Nova, ledakan bintang yang spektakuler



Ada dua tipe bintang di angkasa, yaitu bintang bermassa kecil dan bintang bermassa besar alias bintang masif. Bintang bermassa besar melalui 4 proses sebelum menjadi lubang hitam atau bintang neutron. Proses pertama pastinya bermula di nebula, tempat kelahiran bintang. Dari dalam nebula itu terbentuklah kedua tipe bintang tersebut. Setelah inti bintang masif kehabisan hidrogen, bintang ini membesar menjadi bintang raksasa merah super. Kemudian, bintang masif itu runtuh dan meledak, yang kita sebut Nova. Setelah ledakan itu, bintang masif tersebut bisa menjadi lubang hitam atau bintang neutron.


Mungkin kalian lebih sering mendengar istilah 'Supernova' daripada 'Nova'. Perbedaannya sederhana, yaitu ledakan Nova lebih kecil daripada ledakan Supernova. Kata 'Nova' diambil dari Bahasa Latin yang berarti 'baru'. Yang dimaksud dengan 'Baru' di sini adalah bintang terang baru yang hanya ada untuk sementara waktu. Ledakan bintang ini sangatlah terang, bahkan Supernova lebih terang dari galaksi sampai-sampai bisa dilihat dari Bumi selama beberapa hari atau bulan. Sebenarnya ada ledakan yang lebih dahsyat lagi, yaitu Hipernova, ledakan yang terjadi pada bintang dengan massa lebih dari 30 kali massa Matahari. Ledakan Hipernova akan berakhir menjadi lubang hitam dan bisa menghasilkan ledakan sinar Gamma yang bisa menghancurkan kehidupan yang mungkin ada di planet di dekatnya. Menyeramkan ya. Tahukah kalian? Hipernova adalah ledakan paling terang di angkasa lho! 


Supernova bisa terjadi dalam 2 cara. Cara pertama adalah dari bintang masif yang memiliki massa paling kecil 5 kali massa Matahari. Jadi, kalian harus ingat dulu bahwa bintang masif membakar banyak nuklir di intinya. Energi pembakaran ini menyebabkan intinya sangat panas sehingga menghasilkan tekanan yang kuat dan yang menahan agar bintang itu tidak runtuh ke dalam. Memangnya apa yang menyebabkan sebuah bintang bisa runtuh? Jawabannya adalah gravitasi. Gravitasinya yang kuat mencoba meremas bintang itu menjadi sekecil mungkin, sementara tekanannya berusaha untuk mendorongnya ke luar. Dengan kata lain, tekanannya melawan gaya gravitasi. 

Nah, saat bintang masif kehabisan energi, dia mendingin alias tekanannya menurun. Hal ini menyebabkan gaya gravitasinya menjadi lebih kuat daripada tekanannya sehingga membuat bintang itu runtuh ke dalam hanya dalam waktu 15 detik. Bayangkan bintang yang sebesar itu runtuh dalam waktu secepat itu! Keruntuhannya terjadi sangat cepat sehingga menimbulkan gelombang kejut yang menyebabkan bagian bintang masif itu meledak menjadi Nova.

Sekarang ayo kita lanjutkan ke cara kedua. Cara kedua ini terjadi di sistem bintang ganda - tata surya yang memiliki 2 bintang - yang setidaknya salah satu dari bintang itu adalah katai putih (fase akhir dari bintang bermassa kecil). Kalau ada 2 katai putih yang saling bertabrakan atau kalau ada katai putih yang terlalu banyak menyerap partikel dari bintang di dekatnya, dia bisa meledak juga lho! Saat terjadi ledakan supernova, material yang ada di dekatnya akan terlontar secepat 15,000 - 40,000 km/detik. Tapi kecepatan itu belum mencapai kecepatan cahaya. Ada juga ledakan yang bernama Superluminous supernova. Supernova ini memiliki intensitas cahaya yang 10 kali lebih terang dari supernova biasa.

Supernova tidak selalu terjadi dari bintang masif atau katai putih saja. Katanya jika ada 2 Bintang Neutron yang bergabung atau Bintang Neutron yang bergabung dengan lubang hitam, akan terjadi ledakan juga yang disebut Kilonova. Kilonova mungkin menembakkan ledakan sinar Gamma yang pendek dan radiasi elektromagnetik yang kuat. Sebenarnya supernova tidak sering terjadi. Menurut para ilmuwan, terjadi 3 ledakan supernova di Bimasakti setiap abad. Sementara terjadi 1 supernova di galaksi lain yang mirip Bimasakti setiap 50 tahun. 


