Kiri : Bumi, kanan : Kepler - 452b
Aku dulu pernah membahas tentang 4 jenis utama eksoplanet atau planet di luar tata surya kita, yaitu Raksasa Gas, Bumi Super, Neptunian, dan Terrestrial. Aku ingin membahas eksoplanet Bumi Super secara lebih mendalam. Saat pertama kali mendengar kata 'Bumi Super', mungkin kita akan berpikir tentang planet yang persis seperti Bumi dan berukuran lebih besar dari Bumi kita. Untuk ukurannya yang lebih besar sudah benar, tapi wujudnya tidak persis atau bahkan sama sekali tidak sama dengan Bumi kita. Jadi, Bumi Super adalah planet yang berukuran 2 kali ukuran Bumi atau lebih dengan massa 10 kali massa Bumi dan bisa terbuat dari gas atau batu atau keduanya, tapi lebih kecil dari planet raksasa es (Neptunus dan Uranus misalnya). Sampai artikel ini dipublikasikan, sudah ada 1.520 Bumi Super yang ditemukan.
Perbandingan Bumi dan Bumi Super
Ciri-ciri dari Bumi super adalah pertama-tama dilihat dari kepadatan dan komposisinya. Bumi super dengan kepadatan rendah menandakan bahwa planet itu sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium atau yang disebut Neptunus mini. Bumi super dengan kepadatan menengah diduga memiliki air cair di permukaanya atau memiliki inti padat yang diselimuti permukaan dari gas. Super Bumi dengan kepadatan tinggi sudah jelas adalah planet berbatu. Bagian dalam Bumi Super juga bisa dibedakan menjadi beberapa lapisan yang berbeda. Kalau dilihat dari aktivitas geologi di dalamnya, Bumi Super akan lebih aktif daripada Bumi kita. Inti batu atau pusat dari Bumi Super tidak mungkin berkembang menjadi planet yang lebih besar karena mereka mempertahankan atmosfernya yang besar. Suhu dan medan magnet suatu Bumi Super juga bisa diukur. Dan yang terakhir adalah kelayakhunian Bumi Super itu. Menurut satu teori, Bumi Super dengan 2 kali massa Bumi bisa jadi cocok untuk kehidupan karena semakin besar suatu planet, maka atmosfernya yang semakin tebal akan menahan lebih banyak panas di dalamnya dan medan magnetnya yang lebih kuat juga akan melindungi kehidupan di permukaan dari radiasi angkasa.
Bumi Super pertama yang ditemukan bernama Poltergeist dan Phobeter pada 1992 yang bermassa sekitar 4 kali massa Bumi kita dan ternyata mengorbit sebuah pulsar, bintang bermassa besar yang sudah meledak dan mati. Sementara itu, ada dua Bumi Super pertama yang ditemukan di tepi zona layak huni di sistem tata surya Gliese 581 pada April 2007. Salah satunya bernama Gliese 581c yang memiliki massa setidaknya 5 kali massa Bumi dan berjarak 11 juta km dari Gliese 581. Tapi, bisa jadi Gliese 581c malah mengalami efek rumah kaca seperti Venus. Kembali ke masa sekarang, ada eksoplanet seukuran Bumi bernama Kepler-452b yang berdiameter 20.000 km yang berhasil ditemukan pertama kali pada 23 Juli 2015 oleh Teleskop Angkasa Kepler dengan bintang yang mirip dengan Matahari kita, yaitu 10% lebih besar dari Matahari kita. Hati-hati dengan Poltergeist dan Phobeter tadi karena kedua eksoplanet ini adalah Bumi Super yang tidak berukuran sama dengan Bumi, sedangkan Kepler-452b seukuran dengan Bumi. Bumi Super yang mungkin adalah planet batu ini mengorbit bintangnya selama 385 hari, berjarak 1.400 tahun cahaya dari Bumi dan berumur 6 miliar tahun.
Ilustrasi Barnard's Star B
Bumi super kedua terdekat dengan kita berjarak 6 tabun cahaya dari kita dan ditemukan pada 14 November 2018. Bumi Super bernama Barnard's Star B ini mengorbit bintang bergerak tercepat di langit malam selama sekitar 233 hari. Bumi Super yang bermassa 3,2 kali lebih masif dari Bumi ini berjarak 6 tahun cahaya. Sedangkan bintang induknya yang bertipe katai merah memberikan cahaya pada planetnya sebanyak 2% dari sinar Matahari dan gerakannya bisa secepat 500.000 km/jam. Bintang ini ditemukan dengan metode "goyangan bintang" yang disebabkan oleh gravitasi planet yang menarik bintang induknya. Goyangan Bintang Barnard adalah sekitar 3,5 km/jam saja. Kita mulai bertemu dengan Bumi Super dengan suhu yang bukan main panasnya. Bumi Super K2-131b yang ditemukan pada 19 Oktober 2017 bahkan bisa melelehkan besi karena sangat dekat dengan bintangnya yang mirip dengan Matahari kita. Eksoplanet yang berukuran 2 kali ukuran Bumi ini butuh waktu 9 jam untuk mengitarinya bintangnya dan dari permukaannya Mataharinya akan terlihat sebesar 80 kali bulan purnama! Pengamatan dari teleskop angkasa lain bernama Spitzer menemukan Bumi Super 55 Cancri e yang berjarak 41 tahun cahaya dari kita dan mengorbit bintang tipe-G bernama Copernicus selama 18 jam.
