Para Penghuni Di 'Tepi Alam Semesta'

(Sumber : www.openthenews.com)

Seperti yang kita tau, luar angkasa adalah ruangan yang luasnya tidak diketahui atau bahkan tak terbatas. Saking luasnya, teknologi Bumi pun hanya bisa mengamati sebagian kecil dari alam semesta. Batas daerah yang masih bisa kita amati ini diberi nama 'Alam Semesta Yang Dapat Diamati'. Jadi yang dimaksud dengan 'obyek angkasa terjauh dari Bumi' adalah obyek angkasa yang berada di tepian 'Alam Semesta Yang Dapat Diamati.' Dan inilah dia 5 obyek angkasa terjauh dari Bumi. Sebelumnya, aku harus ingatkan bahwa selain kelima obyek angkasa di bawah, tentu saja ada obyek angkasa terjauh lainnya (misalnya planet terjauh yang tidak masuk ke dalam daftar kali ini). Hanya saja tidak akan aku bahas karena terlalu banyak.

Di nomor satu, ada Quasar J0313-1806. J0313-1806 ditemukan 3 tahun setelah quasar terjauh sebelumnya, yaitu ULAS J1342 + 0928. Quasar ini berjarak 13,03 miliar tahun cahaya dari Bumi. Quasar terjauh ini lahir 670 juta tahun setelah Big Bang. Karena jenisnya adalah quasar, maka obyek angkasa ini sangatlah terang. Bahkan kalau cahaya seluruh bintang di Bimasakti digabung, cahaya quasar ini masih 1.000 kali lebih terang. J0313-1806 sekitar 1,6 miliar kali lebih masif dari Matahari dan 385 kali lebih masif dari Sagittarius A*. Galaksi tempat quasar ini terbentuk melahirkan 200 bintang sebesar Matahari per tahun, tapi serial tahunnya ada sekitar 25 bintangnya yang ditelan lubang hitamnya sendiri. Proses terbentuknya lubang hitam dari Quasar J0313-1806 yang sangat cepat membuat bingung para ilmuwan selama bertahun-tahun. Para ilmuwan berharap bisa menemukan lebih banyak quasar yang terbentuk pada waktu yang sama dengan J0313-1806, pada alam semesta awal, untuk membantu memahami bagaimana benda-benda raksasa ini muncul.

Galaksi HD1 (sumber : https://bigthink.com)

Di nomor kedua ada galaksi bernama HD1 yang berjarak sekitar 13,5 miliar tahun cahaya. HD1 terbentuk sekitar 330 juta tahun setelah Big Bang. Karena usianya yang sangat tua, galaksi terjauh ini menyimpan banyak misteri. Ada dugaan di dalamnya terdapat bintang pertama, lubang hitam supermasif pertama, sampai Bintang Populasi III. Bintang Populasi III diduga adalah sebuah populasi bintang yang sangat masif, bercahaya, panas, dan hampir tidak memiliki logam. Sinar ultraviolet HD1 sangatlah terang. Biasanya itu nenjadi tanda bahwa galaksi itu membentuk bintang dengan kecepatan tinggi. Kalau benar HD1 adalah galaksi starburst - galaksi yang sangat cepat membentuk bintang - galaksi ini akan menciptakan lebih dari 100 bintang per tahun. Salah satu alasan yang masuk akal untuk sinar ultraviolet HD1 adalah mungkin bintang-bintangnya berbeda dari bintang-bintang sekarang, di mana bintang sekarang tersusun dari bahan daur ulang dari bintang sebelumnya. Di alam semesta awal, gas pembentuk bintang hanya terdiri dari hidrogen, helium, litium, dan berilium. Bintang-bintang pertama yang terbentuk dari unsur-unsur kimia ini menjadi Bintang Populasi III yang lebih masif, lebih terang, dan lebih panas daripada bintang saat ini. Bintang Populasi III diduga hidup hanya sekian juta tahun. Kemungkinan lainnya adalah karena HD1 memiliki lubang hitam supermasif pertama di alam semesta. Foton berenergi tinggi dari material yang jatuh ke dalam lubang hitam itulah yang mungkin menyebabkan Galaksi HD1 memancarkan sinar ultraviolet. 
Sumber : www.nasa.gov

Di nomor 3, ada bintang terjauh yang namanya diambil dari novel 'The Lord of the Rings,' yaitu Earendel atau WHL0137-LS. Earendel ditemukan pada 20 Maret 2022 oleh Teleskop Angkasa Hubble. Dalam Bahasa Inggris Kuno, Earendel berarti "bintang pagi" atau "fajar". Awalnya bintang biru dan panas ini berjarak 12,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, tapi sekarang menjadi 28 miliar tahun cahaya karena pengembangan alam semesta, hampir 2 kali lebih jauh dari Bintang Icarus. Hubble bisa mendeteksi cahaya Earendel karena cahayanya diperkuat oleh gugus galaksi WHL0137-08 yang berada di antara Bumi dengan bintang itu. Cahaya bintang di Rasi Cetus ini dibengkokkan oleh galaksi tempatnya berada - WHL0137-zD1 yang dijuluki "Busur Matahari Terbit" - sehingga sinarnya berbentuk bulan sabit. Earendel terbentuk hanya 900 juta tahun setelah Big Bang. Earendel memiliki massa antara 50 - 100 kali massa Matahari dengan suhu permukaan paling rendah 20.000 Kelvin. Ada kemungkinan bahwa Earendel termasuk ke dalam bintang populasi III yang menjadi pemicu terbentuknya unsur-unsur kimia yang lebih berat dari hidrogen. Walaupun saat ini masih memegang rekor sebagai bintang terjauh - yang artinya sekaligus menjadi salah satu bintang tertua - sebelum Earendel masih ada satu atau dua generasi bintang lagi, yang otomatis lebih tua dari Earendel, karena generasi bintang paling pertama terbentuk hanya sekitar 100 juta tahun setelah Big Bang. Unsur-unsur kimia yang lebih berat dari hidrogen belum terbentuk sebelum generasi bintang pertama ini. 
Ilustrasi GRB 090423 (sumber : www.nasa.gov)

Untuk dua benda terakhir akan aku jadikan satu saja. Kedua obyek angkasa terjauh sisanya adalah Ledakan Sinar Gamma dan Pancaran Astrofisika. Ledakan sinar gamma yang diberi kode GRB 090423 ini ditemukan dengan Satelit Swift milik NASA dan tim astronom internasional. Ledakan dahsyat ini terjadi saat alam semesta baru berumur 630 juta tahun. Sampai sekarang ini adalah ledakan sinar gamma terjauh yang pernah terlihat. Sementara Pancaran Astrofisika PSO J172.3556+18.7734 ditemukan pada Mei 2011. Lalu dikategorikan ke dalam quasar radio keras pada 8 Maret 2021. Pancaran astrofisika sendiri adalah peristiwa angkasa yang berwujud arus yang keluar dari materi terionisasi yang dipancarkan dari suatu sumbu rotasi obyek angkasa. Sebagian besar 'pancaran laser' ini diciptakan oleh lubang hitam supermasif di inti galaksi aktif yang kita namakan dengan quasar. Obyek angkasa lain yang memiliki 'pancaran' adalah bintang variabel penghancur, bintang biner sinar-X, dan ledakan sinar gamma. 
Sumber : www.sci.news

Luar angkasa memang sangat luas! Kelima obyek angkasa tadi saja masih terletak di dalam alam semesta yang dapat diamati. Apalagi di luar observable universe, kira-kira apa saja yang tinggal di luar sana?

Sumber : https://astronomy.com

Post a Comment

0 Comments