Menyusuri The Rocks Sydney


Halo semuanya! Aku dan keluargaku lagi ada di Sydney, Australia. Kami pergi ke Australia pada Bulan Desember, jadi Australia sedang mengalami musim dingin. Suasana di sana bertema hari raya Natal. Lokasi pertama yang aku kunjungi adalah The Rocks pada tanggal 6 Desember 2019. Di sini aku pergi ke dua museum, yaitu Museum of Contemporary Art Australia dan The Rock History Museum. Aku mau bercerita tentang The Rock History Museum.
Museum ini adalah museum yang menceritakan tentang sejarah Suku Cadigal. Suku Cadigal adalah sebenarnya sama dengan Suku Aborigin, tapi kalau ada Suku Aborigin yang tinggal di The Rocks, nama suku mereka diganti dengan Cadigal pada masa pemerintahan Inggris. Suku Cadigal alias Suku Aborigin yang tinggal di The Rocks sekarang populasinya berkurang sejak Bangsa Eropa datang ke Australia. Kenapa populasi mereka berkurang? Karena Suku Cadigal sering berperang dengan Bangsa Eropa, dan juga karena mereka harus mencari tempat tinggal yang baru untuk menghindari pengaruh Bangsa Eropa dan karena itu suku ini terkena penyakit sehingga banyak orang meninggal. 

Selain itu agama dan pengetahuan mereka tentang totemic (semacam patung kayu untuk upacara adat mereka) hilang. Dimana Suku Cadigal tinggal? Mereka tinggal di pesisir laut. Suku Cadigal mempunyai beberapa ritual yang dipimpin oleh karadji, tapi aku ngga tau nama-nama ritual mereka. Karadji adalah dukun dan pemimpin ritual. Suku Aborigin mungkin sudah ada sejak "awal". Apakah awal yang dimaksud adalah saat dinosaurus masih menghuni bumi? Aku tidak yakin. Katanya sih mereka sudah ada pada era prehistoric tahun 1788. Situs arkeolog Suku Aborigin sudah ditemukan di Sydney sekitar 15,000 tahun yang lalu. Padahal, Sydney sudah dihuni kira-kira 50,000 tahun lalu. 

Suku ini pastinya juga meninggalkan situs arkeolog di daerahnya. Ada 3 Situs Aborigin di dekat The Rocks, yaitu Lilyvale di Jalan Cumberland, Moores Wharf di Teluk Walsh, dan Angel Place di Jalan George. Angel Place dibuat di tempat yang Bangsa Inggris sebut Tank Stream. Mungkin dinamakan begitu karena di dekat sungai. Para arkeolog yang menggali di sini pada tahun 1997 menemukan 54 serpihan batu dari artefak di situs ini. Ini membuktikan bahwa Masyarakat Aborigin membuat peralatan dari batu untuk membantu kehidupan mereka sehari-hari. Situs Moores Wharf dibuat digali pada tahun 1998 dan juga memperlihatkan beberapa artefak kecil yang mungkin terpisah dari situs ini. Sementara Situs Lilyvale yang digali di tempat yang sekarang adalah Hotel Shangri-la memperlihatkan tempat perkemahan Suku Aborigin yang berumur 500 tahun. 

Suku ini pastinya juga mempunyai banyak agama, ritual, dan melakukan banyak aktivitas. Tapi ada yang istimewa dari salah satu aktivitas mereka, yang bernama gongara. Gongara adalah aktivitas mereka untuk mendekorasi tubuh mereka menggunakan pewarna alami dari mineral tanah atau dari tanaman. Mereka juga mempunyai tempat pertemuan kalo nggak salah. Yang jelas adalah Titik Bennelong, tempat Sydney Opera House dibangun pada jaman dulu bernama Tubowgule. Masih ada beberapa hal yang aku belum ceritakan tentang museum ini, karena aku tidak sempat mempelajari semuanya. Tapi untuk kalian yang suka sejarah, kalian wajib datang ke museum ini. Setelah ini aku mau berceritan tentang Museum of Contemporary Art Australia.



Museum of Contemporary Art Australia. Museum ini adalah museum yang menyimpan karya-karya yang dilukis oleh (kalo nggak salah) 9 seniman. Yang kulihat bukan hanya lukisan-lukisan saja, tapi ada juga karya instalasi. Dua karya instalasi yang kulihat adalah cara kerja jam dan batang pohon yang didalamnya ada semacam kristal.


Di Sydney, ternyata ada kepercayaan loh, teman-teman. Di Sydney, ada batu karang yang tidak boleh dideketin karena katanya berbahaya. Sayangnya, aku lupa cerita selanjutnya gimana. Ngomong ngomong, dari museum ini kalian bisa melihat gedung Opera House secara langsung loh. Jadi kalian juga bisa melihat museum ini dari Opera House. Untuk kalian yang suka seni atau pengen jadi seniman, museum ini cocok untuk kalian. Udah ya, teman-teman. Kita ketemu kapan-kapan lagi. See you!

Post a Comment

0 Comments