Ada beberapa teleskop yang digunakan untuk meneliti supernova, misalnya NuSTAR, singkatan dari Nuclear Spectroscopic Telescope Array. Saat ini sudah ada banyak ledakan supernova yang ditemukan dan supernova pertama yang bisa dicatat adalah HB9. Supernova ini mungkin dicatat oleh astronom India antara tahun 1,000 - 4,500 SM. Supernova tidak selalu berjarak jauh dari Bumi, karena ada yang namanya supernova dekat Bumi, yaitu supernova yang cukup dekat dengan Bumi sehingga bisa mempengaruhi biosfer (permukaan Bumi). 'Dekat' di sini bukan berarti sedekat Bumi dengan tata surya tetangga kita ya. Supernova dekat Bumi berjarak sejauh 3,000 tahun cahaya tergantung dari jenis dan energinya. Pada tahun 1996, para ilmuwan menduga bahwa jejak Supernova jaman dulu mungkin bisa dideteksi dari Bumi dalam bentuk kandungan besi di dalam batu. Ternyata dugaan mereka benar. Mereka menemukan batu yang mengandung besi di dalam Samudera Pasifik. 


Nah, apakah kalian tau apa yang terjadi setelah ledakan supernova selain menjadi lubang hitam atau Bintang Neutron? Tadi sudah aku katakan bahwa supernova menghasilkan gelombang kejut. Gelombang kejut itu memanaskan gas-gas di sekitar ledakan yang menyebabkan gas-gas itu memanas dan memancarkan radiasi sinar X. Tidak hanya itu saja, gas-gas itu juga bercahaya dan ada beberapa yang bisa dilihat menggunakan mata telanjang. Kita menyebut gas-gas ini sisa-sisa supernova. Jadi, menurut kalian apakah supernova selalu mengerikan atau tidak? Ya, memang akan mengerikan kalau kita berada di dekatnya (atau kalau supernova itu terjadi di dekat Bumi). Tapi seperti yang sudah aku katakan tadi, jarak supernova terdekat dengan Bumi masih tergolong jauh. Di samping itu, ada 3 hal yang bermanfaat dari ledakan ini. 

Apakah kalian ingat dengan unsur-unsur kimia seperti oksigen dan nitrogen? Beberapa unsur kimia ternyata   tercipta saat terjadi ledakan supernova. Mungkin kurang tepat kalau supernova yang menciptakannya, karena bintang-lah yang menciptakan beberapa unsur kimia itu, misalnya emas, perak, nikel, dll. Unsur-unsur kimia yang tercipta di dalam bintang itu dibutuhkan untuk membuat segala sesuatu di alam semesta ini. Kemudian, saat supernova terjadi, ledakan itu mengirimkan elemen unsur kimia yang baru diciptakan itu melewati angkasa dan ada unsur kimia yang sampai ke Bumi juga. Selain itu, cahaya supernova yang sangat terang itu bisa dimanfaatkan para ilmuwan untuk mengukur jarak di angkasa. Misalnya, dengan melihat cahaya suatu supernova, mereka bisa menentukan apakah supernova itu terang dan jauh atau redup dan dekat. Gelombang kejutnya juga bisa berguna, tapi bukan untuk manusia, melainkan untuk proses pembentukan bintang. Bagaimana caranya? Jadi, kalau gelombang kejut supernova menghantam suatu nebula, gas-gas di dalam nebula itu akan termampatkan sehingga bisa menggumpal dan menarik lebih banyak gas sampai akhirnya menyala menjadi bintang baru. 

Tapi, apakah pada akhir hidupnya Matahari akan meledak menjadi supernova juga? Tidak. Kita beruntung karena Matahari adalah bintang bermassa kecil sehingga tidak akan meledak. 

Sisa-sisa supernova yang paling sering diamati secara langsung di Bimasakti 

Sisa-sisa Supernova 1987A di Awan Magellan Besar


-------------

Lihat juga rekamannya di bawah ini ya : 



 

Post a Comment

0 Comments