Seramnya Australian National Maritime Museaum


Howdy! Kita ketemu lagi! Hari ini, tanggal 7 Desember 2019, aku mau bercerita tentang Australian National Maritime Museum. Museaum ini berada di Darling Harbour. Aku pertama-tama mengunjungi kapal perang dan kapal selamnya, yaitu kapal HMAS Vampire dan HMS Onslow, yang ada di bagian luar museaum ini. 

Tentang Kapal Vampire, kalau dipikir-pikir, kapal ini agak menyeramkan karena namanya. Coba kalian tebak, kenapa kapal ini diberi nama Vampire? Mungkin ada yang menebak karena ini kapal perang, tapi sebenarnya, kapal ini diberi nama Vampire karena mengikuti nama kapal sebelumnya yang namanya juga Vampire. Jadi, sebenarnya kapal ini adalah Kapal Vampire ke-2. Kapal ini kalau tidak salah dibuat tahun 1956. Nah, kalian tau tidak, kalau kapal perang ini adalah kapal pertama yang mempunyai A.C dan hammock (tempat tidur yang menggantung) lo! Selain itu, kapten Kapal Vampire mempunyai 2 kabin. Aku berpikir ini hal yang menarik, karena katanya kebanyakan kapten kapal hanya punya 1 kabin aja. 
Di kapal perang ini tentunya ada kubah yang digunakan untuk menembak musuh. Ada 3 kubah di Vampire. Setiap kubah memiliki 2 meriam dengan panjang 14 cm yang dinamakan Mark 6 kembar. Kedua meriam yang setengah otomatis ini bisa menembakkan peluru alias peledak dengan ledakan yang besar. Gema yang ditimbulkan setelah ledakan bisa membingungkan radar musuh, sementara peledak yang meledak di udara akan menerangi posisi musuh. Ledakan di udara seperti itu biasa disebut Star Shells.

Oh iya kalian tau nggak, ternyata wana merah adalah warna yang memudahkan manusia untuk beradaptasi saat transisi terang menjadi gelap dimanapun. Aku juga baru tau lo! Mungkin cara kerjanya sama dengan saat matahari tenggelam. Prinsip ini digunakan di kapal ini juga. Saat Kapal Vampire bertemu dengan kapal lain, kapten kapal akan mengganti lampu di dalam kapal menjadi merah. Mungkin agar tidak kelihatan oleh kapal asing itu. Setelah mereka berpapasan, lampu akan diganti menjadi warna semula, kalo tidak salah warna hijau. Kalo di kapal lain aku nggak tau. Menurut kalian, kira-kira berapa banyak jenis radar yang ada di Kapal Vampire? Yang aku tau ada kira-kira 3 jenis radar di kapal ini, yang pertama adalah radar bawah laut, untuk memantau keadan bawah laut, termasuk untuk mendeteksi apakah ada kapal selam di bawah laut. Yang ke-2 adalah radar udara, yang jelas saja untuk mendeteksi pesawat. Yang ke-3 adalah radar permukaan laut (surface). Kapal Vampire juga mempunyai 3 ruang kontrol. Sekarang, ayo kita beralih ke kapal selamnya! 

Apakah ada yang pernah bertanya-tanya, gimana kapal selam bisa menyelam dan naik ke permukaan laut? Jawabannya adalah karena kapal selam mempunyai tangki yang bisa diisi air untuk menyelam dan bisa diisi juga dengan udara untuk naik ke permukaan. Kapal selam H.S.A.M Onslow  mendapatkan energi dari mengubah uap air laut menjadi listrik. Menarik, bukan? Itu baru di bagian luar museaum. Yang ada di dalam juga nggak kalah menarik lo! Jadi, ayo kita lanjut ke dalam museum! 

Di dalam museum, ada beberapa hal tentang laut yang kulihat, salah satunya adalah pameran tentang sea monster. Di sini, kalian bisa melihat jenis monster laut dari zaman purbakala sampai sekarang juga melihat beberapa replika dan fosil asli mereka. Aku mau kasih tebakan. Menurut kalian, kehidupan itu munculnya dari darat atau laut? Jawabannya adalah dari laut. Jadi kehidupan dimulai dari dalam lautan. Sebagian dari makhluk laut merayap keluar dari laut dan membentuk spesies hewan yang berbeda-beda. Kemudian beberapa di antara mereka kembali ke laut. Mungkin mereka kembali ke laut untuk mencari makanan atau untuk menghindari predator daratan. Reptil lautan adalah hewan yang berevolusi (berkembang secara perlahan sekaligus berubah bentuk) dari daratan. Karena mereka adalah reptil yang artinya hidup di darat dan laut, mereka harus berubah bentuk agar bisa beradaptasi pada lingkungan yang berbeda. Mereka juga harus bisa berenang, mencari makanan dan bernafas di dalam laut, dan menghindari predator lautan maupun daratan. 

