Eropa adalah negara dengan alam yang sangat indah dan menjadi salah satu benua favoritku. Tidak hanya karena alamnya saja, tapi tentu saja karena situs-situs astronominya. Eropa adalah surga bagi para situs astronomi karena memiliki situs astronomi paling banyak di dunia! Kebanyakan situs astronomi ini tidak diketahui oleh kita karena tempatnya yang terpencil dan karena menyebar luas di seluruh Eropa. Jadi, jangan bangga dulu hanya karena mengenal Stonehenge saja. Karena sangat banyak, eksplorasi kita harus dibagi menjadi beberapa bagian di Eropa. Kita akan mulai dari Gua Magura di timur laut Bulgaria, Eropa Tenggara. Gua Magura memiliki panjang lebih dari 2.500 m dengan suhu 12 derajat C sepanjang tahun. Gua ini paling banyak dikunjungi selama bulan-bulan musim panas. Gua Magura mulai terbentuk sekitar 15 juta tahun lalu. Salah satu gua terbesar dan terindah di Bulgaria ini memiliki lukisan prasejarah dari kotoran kelelawar yang menggambarkan perempuan, laki-laki yang menari dan berburu, orang-orang yang memakai topeng, binatang, bintang, peralatan, dan tumbuhan. Setiap lukisan berasal dari zaman yang berbeda-beda. Ada yang dari Zaman Paleolitik awal, Neolitikum, Neolitikum selanjutnya, dan awal Zaman Perunggu. Di satu bagian gua yang bernama Aula Matahari, ada sebuah kalender Matahari dari Zaman Neolitik akhir yang menjadi salah satu kalender matahari pertama yang ditemukan di Eropa. Kalender Matahari ini menunjukan 5 festival dan 366 hari.
Gambar Kalender Matahari (sumber : www.researchgate.net)
Selain Gua Magura, ada struktur lingkaran batu bernama Gereja Raksasa atau Jätinkirkko. Gereja Raksasa terdiri dari beberapa tempat yang sebagian besar berasal dari tahun 3.500-2.000 SM. Lingkaran batu tertua di Finlandia ini dibangun oleh Masyarakat Zaman Batu di Eropa Utara saat permukaan laut lebih tinggi. Komplek Gereja Raksasa terdiri dari sekitar 40 situs yang berada 400 km dari Ostrobothnia. Gereja Raksasa diduga adalah tempat tinggal, kuil, benteng, atau justru malah terbentuk secara alami. Mungkin juga 'gereja' ini mungkin digunakan untuk memburu dan menyimpan anjing laut. Situs ini bisa dibilang sudah terbengkalai sejak 1500 SM. Salah satu situs terbesar dari Gereja Raksasa adalah Gereja Raksasa Kastelli yang memiliki luas 60 x 35 m di distrik Ylip Pattijoki. Kastelli berbentuk persegi panjang yang setiap sisinya memiliki celah sebagai pintu. Celah-celah ini mungkin berfungsi untuk mengamati posisi Matahari terbit dan terbenam pada titik balik Matahari musim panas, Matahari terbit pada awal Mei dan selama waktu panen, dan Matahari terbit dan terbenam selama titik balik Matahari musim dingin.
Jätinkirkko (sumber : https://en.wikipedia.org)
Sekarang kita akan terbang di atas Pegunungan Sistem Belchen atau Segitiga Belchen karena terdiri dari 5 gunung di titik temu Negara Jerman, Perancis, dan Swiss. Kelima gunung ini masing-masing bernama Schwarzwälder Belchen (Black Forest Belchen), Belchenflue (Swiss Belchen), Ballon d'Alsace (Alsatian Belchen), Grand Ballon (Great Belchen), dan Petit Ballon (Little Belchen). Pusat Sistem Belchen adalah Gunung Ballon d'Alsace. Di atas Black Forest Belchen, Matahari terbit saat hari equinox kalau dilihat dari Great Belchen dan sebaliknya juga. Sementara dari Alsatian Belchen, Matahari terlihat terbit di atas Petit Ballon saat titik balik Matahari musim panas. Segitiga Belchen adalah tempat yang paling aku sukai dari 4 tempat yang kita kunjungi hari ini karena aku tidak pernah menyangka kalau bahkan sebuah kenampakan alam bisa memiliki kesegarisan dengan astronomi. Dengan kata lain, Sistem Belchen sudah segaris dengan Matahari sejak pertama kali terbentuk.
