Kali ini aku akan membahas tentang robot penjelajah (rover) yang katanya sebentar lagi pensiun. Robot penjelajah di planet Mars ini bernama Curiosity Rover. Kalian pasti sudah mengenalnya, kan? Ya, Curiosity adalah rover yang sudah lama berada di Mars, yaitu lebih dari 8 tahun atau lebih dari 3,100 hari di Mars sejak pendaratannya pada 6 Agustus 2012 di suatu lokasi di Mars bernama Kawah Gale. Rover seukuran mobil ini diluncurkan 26 November 2011 dari Florida menggunakan Roket Atlas V. Curiosity adalah robot penjelajah NASA keempat yang dikirim ke Mars sejak 1996, apakah kalian tau siapa ketiga rover sebelumnya? Ketiga robot penjelajah itu adalah Sojourner (1997), Spirit (2004-2010), dan Opportunity (2004-2019). Misi Curiosity adalah menyelidiki apakah Mars pernah memiliki kondisi lingkungan yang cocok untuk kehidupan, meneliti iklim dan geologi Mars, dan penelitian untuk mempersiapkan penjelajahan manusia di Mars. Tapi misinya yang paling utama adalah meneliti apakah dulu Mars pernah bisa mendukung kehidupan mikroba. Rover ini juga meneliti biologi, radiasi permukaan, dan proses pembentukan Mars.
Sebenarnya, yang memberikan nama rover ini 'Curiosity' bukan para ilmuwan, melainkan dinamakan oleh seorang siswi berumur 12 tahun dan kelas 6 dari Kansas bernama Clara Ma. Curiosity memiliki panjang 2.9 m, lebar 2.7 m, dan tinggi 2.2 m. Dia bergerak sangat lambat, yaitu rata-rata 30 m/jam Dengan kecepatannya itu, dia berjalan sejauh sekitar 200 m per hari. Pada akhir 2020, Curiosity sudah berjalan sejauh 23,32 km dari lokasi pendaratannya. Curiosity juga bisa memanjat, tapi dia hanya bisa memanjat setinggi 65 cm. Apakah kalian tau energi apa yang digunakan Curiosity untuk bergerak? Dia menggunakan energi yang bernama generator termoelektrik radioisotop. Nama yang lebih sederhana adalah baterai nuklir. Nah, ada yang unik saat Curiosity sudah 1 tahun di sana. Pada Agustus 2013 Curiosity memainkan lagu 'Happy Birthday to You' untuk merayakan satu tahun Bumi sejak pendaratannya di Mars (karena hari di Mars dan di Bumi sedikit berbeda). Tahukah kalian? Itu adalah pertama kalinya lagu dimainkan di planet lain lho!
Curiosity membawa banyak peralatan sains ke Mars. Karena banyak, aku hanya akan membahasnya sedikit saja. Yang akan aku jelaskan adalah kelompok-kelompok instrumennya. Jadi semua peralatannya dibagi menjadi beberapa kelompok. Yang pertama adalah kelompok kamera. Curiosity membawa 17 kamera untuk mengambil gambar bentang alam Mars dan mineral dari jarak dekat. Misalnya Mast Camera (Mastcam) dan Navigation cameras (Navcams). Kemudian, ada spektrometer untuk mengidentifikasi komposisi mineral di permukaan Mars. Curiosity juga membawa pendeteksi radiasi untuk mengetahui seberapa banyak radiasi di permukaannya. Pengukuran radiasi permukaan bisa membantu para ilmuwan untuk mengetahui apakah manusia bisa menjelajah di sana. Selain radiasi, Curiosity juga memiliki pendeteksi cuaca dan pendeteksi kandungan mineral yang ada di atmosfer Mars. Dari bagian - bagian yang dibawa Curiosity, ada bagian yang menurutku menarik, yaitu lengan robotik nya. Panjang lengan robotnya adalah sekitar 2 meter dan terdiri dari 3 sambungan yang bisa diperpanjang. Di ujung lengan itu terdapat 5 alat yang bisa diputar. 2 dari 5 alat itu adalah spektrometer Sinar X dan kamera MAHLI (Mars Hand Lens Imager) yang bisa mengambil gambar mikro batu dan tanah. Sementara ketiga alat sisanya adalah alat untuk pengambilan sampel yang terdiri dari bor, sikat, mekanisme untuk menggali, menyaring, dan pembagian sampel batu dan tanah.
