Sejak wahana antariksa pertama diluncurkan, dimulailah penjelajahan ke angkasa yang saat ini sudah berkembang ke penjelajahan antar planet. Tentu saja wahana antariksa tidak hanya terkait dengan penjelajah antar planet saja. Satelit juga termasuk salah satu wahana antariksa dan kali ini aku ingin membahas tentang satelit pertama yang diluncurkan ke luar angkasa. Nama satelit ini adalah Sputnik, atau lebih tepatnya Sputnik 1 karena Sputnik memiliki 8 versi. Sputnik 1 yang berarti Satelit Sederhana 1 diluncurkan Uni Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957 ke orbit Bumi rendah. Peluncurannya itu termasuk pencapaian yang besar, karena pada saat itu masih sulit untuk meluncurkan suatu obyek ke angkasa. Bahkan 2 bulan kemudian Amerika gagal meluncurkan satelit pertamanya, yaitu Vanguard Test Vehicle 3 atau TV3. Satelit Sputnik hanya beroperasi selama 3 minggu sebelum baterainya mati pada 26 Oktober 1957. Itupun sudah lebih lama dari dugaan para ilmuwan, karena mereka mengira baterai Sputnik 1 hanya berfungsi selama 2 minggu saja. Setelah itu, Sputnik 1 mengorbit Bumi dalam keadaan mati selama 2 bulan sampai 25 Desember 1957, sebelum akhirnya terbakar di atmosfer pada 4 Januari 1958. Jadi secara keseluruhan, Sputnik 1 berada 3 bulan di orbit.
PS-1 (nama lain Sputnik 1) berada di ketinggian maksimal 947 km di atas permukaan laut. Peluncuran Sputnik memulai era baru untuk perkembangan militer, politik, teknologi, dan sains. PS - 1 sekaligus juga memulai era angkasa dan balapan angkasa antara Amerika dan Rusia. Dengan kecepatan maksimal 8 km per detik, Sputnik 1 sudah 1,440 kali mengitari Bumi di orbit elips (oval), sudah menempuh jarak 70 juta km, dan dia membutuhkan waktu 96 menit untuk satu kali mengitari Bumi. Sputnik bisa terlihat saat subuh dan saat senja menggunakan binokular dan dari observatorium lho! Kok bisa? Itu karena cahaya yang terpantulkan pada permukaan Sputnik karena permukaannya juga sekaligus adalah cermin. Apa saja alat yang dibawanya? Jawabannya adalah tidak ada. Sputnik tidak membawa peralatan sains apapun, tapi dia memancarkan sinyal radio yang bisa membantu para ilmuwan untuk mempelajari tentang atmosfer Bumi. Dengan berat 83 kg, Sputnik terdiri dari lingkaran besi halus dengan diameter 58 cm atau seukuran bola pantai dan 4 antena radio dengan panjang sekitar 2 m untuk menyiarkan denyutan radio.
Awalnya, Uni Soviet ingin agar Sputnik lebih besar dari bola pantai, yaitu memiliki berat 1,400 kg dan membawa berbagai peralatan sains. Tapi, karena pembangunan Obyek PS-1 lebih lambat dari yang diinginkan mereka, Uni Soviet khawatir kalau Amerika akan lebih dulu meluncurkan wahana antariksa ke angkasa. Maka dibuatlah satelit paling sederhana yang bernama Sputnik ini. Seperti yang sudah aku jelaskan tadi, masih sulit untuk meluncurkan roket ke luar angkasa (karena roket lebih dulu ada daripada pesawat ulang-alik). Sputnik 1 saja sebenarnya hampir gagal meluncur lho! Sputnik 1 diluncurkan oleh Roket R-7 yang memiliki 4 pendorong stage pertama - Blok B, V, G, dan D - yang menempel pada inti stage kedua (Blok A). Saat sedang meluncur ke angkasa, pendorong mesin utama Blok G mencapai dorongan terakhir lebih lama dari yang diduga. Akibatnya, roket mulai keluar jalur 1 derajat dari lintasan utama 8 detik setelah peluncuran. Untuk membetulkan lintasannya, mesin kemudi di stage inti berputar 8 derajat, sementara mesin di Blok V dan D berputar 17 - 18 derajat, dan sistem kemudi ekornya berputar 10 derajat. Akhirnya, mesin R-7 kembali normal dan roket kembali lintasan awal 18 - 20 detik setelah meluncur.
