Bulan-bulan yang layak huni

Ilustrasi permukaan Titan

Menurut kalian, apakah air hanya ada di planet kita? Sampai saat ini kelihatannya begitu dan karena itulah ada kehidupan di Bumi. Tapi, apakah kalian pernah berpikir bahwa ada air cair - bukan air yang membeku - di luar sana? Jawabannya mungkin saja! Karena air tersusun dari hidrogen dan oksigen yang ada di mana-mana di alam semesta, terutama hidrogen. Ternyata saat ini kita sudah menemukan tempat lain yang memiliki air cair dan tempat itu ada di tata surya kita! Kalau begitu, apakah itu berarti di sana ada kehidupan seperti kita? Belum bisa dipastikan. Mungkin kalaupun ada, bentuknya akan seperti ekstrimofil yang belum lama ini aku bahas, makhluk seperti hewan atau mikroba yang bisa hidup di tempat ganas di Bumi. Contohnya adalah Tardigrada, ekstrimofil yang berbentuk seperti hewan, tapi juga bisa disebut mikroba. Tardigrada bisa bertahan 10 hari di ruang angkasa yang hampa. Itu artinya, ekstrimofil bisa saja hidup di luar angkasa dan mungkin saja terbentuk di luar sana karena unsur-unsur penyusun kehidupan ada di manapun dan bisa terbentuk dengan mudah dan secara alami. Hanya saja, kalau mereka memang ada, di manakah mereka? Ini adalah pertanyaan yang sudah ada sejak dulu dan masih belum terjawab. Anggap saja bahwa kalau ada kehidupan asing di luar sana, mereka masih tetap membutuhkan air dan seperti yang aku katakan tadi, para astronom sudah menemukan tempat lain yang memiliki air cair di permukaannya, walaupun ada yang tidak berbentuk seperti air di Bumi.

Saat ini ada 3 Bulan dengan air cair di permukaannya dari 2 planet gas raksasa yang berbeda. Jadi, air cair yang sudah ditemukan ini tidak berada di suatu planet, melainkan di beberapa bulannya. Bulan pertama bernama Europa, salah satu bulannya Jupiter. Europa bahkan adalah sebuah 'dunia air' karena memiliki air di seluruh permukaannya yang tertutup oleh lapisan es keras. Dengan kata lain, ada laut di bawah es. Europa adalah bulan yang cukup besar untuk menciptakan pemanasan dari pusatnya dan dekat dengan Jupiter sehingga mendapatkan tambahan panas dari planet itu walaupun jarak Europa jauh dari Matahari. Karena itu, lautan air di bawah permukaan es ini mungkin hangat, terutama yang dekat dengan intinya. Jadi, untuk meneliti lautnya, kita harus menggali dulu es yang menutupinya. Mungkin kerak es itu setebal beberapa kilometer dan menutupi lautan dengan kedalaman puluhan kilometer di bawahnya. 
Europa Clipper

