Jalan Matahari Cusco

Sumber : https://tourscanner.com

Sebelum kita lanjut di Eropa, kita akan kembali mengunjungi Amerika Selatan lagi. Di daerah ini, ada 3 tempat lagi yang akan AAC bahas. Yang pertama adalah Kuil Rubah yang berada di Buena Vista. Buena Vista adalah situs arkeologi seluas 8 hektar yang terletak sekitar 40 km di Lembah Sungai Chillon di Distrik Santa Rosa de Quives, Provinsi Canta, Peru. Situs yang berada di kaki Pegunungan Andes ini pertama kali digali oleh Frederic Engel pada tahun 1987. 
Sumber : www.semanticscholar.org 

Di sini ditemukan artefak yang berasal dari 9700 ± 200 tahun lalu atau pada Periode Prakeramik Awal dan dari 1960 ± 80 tahun lalu, pada Periode Menengah Awal. Kembali ke Kuil Rubah. Kuil ini ditemukan pada bulan Juni 2004 oleh arkeolog bernama Robert Benfer. Kuil yang dibangun sekitar 4200 tahun yang lalu ini memiliki nama seperti itu karena adanya mural yang mengapit pintu masuk kuil. Mural itu menggambarkan seekor rubah yang sedang meringkuk di dalam seekor llama. Bagi masyarakat Amerika Selatan, rubah menjadi simbol air dan budidaya. Mungkin penduduk Buena Vista jaman dulu menggunakan Kuil Rubah sebagai tempat sembahyang kepada dewa untuk memohon hasil panen yang baik saat titik balik Matahari musim panas. Kuil Rubah dibangun dan digunakan oleh sebuah peradaban yang menempati daerah itu beberapa milenium sebelum Suku Inca sampai sekitar 3.500 tahun yang lalu. Kuil dengan tinggi 10 m dan panjang 16 m ini memiliki observatorium astronomi di puncaknya. Batu-batu besar yang terletak di punggung bukit di sebelah timur pintu masuk observatorium digunakan sebagai kalender. Saat peristiwa titik balik Matahari musim panas, Matahari akan terlihat terbit di atas batu yang paling menonjol dilihat dari kuil. Lalu, beberapa jam sebelum fajar menyingsing pada peristiwa alam yang sama, konstelasi yang dikenal sebagai Konstelasi Rubah akan menampakkan dirinya di antara dua batu besar lainnya di punggung bukit yang sama. 

Sumber : https://terraeantiqvae.blogia.com

Oh, Buena Vista tidak menarik? Baiklah, kita lanjutkan saja ke Garis-garis Nazca. Ini adalah tempat yang aku jamin sangat menarik dan sangat misterius. Garis-garis Nazca adalah gambar raksasa di permukaan tanah yang ditemukan di Peru, tepatnya sekitar 400 km di selatan Lima di dekat kota modern Nasca. Ada banyak gambar di permukaan tanah daerah ini yang diyakini sebagian besar diukir oleh Orang-Orang Nasca yang hidup dan berkembang di sana pada tahun 1 - 700 M. Walaupun begitu, para peneliti dari Universitas Yamagata di Jepang mengusulkan bahwa Garis-garis Nazca digambar oleh masyarakat dari 2 kebudayaan yang berbeda, yaitu Nazca dan Paracas. Gambar-gambar ini tidak menggambarkan sesuatu yang aneh sebenarnya, karena bentuknya kebanyakan merepresentasikan obyek-obyek yang ada di planet kita. Contohnya ada kucing, burung condor, bentuk spiral, bentuk astronot, anjing, burung hermit, paus, tangan manusia, kaki, bunga matahari, sekaligus macaw, burung, ikan, bahkan ada bentuk yang menyerupai humanoid dan ular berkepala dua. Simbolisme binatang umum di seluruh Andes dan ditemukan dalam biomorf yang tergambar di dataran Nasca: laba-laba diyakini sebagai tanda hujan, burung kolibri dengan kesuburan, dan monyet ditemukan di Amazon—daerah dengan banyak air. Gambar-gambar raksasa ini pernah dipelajari oleh arkeolog setempat yang bernama Toribio Mejia Xesspe pada tahun 1926. Tapi, karena sangat sulit dilihat dari tanah, garis-garis ini baru pertama kali diketahui publik berkat pesawat komersial yang terbang di langit Peru pada tahun 1930-an. Secara keseluruhan ada lebih dari 800 garis lurus, 300 bentuk geometri, dan 70 biomorf atau bentuk hewan dan tumbuhan. Bahkan beberapa garis bisa memiliki panjang sampai 48 km. Sementara biomorf bisa memiliki kisaran panjang dari 15 - 365 m atau bisa sebesar Gedung Empire State! Secara keseluruhan, Garis-garis Nasca mencakup daerah seluas 450 km2 yang digambar di permukaan tanah antara 500 SM dan 500 M. 