Curiosity menggunakan semua peralatan yang dibawanya itu untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars. Penelitian dimulai dari Kawah Gale. Para ilmuwan memilih kawah tabrakan berumur 3 miliar tahun ini sebagai lokasi pendaratan Curiosity karena Kawah Gale memiliki tanda air kuno. Para ilmuwan sebenarnya sudah yakin bahwa pernah ada air cair di Mars yang ditandai dengan sungai kering, garis pantai kuno, dan danau kuno. Jadi menurut mereka dulu Mars seharusnya pernah memiliki lingkungan yang layak-huni. Hal ini diperkuat dengan beberapa penemuan Curiosity tentang tanda-tanda kehidupan di Mars. Dari hasil penggaliannya yang pertama, dia sudah menemukan elemen-elemen yang mendukung kehidupan, seperti hidrogen, karbon, dan oksigen. Walaupun di Mars ada oksigen, kadar oksigennya hanya sedikit dan para ilmuwan belum tau bagaimana oksigen bisa tercipta di Mars. Curiosity juga menemukan banyak kandungan metana. Kandungan metana dicatat oleh para ilmuwan karena di beberapa kondisi metana adalah tanda adanya kehidupan mikroba. Tapi itu bukan berarti bahwa kalau ada metana di Mars, maka ada kehidupan mikroba di sana. Karena bisa jadi metana di sana terbentuk karena proses geologi Mars.
Penemuan selanjutnya dari Curiosity adalah molekul organik yang ditemukan pada akhir tahun 2014. Molekul organik adalah balok pembangun kehidupan, tapi sama seperti metana tadi, bukan berarti itu langsung mengarah pada adanya kehidupan, karena molekul organik juga bisa tercipta dari reaksi kimia. Kemudian pada 2018, hasil penemuan Curiosity yang lain memperkuat bukti bahwa Mars pernah bisa dihuni. Penemuannya yang lain itu masih tentang molekul organik dan metana, hanya saja kali ini ditemukan lebih banyak molekul organik di batu berumur 3,5 miliar tahun, sementara penemuannya yang lain menunjukkan perubahan metana yang teratur di atmosfer Mars. Nah, Curiosity ditugaskan untuk meneliti 2 lokasi, yaitu Kawah Gale dan Gunung Sharp. Dia sampai di Gunung Sharp pada September 2014. Saat menjelajahi Gunung Sharp, Curiosity menemukan lapisan sedimen (endapan) setebal 304 m yang mengendap sebagai lumpur di danau kuno. Untuk membentuk sedimen setebal itu, pada jaman dulu seharusnya ada banyak air yang pernah mengalir di danau itu.
Mungkin masih ada beberapa penemuan Curiosity yang lain yang belum aku ceritakan. Tapi, semua penemuannya itu pastinya sudah menjawab beberapa pertanyaan para ilmuwan, walaupun masih ada pertanyaan yang belum terjawab tentang Mars, yaitu para ilmuwan belum tau apakah atmosfer Mars pada jaman dulu cukup tebal untuk menjaga agar Mars tetap hangat sehingga basah selama waktu yang diperlukan untuk kehidupan muncul dan apakah molekul organik di sana adalah tanda kehidupan atau terjadi karena reaksi kimia, misalnya interaksi permukaan Mars dengan sinar Matahari. Ngomong-ngomong, sebelum Curiosity melakukan ekspedisinya di Mars, tentunya dia harus pergi dulu ke Mars. Saat dia sampai di Mars, Curiosity masuk menembus atmosfer Mars yang jauh lebih tipis dari atmosfer Bumi. Karena Curiosity berat, metode pendaratannya tidak bisa menggunakan metode berguling dengan tas pendaratan (bisa dikatakan kantung udara). Tas pendaratan digunakan oleh para rover sebelum Curiosity untuk mencegah terjadinya kerusakan pada rover saat mendarat dengan keras.
