Guncangan Tanah Mars


Ilustrasi InSight dengan retakan hasil gempa Mars (sumber : www.businessinsider.com)

Siapa yang mau pindah ke Mars? Kita sering mendengar tentang rencana untuk menghuni si planet merah ini. Walaupun kelihatannya Mars adalah planet paling cocok sebagai tempat tinggal kedua kita, ada banyak sisi yang harus dipertimbangkan sebelum rencana tersebut bisa dilaksanakan. Salah satunya adalah peristiwa gempa Mars. Memangnya Mars juga mengalami gempa? Oh tentu saja. Semua planet berbatu yang memiliki lempeng tektonik aktif di dalamnya bisa mengalami gempa sama seperti di Bumi. Wahana antariksa Mars yang meneliti tentang gempa Mars adalah InSight yang mendarat pada 26 November 2018 di daerah Elysium Planitia. InSight beroperasi sampai akhir tahun 2020 sebelum diperpanjang sampai Desember 2022. Wahana antariksa pendarat ini memiliki sebuah seismometer yang disebut Eksperimen Seismik untuk Struktur Interior (SEIS). 

Bagian-bagian InSight (sumber : www.spaceflightinsider.com)

Alat ini mulai diaktifkan sejak 19 Desember 2018 untuk meneliti gempa Mars dan menganalisa struktur internal atau bagian dalam Mars. Selain itu, SEIS juga bisa mendeteksi meteor yang menyebabkan ledakan udara di atmosfer Mars setiap tahun dan dampak yang ditimbulkan dari meteorit. Dengan menggunakan SEIS, InSight akan menyelidiki bagaimana dampak tumbukan asteroid berdampak terhadap kerak dan mantel Mars. Selama misinya berjalan, Misi InSight mencatat lebih dari 1.300 gempa Mars, termasuk gempa berkekuatan 4,0 dan 4,1 skala Ritcher pada tahun 2021 yang menciptakan kawah besar yang diperkirakan tercipta dari tabrakan asteroid. Tidak hanya karena meteorit saja, pengaruh internal dari Mars juga dapat menciptakan gempa. Berbeda dengan kerak Bumi yang memiliki banyak lempeng tektonik - yang dapat bergesekan satu sama lain dan menyebabkan gempa Bumi - Mars hanya memiliki satu lempeng tektonik sehingga tidak bisa menimbulkan gempa. Tapi panas dari dalam Mars yang berusaha keluar menyebabkan peningkatan tekanan yang mengarah pada gempa Mars. 

Ilustrasi rambatan gelombang di Mars (sumber : https://mars.nasa.gov)

Dari sekian banyak gempa yang terjadi di Mars, gempa yang terbesar terjadi pada 4 Mei 2022 - Hari Ingenuity 1.222 sol - dengan magnitudo 4,7 skala Ritcher. Gempa berkekuatan 5 skala Ritcher tidak menjadi masalah besar di tempat tinggal kita. Gempa jenis ini terjadi setengah juta kali per tahun dan jarang menimbulkan kerusakan yang serius. Gempa dengan kode S1222a ini diduga terjadi karena tabrakan asteroid. Untuk mencari kawah yang terbentuk akibat dugaan meteorit tersebut, para peneliti menganalisa data yang melibatkan 8 wahana antariksa yang beroperasi di sekitar Mars pada tahun 2022. Para peneliti mencari tanda-tanda kawah baru yang berdiameter antara 300 - 500 m dan zona ledakan yang lebarnya mungkin 100 km - zona di mana dampak masuknya meteorit akan menghilangkan debu dari permukaan - serta awan debu yang dihasilkan oleh tabrakan. Anehnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kawah atau bekas tabrakan yang baru. 
Sumber : https://in.mashable.com

Gempa S1222a sendiri terjadi saat InSight sedang mengalami kendala dengan panel suryanya. Saat itu InSight sedang memasuki musim dingin Mars dimana terdapat lebih banyak debu beterbangan di udara sehingga mengurangi intensitas sinar Matahari. Bahkan sempat terjadi pada tanggal 7 Mei 2022, energi InSight berkurang drastis sehingga memicu mode aman, mode di mana pendarat itu menghentikan hampir seluruh sistemnya. 
Sumber : www.sciencefocus.com

Jadi bagaimana, apakah fenomena alam Mars ini akan membuat kalian berpikir dua kali untuk pindah ke Mars? 
Ilustrasi retakan tanah Mars (sumber : www.snexplores.org)

Post a Comment

0 Comments