Sumber : https://commons.wikimedia.org
Tempat terakhir yang kita kunjungi hari ini adalah Perancis. Daerah mana dari Perancis yang memiliki tempat astronomi? Bukannya di Perancis hanya ada Paris? Enak aja, ya jelas saja tidak ada yang mau membangun situs astronomi di 'kota cahaya' ini. Di daerah pedesaan Perancis, ada kumpulan batu-batu yang disebut Batu-batu Carnac. Mungkin kalian tidak mengenalnya, tapi Masyarakat Perancis sangat mengenalnya. Batu-batu Carnac terdiri dari barisan batu menhir, dolmen, dan 2 bukit buatan untuk kuburan yang berumur 7.000 tahun di Britania, di barat laut Perancis. Menhir adalah sebuah batu besar yang berdiri, sedangkan dolmen berbentuk seperti ambang pintu. Barisan batu di Carnac terdiri dari Ménec, Kermario, Kerlescan, dan Petit-Ménec. Ménec dan Kermario adalah 2 pusat utama Carnac yang memiliki hampir 3.000 menhir yang berbaris sepanjang sekitar 4 km. Kedua bukit buatan adalah Saint-Michel dan Moustoir. Struktur dolmen di Carnac cukup banyak, jadi aku hanya akan menyebutkan La Madeleine, Kercado, dan Crucuno. Selain ketiga struktur batu tadi, ada struktur batu lain yang tidak termasuk ke dalamnya, yaitu Manio Giant yang hanya terdiri dari 1 menhir dan Manio quadrilateral. Batu-batu Carnac dibangun dari 3.300 - 4.500 SM.
Sumber : https://i.pinimg.com
Salah satu pusat prasejarah terpenting di Eropa ini diduga adalah sebuah tempat sembahyang, penanggalan pertanian, dipakai oleh pendeta, pesulap, atau peramal dalam agama Celtic kuno, atau untuk kesegarisan dengan bintang alias observatorium. Karena pada tahun 1887, H. de Cleuziou berpendapat tentang hubungan antara barisan batu dengan arah Matahari terbenam saat titik balik Matahari. Ada juga legenda yang mengatakan kumpulan batu ini adalah Tentara Romawi yang berubah menjadi batu. Tapi sama seperti misteri Stonehenge, tidak ada yang tau bagaimana Masyarakat Neolitik bisa memindahkan batu-batu ini sejauh 50 km. Kumpulan batu berdiri terbesar di dunia ini mungkin dibangun dengan menggunakan ilmu Geoglyphology - yang berarti 'belajar tulisan/simbol Bumi' - sebuah ilmu sains kuno yang ditemukan tahun 2004. Kalau dilihat dengan peta, arah hadap batu-batu Carnac mengarah ke arah yang sama dengan arah hadap Stonehenge. Nah, apakah mungkin masyarakat yang membangun Stonehenge dan Carnac saling terkait? Ini juga bisa menunjukkan bahwa kebudayaan yang menggunakan Geoglyphology sudah mengenal ilmu geometri jauh sebelum bangsa Yunani. Mereka sudah bisa memetakan Bumi dengan memakai teknologi yang jauh lebih maju dari yang kita duga sebelumnya.
Sumber : https://i.pinimg.com
Perjalanan kita di Eropa masih panjang. Jadi, sampai berjumpa di jalan-jalan kita yang selanjutnya!
Salah satu susunan Batu-batu Carnac yang berbentuk seperti komet (sumber : https://i.pinimg.com)
0 Comments