Roket R-7 versi lama
Stage inti R-7 tertinggal di orbit Bumi sebelum jatuh tanggal 2 Desember di tahun yang sama. Katanya, banyak orang yang melihat stage intinya yang memiliki panjang 26 m ini karena permukaannya juga memantulkan cahaya. Tapi, banyak orang-orang yang melihatnya itu mengira mereka melihat Sputnik. Tentu saja Satelit Sputnik mengejutkan Amerika. Setelah itu, Amerika langsung mendorong pengembangan teknologinya yang bisa dilihat dari pembuatan satelit Amerika pertama, yaitu Explorer 1 yang diluncurkan pada 31 Januari 1958. Selain itu, Amerika menciptakan organisasi Advanced Research Projects Agency pada Bulan Februari 1958 yang setelah itu dinamakan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). 1 tahun setelah peluncuran Sputnik, Amerika menciptakan organisasi terkenal bernama NASA pada Oktober 1958. Tidak hanya itu saja, jumlah dan kualitas ilmuwan dan insinyur Amerika juga langsung ditambah. Kelihatannya Amerika tidak ingin kalah dari Uni Soviet.
1 bulan setelah PS - 1 diluncurkan (3 November), Sputnik versi kedua diluncurkan. Sputnik 2 adalah satelit buatan kedua yang diluncurkan ke orbit. Sputnik 2-lah yang membawa hewan pertama ke orbit Bumi. Apakah kalian ingat siapa namanya? Nama anjing ini adalah Laika. Misi Sputnik 2 berakhir pada 14 April 1958. Sepanjang misinya, PS - 2 sudah menyelesaikan 2,570 orbit keliling Bumi. Bentuknya berbeda dengan yang versi pertama, yaitu berbentuk kerucut dengan tinggi 4 m dan diameter 2 m. Bobotnya juga lebih berat, yaitu 500 kg. PS - 2 membawa 2 fotometer untuk mengukur radiasi Matahari - dari sinar ultraviolet dan Sinar X) - dan sinar kosmik. Setelah Sputnik 2, giliran Amerika yang meluncurkan ketiga satelitnya. Setelah 5 satelit pertama diluncurkan - 2 dari Uni Soviet dan 3 dari Amerika - Uni Soviet kembali meluncurkan satelit ketiganya, yaitu Sputnik 3. Walaupun awalnya direncanakan untuk diluncurkan pada 27 April 1958, waktu peluncurannya mundur menjadi sekitar setengah bulan kemudian. Kenapa? Karena Sputnik 3 gagal meluncur pada 27 April. Karena ada kesalahan teknis, roket yang membawanya hancur karena terbakar 90 detik setelah peluncuran. Roket R-7 yang sudah dimodifikasi itu hancur menabrak tanah, tapi aneh bin ajaib, Sputnik 3 tetap bertahan! Bahkan tubuh satelit itu hampir tidak rusak sama sekali.
Untung saja! Pastinya kalian akan berpikir begitu. Tapi tunggu dulu. Karena setelah dibawa kembali untuk diperbaiki, Sputnik 3 mengalami korslet yang hampir membakar satelit itu. Kelihatannya hari itu adalah hari yang buruk untuk para ilmuwan. Sputnik 3 kemudian kembali diluncurkan pada 15 Mei 1958 dan berhasil.
Satelit keenam ini memiliki misi hampir 2 tahun atau 692 hari, yaitu sampai tanggal 6 April 1960. Bentuknya mirip dengan Sputnik 2, yaitu berbentuk kerucut dengan panjang 3.5 m dan lebar 2 m. Obyek D (nama lain dari Sputnik 3) membawa 12 peralatan sains untuk mengukur komposisi dan tekanan di atmosfer atas, meneliti partikel bermuatan listrik, mikrometeoroid, medan magnet, dan medan elektrik. Sputnik 3 direncanakan untuk menjadi satelit pertama Rusia, bahkan desainnya sudah ada sejak Bulan Januari 1956 lho! Lalu, kenapa baru diluncurkan 2 tahun kemudian? Seperti yang sudah aku jelaskan di atas, karena pembangunan Obyek D berjalan lebih lambat - artinya ada kemungkinan Amerika akan meluncurkan satelit mereka lebih dulu - Rusia membuat satelit yang lebih sederhana terlebih dulu, yaitu Sputnik 1. Ternyata Sputnik 2 juga sudah siap diluncurkan sebelum Obyek D. Pada akhirnya, Sputnik 3 menjadi satelit ketiga Rusia.
Versi sisanya tidak akan aku ceritakan di sini, karena versi Sputnik yang lainnya sudah terlalu jauh dari peluncuran Sputnik 1. Walaupun bukan wahana antariksa pertama yang pergi ke luar angkasa, Sputnik-lah yang memulai era satelit di angkasa.
ーーーーーー
Lihat juga rekamannya ya :
0 Comments