Tapi, tas pendaratan ini tidak bisa digunakan oleh Curiosity. Jadi Curiosity menggunakan cara baru untuk mendarat. Setelah memasuki atmosfer, parasut supersonic diaktifkan untuk memperlambat laju Curiosity. Tapi, parasut itu tidak bisa menahan laju Curiosity agar tidak jatuh dengan keras ke permukaan. Untuk mengatasinya, tali parasut dipotong sehingga Curiosity dan modul yang membawanya melesat dengan cepat ke permukaan. Kali ini digunakan roket dari modul yang membawa Curiosity untuk memperlambat kecepatan jatuhnya. Sekitar 18 m diatas permukaan, modul itu mengeluarkan skycrane (derek) untuk menurunkan Curiosity. Setelah itu, modul itu terbang dan menabrakkan diri ke permukaan. Nah, karena cara pendaratan ini baru pertama kali digunakan, para ilmuwan menjadi tegang sehingga pendaratan Curiosity disebut Teror 7 Menit.
Setelah dia mendarat, Curiosity memulai penelitiannya di Mars. Tapi, ternyata dia mengalami beberapa kendala. Kendala pertama adalah kesalahan komputer yang terjadi 6 bulan setelah pendaratan yang menyebabkan Curiosity kehilangan komunikasi dengan Bumi selama 1 jam. Kesalahan lain terjadi pada tahun 2016 yang menghentikan pekerjaan untuk sementara waktu. Kemudian, belum lama setelah pendaratan, roda Curiosity rusak lebih cepat dari yang diduga para ilmuwan. Padahal para ilmuwan tidak bisa memperbaiki rodanya dari Bumi. Untungnya, roda Curiosity masih bisa bertahan sampai sekarang. Tidak hanya itu saja, mesin bor Curiosity juga sempat gagal berfungsi dan menghambat pergerakan lengan robot dan pergerakan Curiosity. Katanya, penyebabnya adalah debu.
Pada 9 Desember, sistem lengan robot dan kemudi Curiosity kembali normal, kecuali sistem bor. Jadi, operasi pengeboran dihentikan sampai Bulan Mei 2018.
Apakah kalian tau siapa rover di sebelah kiri belakang gambar? Ya, itu adalah robot penjelajah Opportunity sekaligus Spirit (karena mereka berdua sangat mirip). Curiosity sempat bekerja dengannya saat Opportunity belum pensiun, karena saat ini Opportunity sudah tidak bekerja lagi. Curiosity saat ini juga hampir pensiun karena kondisinya yang sudah rusak. Karena itu, Curiosity akan digantikan oleh rover lain yang bernama Perseverance.
Kalau dilihat-lihat, Perseverance sangat mirip dengan Curiosity, bukan? Tapi sebenarnya mereka berdua memiliki perbedaan, yaitu di roda mereka. Garis di roda Curiosity berbentuk runcing, sedangkan garis di roda Perseverance berbentuk lurus. Selain itu, mesin bor Perseverance lebih besar daripada mesin bor Curiosity. Perseverance membawa pembantu, yaitu sebuah drone. Tapi aku tidak tau bagaimana cara menerbangkan drone di Mars.
Tahukah kalian? Perseverance akan mendarat di Mars Bulan Februari ini lho! Mungkin saat Perseverance sudah mendarat di Mars, Curiosity akan dimatikan dan dimulailah 'era' Perseverance di Mars. Jadi, kita harus menghargai jasa-jasa Curiosity Rover, sebelum kita melupakan Curiosity dan beralih kepada Perseverance. Baiklah, sampai bertemu minggu depan!
ーーーーー
Lihat juga rekamannya di bawah ini ya :
0 Comments