Sumber : www.machutravelperu.com

Pertanyaannya adalah kok bisa geoglyph raksasa - gambar di tanah yang diciptakan dengan memindahkan batu dan tanah - ini bisa bertahan sampai ratusan bahkan ribuan tahun lamanya di ruangan terbuka seperti ini? Padahal logikanya seharusnya geoglyph ini sudah 'kabur' dan menjadi tidak jelas lagi, misalnya karena angin yang menghamburkannya. Sebenarnya inilah keunggulan dari daerah ini karena hujan, angin, dan erosi sangat jarang terjadi. Beberapa peneliti berpikir geoglyph ini sebenarnya merupakan sistem irigasi kuno, tapi bisa jadi juga adalah kalender yang berarti memiliki hubungan dengan astronomi. Seorang profesor dari Amerika bernama Paul Kosok pernah meneliti menyelidiki Garis-garis Nazca pada tanggal 22 Juni 1941, satu hari setelah titik balik Matahari musim dingin untuk Belahan Bumi Selatan. Sang profesor menemukan bahwa sinar Matahari terbenam sejajar dengan garis (tapi tidak dijelaskan garis yang mana). Karena itu, Garis-garis Nazca diduga berfungsi sebagai penanda untuk menunjukkan posisi Matahari dan benda angkasa lainnya terbit pada tanggal-tanggal tertentu. Misalnya, garis-garis ini bisa jadi adalah semacam observatorium yang menunjuk pada tempat-tempat di garis cakrawala saat Matahari dan obyek angkasa lain terbit atau terbenam saat titik balik Matahari. Tapi, gagasan ini dibantah pada tahun 1990 oleh Gerald Hawkins dan Anthony Aveni. Di sisi lain, seseorang bernama Maria Reiche menyatakan bahwa gambar-gambar ini merepresentasikan rasi bintang. Tapi, gagasan ini sedikit 'dikoreksi' oleh Phyllis B. Pitluga. Pitluga berpendapat bahwa geoglyph di Garis-garis Nazca tidak menggambarkan rasi bintang, tapi merepresentasikan petak-petak gelap yang tidak beraturan di dalam pita Galaksi Bima Sakti. 

Sumber : www.machutravelperu.com

Jika mengunjungi Peru, akan kurang kalau kita tidak membahas mengenai suku terkenalnya, yaitu Suku Inca. Suku Inca berkembang di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dari abad ke-12 sampai ke-15 M. Mereka memiliki kerajaan yang membentang dari Kolombia sampai Chili. Suku Inca memiliki ibu kota yang bernama Cusco atau bisa juga disebut Cuzco. Cusco menjadi ibu kota Kerajaan Inca dari abad ke-13 sampai penaklukan Spanyol pada abad ke-16. Cuzco sendiri adalah sebuah kota di dekat Lembah Urubamba di Pegunungan Andes, Peru Tenggara. Ibu kota Suku Inca ini berada di ketinggian sekitar 3.400 m dan menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1983. Bagi Suku Inca, astronomi sangat penting dalam membantu pertanian mereka, terutama hari di mana titik balik Matahari dan equinox terjadi. Biasanya fenomena astronomi paling penting bagi Suku Inca adalah terbit dan terbenamnya Matahari, Bulan, dan bintang. Salah satu hal yang paling menarik dari suku ini adalah mereka membangun struktur-struktur di tempat tinggal mereka agar selaras dengan fenomena astronomi. Suku Inca membangun pilar dan kuil dengan sangat akurat agar obyek angkasa seperti Matahari akan melewati struktur tersebut atau melalui jendelanya pada hari-hari tertentu. Hal ini bisa dilihat dari jalanan yang ada di Cuzco. Misalnya, Jalan Siete Culebras, Hatun Rumiyoq, dan Inka Roka segaris dengan Matahari terbit pada tanggal 21 Juni. Sementara Jalan Zetas, Intiqhawarina, dan Pantipata sejajar dengan Matahari terbenam pada tanggal 15 Mei saat Rasi Salib Selatan terbit dan berada di puncaknya. Mereka juga memiliki model kepercayaan yang rumit dan tentunya berhubungan erat dengan angkasa. Suku Inca menyembah banyak dewa, seperti Viracocha atau Pencipta, Inti atau Matahari, Chuqui Illa atau Dewa Petir, dan sebagainya. Selain itu, suku ini juga menyembah huacas, roh yang dipercaya tinggal di dalam batu besar, pohon, sungai, air terjun, dan unsur alam lainnya.

Sumber : www.salkantaytrekking.com 

Dari ketiga tempat wisata ini, yang mana yang menjadi tempat favorit kalian? 

Sumber : www.ticketmachupicchu.com

Post a Comment

0 Comments