Mausoleum untuk Kaisar Qin Shi Huang terletak di bawah timbunan tanah besar di dekat gunung suci Li di Lintong. Karena saking besarnya, timbunan tanah ini bisa dibilang sebuah bukit buatan, atau lebih tepatnya piramida, karena alasnya yang berbentuk persegi. Dasar piramida berbentuk persegi ini mengarah tepat ke arah utara dan memiliki alasan khusus. Menurut kepercayaan masyarakat China, dewa-dewa yang disembah mereka berada di utara dan menghadap ke selatan dari kerajaannya. Kaisar sendiri dianggap sebagai perwakilan dunia dari dewa-dewa penjaga surga sehingga perannya sangat penting dalam berfungsinya Bumi dan manusia, mirip seperti Firaun. Arah utara juga terhubung dengan peraturan keagamaan yang membentuk pemikiran tentang asal usul dan pengembangan alam semesta. Jadi, astronomi dan kekuasaan sangat terkait erat. Karena itu, makam Kaisar Qin diarahkan ke utara dan seluruh langit dianggap sebagai gambaran surgawi dari istana Kaisar yang dinamakan "Penutup Ungu". Penutup Ungu - Bahasa Inggrisnya adalah Purple Enclosure - adalah istana kairsar yang dikelilingi lingkaran dengan banyak bintang di dalamnya.
Itu baru satu piramida, sedangkan di China ada banyak sekali piramida. Bahkan katanya ada lebih banyak piramida di China daripada gabungan banyaknya piramida di Mesir dan di Meksiko lho! Pastinya hampir semua dari kalian terkejut mendengar hal ini. Setelah kaisar Qin Shi Huang meninggal, China dipimpin oleh Kaisar Liu Bang yang menandai dimulainya Dinasti Han Barat pada tahun 206 SM. Dinasti ini menandai politik, ekonomi, dan pengembangan sains yang penting, seperti terciptanya kompas magnet pertama yang dibuat pada dinasti ini. Sama seperti di Dinasti Qin, para kaisar Han juga dimakamkan di makam yang terletak di bawah timbunan tanah yang besar dengan alas persegi. Ada banyak Piramida Cina di dinasti ini dan yang terbesar adalah Piramida Maoling untuk Kaisar Wu dengan panjang sisi persegi hampir mencapai 250 m.
Kebanyakan mausoleum berbentuk piramida ini terletak di sepanjang dataran luas dari utara Sungai Wei ke arah barat Xian sejauh 40 km. Penempatannya cukup unik karena 'bukit-bukit' buatan ini tidak dibangun dalam urutan segaris, melainkan saling terpisah satu sama lain. Arah hadap semua Piramida Cina di utara Sungai Wei terbagi menjadi dua kelompok karena ada yang menghadap tepat ke arah utara dengan kesalahan tidak melebihi 1 derajat, sementara piramida kelompok kedua meleset dari arah utara beberapa derajat. Tapi, semua piramida di kelompok kedua selalu mengarah dari minimal 8° sampai maksimal 14° ke arah barat dari utara. Karena membentuk pola, arah hadap piramida di kelompok kedua ini tidak bisa dibilang meleset dari arah utara.
Karena itu, para ilmuwan menduga bahwa mungkin makam-makam kelompok kedua bukan mengarah ke utara, melainkan ke bintang kutub, Polaris. Sebenarnya, karena rotasi Bumi, kutub utara berada cukup jauh dengan bintang terang mana pun sejak 3 Millenium SM. Pada saat itu, bintang kutub - bintang yang selalu berada di kutub utara - adalah Thuban, yang saat itu juga cukup dekat dengan bintang terang Kochab. Tapi, di Dinasti Han, Bintang Polaris menjadi bintang kutub sampai sekarang. Tujuan dari arah hadap semua piramida ini adalah sama dengan di Piramida Qin, yaitu kaisar yang menjadi penghubung antara manusia dan para dewa yang berada di utara. Masyarakat China juga percaya bahwa fungsi sumbu Bumi sebagai "poros" langit - karena langit terlihat seperti berputar di atas Bumi - disamakan dengan pusat kekuasaan kaisar di Bumi. Karena hal ini, kemungkinan besar kelompok mausoleum lain juga mengarah ke Polaris atau ke arah utara.
Apakah kalian ingat apa nama piramida terbesar di dunia yang dikenal orang banyak? Ya, piramida itu tidak lain adalah Piramida Agung Khufu di Mesir. Ternyata selama ini kita salah! Karena piramida terbesar di dunia adalah piramida di gambar ini yang bernama Piramida Putih Agung China. Piramida Putih Agung memiliki tinggi 300 m dan panjang sisi persegi 490 m, sedangkan tinggi Piramida Agung Khufu adalah 146 m dengan panjang sisi persegi 230 m, setengah dari ukuran Piramida Putih. Ternyata besar sekali ya! Piramida ini sebenarnya sudah ditemukan sejak lama, yaitu pada musim semi Tahun 1945. Pada saat itu, seorang pilot AU Amerika Serikat bernama James Kaufman melakukan penerbangan pengintaian di daerah China. Saat berada di atas daerah bukit Qinling, di sebelah barat daya kota Xian - terjadi kerusakan pada pesawatnya sehingga dia terpaksa turun untuk mencari tempat pendaratan darurat. Tapi kemudian dia menemukan sesuatu yang aneh yang tidak lain adalah Piramida Putih Agung ini. 2 tahun kemudian, mantan Kolonel AU Amerika, Maurice Sheehan datang ke piramida itu dan menceritakan tentang apa yang dia lihat di sana. Ceritanya itu diterbitkan di New York Times pada 28 Maret 1947. Jadi Piramida Putih Agung ini sudah diketahui banyak orang. Tapi, para ilmuwan meragukan hal ini karena mungkin foto yang diambil Kaufman masih tidak jelas dan dianggap berita bohong saja. Karena itu, selama bertahun-tahun penemuan ini dilupakan sampai saat ini.
Piramida Putih juga terbentuk dari tanah yang ditumpuk sebagai kuburan Gao Zong, salah satu kaisar Dinasti Qin. Piramida raksasa berwarna putih, runcing, dan dengan puncak yang datar ini katanya dibangun di zaman Kekaisaran Pertengahan, walaupun masih belum diketahui umur pastinya dan pembangunnya. Ada banyak hipotesa mengenai fungsi lain dari piramida ini, seperti penghubung komunikasi antar tempat di Bumi. Menurut legenda kuno China, Piramida Putih Agung adalah tanda kunjungan alien dari galaksi lain. Kenapa masyarakat China menyembunyikan hampir semua piramida di sana dari dunia ini? Kemungkinan besar alasannya adalah karena mereka tidak ingin orang lain mengetahui rahasia dari pengetahuan mereka. Mungkin ceritaku kali ini ingin membuat kalian pergi ke 'Negara Panda' ini dan melihatnya - 'para' piramida itu - dengan mata kalian sendiri. Memang Piramida China masih memiliki banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan dan bisa jadi salah satu misteri itu adalah hubungan piramida dengan astronomi.
0 Comments