheed Martin untuk mulai melakukan uji coba pada 2 April 1978. Peluncuran pertamanya adalah pada 4 April 1983, tertunda sekitar 2 bulan dari tanggal 20 Januari karena ada beberapa kerusakan teknis. NASA menemukan kebocoran hidrogen selama proses uji coba persiapan penerbangan. Saat proses uji coba kedua pada 25 Januari 1983, adanya retakan di mesin menyebabkan kebocoran lagi. Lalu, beberapa kendala terjadi juga di Satelit Pelacak dan Pengirim Data atau TDRS yang dibawa oleh Challenger. 
Pada peluncuran pertamanya (STS-6), Challenger membawa Astronot Musgrave dan Astronot Donald Peterson. Mereka berdua menjadi 2 astronot pertama yang melakukan 'spacewalk' selama program pesawat ulang-alik berjalan. Challenger juga membawa wanita Amerika pertama bernama Sally Ride pada Juni 1983 (STS-7) dan Guion Bluford, orang campuran Amerika dan Afrika pertama di angkasa pada STS-8. Pada misi STS-8, Challenger juga melakukan peluncuran dan pendaratan pertama pesawat ulang-alik pada malam hari. Pesawat ulang-alik ini juga menerbangkan Spacelab operasional pertama pada STS-51B. Spacelab adalah laboratorium luar angkasa Eropa untuk melakukan uji coba dalam microgravity. Pencapaian lainnya adalah si 'Penantang' juga membantu George Nelson dalam perbaikan Satelit Solar Maximum Mission (SMM) pada April 1984 (STS-41C). 
Sumber : www.forbes.com

Lantas, apa yang menyebabkan Challenger mengalami kecelakaan maut seperti itu? Sederhananya karena suhu yang sangat dingin di hari peluncuran. Suhu di hari-H diduga menjadi rekor suhu terendah dalam Program Pesawat Ulang-Alik. Suhu di malam sebelum hari peluncuran mencapai −8°C dan meningkat menjadi −6 °C pada pukul 6 pagi. Suhu sedingin itu membentuk es pada menara peluncuran. Agar pipanya tidak ikut membeku, NASA mengalirkan air secara perlahan. Pihak NASA khawatir kalau lapisan es itu terlempar dan merusak sistem perlindungan termal pengorbit atau terhisap ke dalam mesin saat Challenger lepas landas. Terutama tentang segel pada SRB atau solid rocket boosterBahkan Rocco Petrone yang menjadi kepala divisi transportasi angkasa Rockwell mengatakan Misi Challenger kali ini tidak aman. Tapi NASA tidak ingin membatalkan misinya. Mereka hanya menundanya selama 1 jam untuk mencairkan sebanyak mungkin es. Pada akhirnya Challenger STA - 099 meluncur dengan suhu udara saat itu 2°C. Tapi tidak lama kemudian muncul kepulan asap dari SRB sebelah kanan. Tangki hidrogen cair mulai bocor dan membakar SRB dan tangki. Parahnya, kru di dalamnya tidak menyadari bahaya itu sampai SRB kanan terlepas dari tangki luar. Tapi semuanya sudah terlambat. Api besar membakar sisi tangki luar, sementara SRB kanan bertabrakan dengan struktur antar tangki. Pada akhirnya, terjadi ledakan yang membakar seluruh tangki luar dan pengorbit beserta kru di dalamnya. Bagian pengorbit hancur berkeping-keping pada ketinggian 14 km di atas permukaan laut, lalu jatuh, tenggelam ke dalam Samudera Atlantik. Sementara kedua SRB terpisah dari tangki luar dan terbang tanpa kendali. Jadi, singkatnya kecelakaan maut ini terjadi karena cincin-O atau segel karet pada SRB yang rusak karena suhu dingin yang ekstrem. Suatu masalah yang sangat sederhana, tapi mengakhiri riwayat 'Sang Penantang' dengan tragis pada misi terakhirnya yang ke-10, 73 detik setelah lepas landas.
Sumber : www.history.com

Tragedi Challenger tentu saja menggemparkan seluruh dunia, mematahkan hati semua orang. Presiden Amerika saat itu yang bernama Ronald Reagan memberikan Pidato Kenegaraan 1986 pada malam 28 Januari 1986. 3 hari kemudian, beliau dan istrinya, Nancy Reagan, pergi ke Johnson Space Center untuk berbicara di sebuah upacara peringatan untuk menghormati para kru Challenger yang meninggal saat tragedi tersebut, yang meliputi : 

  • Komandan Misi: Francis Scobee
  • Pilot: Michael Smith
  • Spesialis Misi: Judith Resnik
  • Spesialis Misi: Ronald McNair
  • Spesialis Misi: Ellison Onizuka
  • Spesialis Muatan: Gregory Jarvis
  • Spesialis Muatan, Guru: Christina McAuliffe, guru pertama di luar angkasa
Sumber : www.nasa.gov

Setiap bulan Januari, NASA memperingati Kru Challenger pada Hari Peringatan NASA. Tim penyelamat menghabiskan beberapa minggu untuk mengembalikan bongkahan-bongkahan Challenger dan menemukan ketujuh mayat astronot. Puing-puing Challenger sebagian besar dikubur di silo rudal Minuteman di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral. Mayat kru yang masih bisa dikenali dikembalikan kepada keluarganya, sedangkan yang tidak bisa dikenali dimakamkan di sebuah monumen di Pemakaman Nasional Arlington pada 20 Mei 1986. Tidak hanya itu, tapi peluncuran pesawat ulang-alik diberhentikan untuk sementara waktu sampai tahun 1988. Semua peluncuran dialihkan ke roket yang bisa digunakan kembali, dan astronot diliburkan dari tugas memperbaiki satelit. Selama sekitar 2 tahun itu, NASA mengutak-atik sistem pesawat ulang-alik agar lebih aman. Misalnya, mereka memperbarui bentuk SRB. Setelah hancurnya Challenger, NASA merancang Endeavour sebagai penggantinya. Tragedi Challenger tentu saja dimuat dalam banyak media. Proses penyelidikan dari penyebab tragedi itu ditulis menjadi beberapa buku. Itu juga dijadikan film berjudul Challenger yang dipublikasikan pada 25 Februari 1990 dan The Challenger Disaster pada 18 Maret 2013. Khusus untuk ketujuh astronot yang meninggal dalam kecelakaan, mereka dibuatkan sebuah album musik elektronik pada tahun 1986 berjudul Rendez-vous oleh seorang komposer dari Prancis bernama Jean-Michel Jarre. 
Sumber : www.discovermagazine.com

Sekarang, sebagian dari puing-puing Challenger dijadikan pameran di Forever Remembered, Kennedy Space Center. Para anggota keluarga dari para astronot Challenger yang meninggal memberikan edukasi untuk para siswa melalui Program Challenger Center for Space Science Education. Maaf, dan selamat jalan, 'Sang Penantang' dan ketujuh astronotnya. 
Sumber : www.imdb.com

-----------------

Rekaman di Youtube : 

Post a Comment

0 Comments