Ada ide pada tahun 1970-an tentang pendarat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir yang bisa mencairkan es dan melepaskan robot air untuk mencari kehidupan di laut Europa (pada saat itu, itu adalah ide khayalan saja). Tapi, ide itu belum terwujud karena memang tidak memiliki biaya yang cukup. NASA bersama dengan Eropa malah berencana untuk mengirim Europa Clipper yang akan mengorbit Europa pada tahun 2030. Semua misi ke tata surya luar ini butuh biaya beberapa miliar dolar. Ada banyak hal lain yang ingin dilakukan NASA sehingga mendanai salah satu misi ke tata luar ini butuh pertimbangan yang banyak. Bulan selanjutnya ada di planet dengan cincinnya yang berkilau, Saturnus. Yang pertama ada Titan, bulan terbesar di planet ini. Titan mirip dengan Bumi, yaitu sebuah bulan dengan atmosfer nitrogen yang lebih tebal daripada di Bumi, aktif secara geologi - artinya ada gunung berapi di sana - dan memiliki cairan etana dan metana yang mungkin bercampur dengan sejumlah kecil air dan amonia di permukaannya. Walaupun bukan air biasa, danau etana dan metana di sana bisa memantulkan sinar Matahari yang lalu diambil gambarnya oleh Cassini. Titan sangat jauh dari Matahari sehingga suhunya jauh di bawah titik beku air. Lalu, bagaimana cairan di sana bisa tetap cair? Itu karena ada sistem gunung berapi khusus yang dinamakan hidrovolkanisme. Titan adalah bulan yang cukup besar sehingga materialnya yang berbatu menghasilkan panas dari dalam yang keluar melalui danau etana dan metana sehingga cairan di sana tetap berbentuk cair. Titan mungkin adalah tempat yang paling menarik untuk mencari kehidupan di luar Bumi, terutama yang bentuknya berbeda dengan yang di Bumi. Mungkin kalian tau bahwa Cassini pernah menurunkan robot pendarat Huygen yang mendarat di permukaan Titan dan mengirim kembali beberapa gambar selama 72 menit sebelum baterainya mati. Para astronom dan ilmuwan mungkin juga sedang berencana untuk mengirim lagi probe -  'robot angkasa' - untuk mengambil sampel cairan di lautan dan danaunya dan melakukan uji coba untuk mendeteksi bentuk kehidupan yang mungkin ada di Titan. 
Titan dan Huygens

Bulan yang terakhir masih ada di Saturnus, yaitu Enceladus. Enceladus adalah bulan yang sangat kecil sampai-sampai tidak memiliki atmosfer. Tapi, ada penemuan yang benar-benar mengejutkan saat semburan es ditemukan muncul dari permukaannya. Misi Cassini pernah mengamati semburan es itu dan kemudian terbang melalui semburan tersebut dan mengukur komposisinya dengan spektrometernya. Semburan es itu tersusun dari karbon dioksida, metana, dan berbagai unsur lainnya. Semburan es itu juga yang menjadi salah satu pencipta partikel es di Cincin Saturnus. Semburan ini berasal dari air yang menyembur keluar melalui retakan di permukaannya yang mungkin disebabkan oleh pemanasan dari gerak orbitnya terhadap Saturnus. Itu yang menjadi sumber pemanas Enceladus walaupun bulan ini tidak memiliki banyak material berbatu.
Karena setelah keluar dari permukaan suhu langsung menjadi sangat dingin, semburan air itu langsung membeku. Para ilmuwan dan astronom ingin mempelajari lebih lanjut tentang Enceladus dan dugaan tentang apa yang mungkin terjadi di lautan di bawah permukaannya. Kalau sebuah bulan kecil dari sebuah planet raksasa bisa menjadi tempat kehidupan, ada berapa banyak tempat lain yang mungkin memiliki kehidupan di tata surya kita dan di sekitarnya? Model bulan-bulan milik Uranus dan Neptunus menunjukkan bahwa beberapa dari mereka - mungkin enam atau delapan bulan - juga memiliki air cair yang berada di bawah lapisan berbatu dan es dan dihangatkan oleh pemanasan dari dalam bulan itu. Sampai saat ini, kita hanya bisa membayangkan dan menggambarkan kehidupan di dunia yang sangat dekat dengan kita ini. 

Para astronom telah menduga tentang keberadaan kehidupan di luar Bumi selama berabad-abad lamanya. Kehidupan bisa muncul dalam berbagai kondisi dan kita sudah menemukan dunia terdekat di mana mungkin ada kehidupan di dunia itu, yaitu Titan dengan atmosfer nitrogennya yang tebal dengan cairan metana dan etana di permukaanya, Europa si dunia air yang memiliki lautan air di bawah permukaan esnya, dan Enceladus yang juga memiliki air cair di bawah lapisan batu dan es, mirip dengan Europa. 
Semburan es di Enceladus

--------------

Lihat juga rekamannya ya : 

Post a Comment

0 Comments