
Sumber : https://femina.hu
Kita semua pasti tertarik dengan sesuatu yang 'raksasa.' Sudah jelas karena apapun yang berukuran raksasa pasti terlihat megah, kokoh, dan keren. Membicarakan soal 'raksasa', tentu saja ruang angkasa adalah tempat yang tepat untuk mencari 'mereka.' Dan inilah dia, 7 benda angkasa terbesar di antariksa.
Eksoplanet HD 100546 b (sumber : https://original.newsbreak.com)
Di nomor tujuh, ada eksoplanet terbesar yang diberi kode HD 100546 b, eksoplanet tipe gas raksasa yang mengorbit bintang tipe B. Eksoplanet HD 100546 b ditemukan pada tahun 2014, dan memiliki diameter 6,9 kali diameter Jupiter. Dengan massa 752 kali massa Jupiter, eksoplanet ini membutuhkan waktu 249,2 tahun untuk berevolusi terhadap bintangnya dengan jarak sejauh 53 AU dari bintangnya. Jarak HD 100546 b dari Bumi adalah 358 tahun cahaya.

Stephenson 2-18 (sumber : www.kaskus.co.id)
Selanjutnya ada bintang terbesar, yaitu Stephenson 2 DFK 1 atau RSGC2-18. Bintang Stephenson 2 adalah bintang hypergiant merah ekstrim di Rasi Scutum, di dekat gugus bintang terbuka Stephenson 2. Sudah ada kata 'hyper,' ditambah kata 'ekstrim' lagi. Tapi bintang satu ini memang tidak main besarnya. Jari-jarinya sekitar 2.150 kali jari-jari Matahari dengan volume hampir 10 miliar kali volume Matahari.

Ilustrasi Phoenix A (sumber : www.worldatlas.com)
Di nomor 5 ada lubang hitam terbesar yang diberi nama Phoenix A. Harus aku akui, nama yang keren untuk 'sesuatu' yang destruktif. Phoenix A berjarak sekitar 5,8 - 8,57 miliar tahun cahaya dari Bumi, di Gugus Phoenix. Lubang Hitam ini adalah lubang hitam purba, jenis lubang hitam pertama yang terbentuk setelah Big Bang. Dengan data itu, Phoenix A diperkirakan berumur sekitar 4,5 miliar tahun, salah satu lubang hitam tertua di alam semesta. Lubang Hitam Phoenix A ditemukan dengan Observatory Sinar-X Chandra milik NASA pada tahun 2020. Dengan massa 100 miliar kali massa Matahari, Phoenix A berdiameter sekitar 5 juta tahun cahaya, jauh lebih besar dari tata surya kita! Jika dibandingkan dengan Lubang Hitam Ton-618, lubang hitam terbesar sebelum ditemukannya Phoenix A, massa Ton-618 hanya 66 juta kali massa Matahari dan diameternya 389,8 miliar km atau 280.149 kali ukuran Matahari kita. Kita bandingkan sekali lagi dengan lubang hitam supermasif di galaksi kita, Si Sagittarius A*. Ukurannya antara 25 juta sampai 26 juta km saja, 24.100 kali lebih kecil dari Phoenix A.

Nebula Tarantula (sumber : https://esawebb.org)
Masih berkaitan dengan bintang, ada nebula terbesar yang ditemukan oleh James Webb Space Telescope (JWST) di Galaksi Awan Magellan Besar. Namanya adalah Nebula Tarantula atau 30 Doradus. Nebula berjarak 161.000 tahun cahaya dari Bumi ini menjadi nebula paling terang dengan lebar lebih dari 1.800 tahun cahaya.

Sumber : www.secretsofuniverse.in
Kita semakin menuju ke benda-benda angkasa yang semakin besar. Galaksi IC 1101 menjadi galaksi terbesar yang ditemukan sampai sekarang. Galaksi elips ini pertama kali ditemukan oleh William Herschel sekitar tahun 1870. Pada awalnya, orang-orang berpikir IC 1101 hanyalah sebuah nebula sampai Edwin Hubble membuktikan bahwa IC 1101 adalah galaksi pada tahun 1920-an. Galaksi IC 1101 membentang sepanjang 4 juta tahun cahaya, sementara Bima Sakti hanya sekitar 100.000 tahun cahaya.

LQG Besar (sumber : www.sci.news)
Di nomor kedua, ada LQG Besar - singkatan dari Large Quasar Group - yang terdiri dari 73 quasar besar yang tergabung dalam suatu grup. Grup quasar ini adalah grup quasar terbesar dan sekaligus adalah struktur pertama yang lebarnya ditemukan lebih dari 3 miliar tahun cahaya, yaitu 4 miliar tahun cahaya. LQG Besar ditemukan antara tahun 2012 - 2013.

Tembok Besar Hercules-Corona Borealis (sumber : https://assignmentpoint.com)
Kita sampai di urutan pertama. Entitas atau 'obyek' atau struktur tunggal yang menempati posisi terbesar di alam semesta adalah superkluster galaksi Tembok Besar Hercules-Corona Borealis atau dikenal juga dengan Dinding Raksasa GRB! Jenis obyek ini, yaitu gugus galaksi super, pertama kali ditemukan pada tahun 1980-an. Tembok Besar Hercules-Corona Borealis ditemukan pada tahun 2013 oleh Istvan Horvath saat ia dan timnya mendeteksi sinar gamma di arah Rasi Hercules dan Rasi Corona Borealis. Lebar Dinding Raksasa GRB adalah 10 miliar tahun cahaya! Kalau mau dijadikan kilometer, maka tinggal dikalikan 10 triliun karena 1 tahun cahaya hampir sama dengan 10 triliun km. Gila banget! Artinya saat kita menatap 'dinding' ini, kita sedang melihat ke masa lalu, tepatnya sejauh 10 miliar tahun yang lalu! Tapi berita mengejutkannya, lebarnya itu hanya setara dengan 10% diameter dari observable universe saja. Kita bisa bayangkan seberapa luas alam semesta ini! Itu pun tadi hanya dibandingkan dengan observable universe, belum dengan luas alam semesta yang sebenarnya.

Tembok Besar Hercules-Corona Borealis (sumber : www.pinterest.com)
Bagaimana perasaan kalian mengarungi samudera angkasa yang besarnya di luar nalar ini?

Ilustrasi (sumber : https://wallpaperaccess.com)
0 Comments