Karena dekat sekali dengan bintangnya, 55 Cancri e terkunci oleh gravitasi Copernicus seperti Bulan kita dengan Bumi yang berarti satu sisi dari 55 Cancri selalu terkena panas sementara sisi lainnya selalu gelap dan lebih dingin, dengan sisi terpanas hampir 2426 derajat C dan yang terdingin adalah 1126 derajat C (lumayan kan perbedaannya, walaupun itu tetap panas untuk kita). Itu karena jaraknya 65 kali lebih dekat daripada Bumi dengan Matahari sehingga Matahari di sana akan terlihat 65 kali lebih besar dari di Bumi. Pada tahun 2019, giliran Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) yang menemukan Bumi super ditambah dengan 2 Neptunus mini alias planet gas kecil sekitar 73 tahun cahaya dari kita yang mengorbit bintang tipe-M, sebuah bintang berukuran 40% lebih kecil dari Matahari kita dengan suhu permukaan lebih dingin dari Matahari. Bumi Super ini bernama TOI 270 b, sementara kedua Neptunus mini itu bernama TOI 270 c dan TOI 270 d. TOI 270 b mungkin adalah planet batu dengan diameter sekitar 15.000 km yang mengorbit bintangnya setiap 3 hari pada jarak sekitar 13 kali lebih dekat dari Merkurius dengan Matahari. 2 eksoplanet lainnya, TOI 270 c dan d, berukuran sekitar 2 kali lebih besar dari Bumi dan mengorbit bintangnya masing-masing setiap 6 hari dan 11 hari. Walaupun ukurannya hanya sekitar setengah ukuran Bumi, tapi keduanya tersusun dari gas. Bumi Super tentu saja ada yang mungkin bisa dihuni, seperti Kepler-186f, sebuah eksoplanet seukuran Bumi yang katanya adalah Bumi Super pertama yang ditemukan di zona layak huni di mana air cair bisa ada di permukaannya karena. Uniknya, kalau ada tumbuhan di planet seperti Kepler-186f, maka proses fotosintesisnya bisa dipengaruhi oleh panjang gelombang merah dari bintangnya yang membuat warna tumbuhan di sana akan menjadi merah. Tidak hanya ada di dalam zona layak huni saja, ada Bumi Super lain bernama Kepler-22 b pada tahun 2011 yang bahkan mungkin tertutup lautan air!
Ilustrasi 55 Cancri e
Dari tadi kita selalu membahas tentang Bumi Super di luar tata surya kita. Apakah kalian tau bahwa di tata surya kita mungkin ada planet Bumi Super juga? Yang mana? Apakah Bumi (kita)? Jelas tidak, karena Bumi berukuran lebih kecil dari Bumi Super. Namanya adalah Planet 9 yang mungkin bersembunyi di tepi tata surya kita, entah di Sabuk Kuiper atau di Awan Oort. Planet 9 diduga adalah sebuah planet raksasa es yang dingin dan gelap yang bermasa 10 kali massa Bumi dengan jarak 20 kali lebih jauh daripada Neptunus dengan Matahari. Keberadaan planet misterius ini diduga pada Januari 2016. Teori tentang Planet 9 bukan berdasarkan khayalan saja. Ada 2 tanda yang mungkin 'diberikan' oleh planet ini. Bisa jadi Planet 9-lah yang memiringkan jalur orbit planet-planet di tata surya kita sekitar 6 derajat dari garis khatulistiwa Matahari sejak terbentuknya. Tanda yang lain adalah benda-benda dari Sabuk Kuiper masuk ke tata surya dalam, misalnya komet. Ini memang hanya dugaan dan lagipula Planet 9 belum tentu juga adalah planet kita karena bisa jadi adalah planet yang keluar dari tata surya lain menjadi planet pengembara yang kemudian tertangkap oleh gravitasi Matahari kita.
Jadi bagaimana sekarang? Apakah kalian masih ingin pergi ke Bumi Super - yang mungkin pernah kalian kira sebagai Bumi lain - yang tidak ada miripnya dengan Bumi kita?
0 Comments