Mungkin ada yang berpikir kalau monster laut itu cuma cerita dongeng aja, tapi sebenarnya mereka ada. Tapi beberapa memang cuma mitos saja, misalnya Kraken si gurita raksasa dan Siren itu tidak ada. Tapi Megalodon atau hiu tapi berukuran raksasa ada di jaman dulu. Kalau di jaman sekarang kayaknya udah punah. Megalodon bisa mempunyai 276 gigi di 5 atau 6 baris. Banyak sekali ya, giginya! Selanjutnya, tentang Ichthyosaurus. Yang aku ketahui dari hewan ini adalah Ichthyosaurus melahirkan anak mereka mulai dari ekor dulu, sama seperti lumba-lumba. Kalau Mosasaurus, yang aku ketahui adalah kalau dia mendengar dengan konduksi tulang. Cara kerjanya sama dengan konduksi panas, tapi yang ini suara. Kalian tau nggak, ternyata Ichthyosaurus dan Plesiosaurus tidak mempunyai gigi di langit-langit mulut mereka, sedangkan Mosasaurus memilikinya. 

Ada juga film dokumenter 3D monster laut yang menceritakan tentang seekor Dolichorhynchops perempuan dan 2 anak-anaknya yang mengarungi lautan untuk mencari tempat tinggal yang baru di Periode Cretaceous di jaman dinosaurus. Ada banyak rintangan yang harus mereka lewati, dan yang berhasil melewatinya hanya satu, yaitu anak perempuannya saja. Bagaimana dengan ibunya dan kakaknya? Mereka mati dimakan oleh dinosaurus yang hidup di bawah laut kalo tidak salah. Kasihan ya! Walaupun begitu, akhirnya si Dolichorhynchops perempuan ini (panggil saja Anna kalo kalian males ngucapin) berhasil sampai di tujuannya. Para arkeolog menemukan fosilnya dengan sepotong gigi yang menyusup ke salah satu siripnya. Menurut para arkeolog, si Anna pernah dikejar dan digigit oleh hiu, tapi dia berhasil lolos. Walaupun begitu, gigi hiu yang menggigitnya tertancap ke siripnya dan menjadi fosil bersama dengan Anna. 

Di museaum ini ada juga bagian untuk anak-anak, jadi kalo kalian bosen kalian bisa bermain dan juga belajar di sini. Masih ada banyak yang aku pengen kasih tau ke kalian, tapi karena aku juga nggak sempet liat semuanya cuma bisa ngasih tau ini aja tentang museaum ini. Tapi menurutku, museum ini harus kalian kunjungi kalo kalian pergi ke Australia. See you, Gyus! 

(Tambahan) 
Saat aku di perjalanan pulang setelah dari museaum, aku melewati Taman Tumbalong. Karena apartemenku dekat dengan Australian National Maritime Museum, aku bahkan bisa jalan kaki dari museaum ke apartemen. Di taman ini ada kolam kecil yang dangkal dengan air mancur dan disitu ada beberapa anak yang sedang bermain air. Selain itu ada tempat bermain dari pasir, panjat dinding, seluncuran, dan masih banyak lagi. Di dekat taman ini ada Chinese Garden/Taman China. Di antara kedua taman ini ada lapangan luas yang sedang diadakan pameran tentang Jepang. 

Di pameran ini ada banyak benda khas Jepang yang dijual = kimono (pakaian khas Jepang dengan gambar bunga di bajunya), makanan misalnya sushi, kerajinan kayu kalo nggak salah juga ada. Karena Taman Tumbalong dan Museaum dekat sekali dengan laut, ada banyak sekali burung camar, sampai-sampai setengah bagian roti burger yang sedang dimakan oleh mamaku dicuri oleh beberapa burung camar sebelum mereka berebutan. Kejadian itu terjadi sangat singkat sekaligus bikin aku tertawa terpingkal-pingkal. Bukan hanya aku saja yang ketawa, orang lain yang melihat kejadian itu juga mentertawakan kami, tapi tentu saja tidak untuk mamaku. Yang diambil oleh para burung iseng itu adalah bagian dalam dari burger, bagian luarnya yang berupa roti tidak diambil, padahal bagian yang mamaku sukai adalah keju di bagian dalamnya. Bayangkan saja bagaimana kesalnya mamaku! Karena itu, saat aku membeli sushi di pameran Jepang ini aku memakannya dengan cepat-cepat supaya tidak dicuri lagi oleh para burung pencuri, eh burung camar itu. Setelah melihat-lihat di taman, kami kembali ke apartemen. 

Post a Comment

0 Comments