Menurut kepercayaan masyarakat Mesir, Firaun akan hidup kembali di angkasa setelah mati lho! Tapi bukan berarti Firaun akan menempati seluruh angkasa setelah meninggal. Pada 3 Millenium SM di Mesir, ada bintang dan rasi bintang yang dikatakan 'tidak bisa dibunuh' karena selalu ada setiap malam setiap tahun pada waktu itu. Nama rasi bintang itu adalah Meskhetyu yang dibayangkan sebagai kaki depan banteng oleh masyarakat Mesir. Apa itu Meskhetyu? Meskhetyu sebenarnya adalah rasi bintang Beruang Besar yang memiliki 7 titik. Rasi bintang lain yang 'tidak bisa dibunuh' juga adalah Rasi Beruang Kecil & Draco. Masyarakat Mesir melihat Draco sebagai kuda nil betina. Rasi Draco cukup penting karena menandai kutub utara pada saat itu. Ternyata ada suatu benda yang digunakan untuk ritual di Mesir yang bentuknya mirip dengan Rasi Beruang Besar dan Kecil, yaitu kapak yang digunakan saat Ritual Pembukaan Mulut. Di ritual ini, imam menyentuh mulut dan mata patung Firaun yang sudah mati untuk membuat sang Firaun seolah-olah bisa makan, bernafas, dan melihat. Karena dulu belum ada logam tambang di Mesir, kapak itu mungkin dibuat dari meteorit logam. Bintang lain yang terkait dengan kepercayaan di Mesir adalah Bintang Sirius dan Rasi Orion. Rasi Orion dibayangkan sebagai dimensi angkasa Osiris, dewa dunia kematian, dan Sirius sebagai kakak perempuannya, yaitu Isis.
Karena (menurut kepercayaan) Firaun akan hidup di angkasa, kuburannya juga dibuat agar bisa mengantar sang Firaun ke angkasa. Pastinya kita tau bahwa Firaun dikuburkan di makam khusus yang raksasa, yaitu Piramida. Ada puluhan piramida di Mesir. Misalnya Piramida Merah, Piramida Bungkuk, dan Piramida Langkah (mungkin namanya aneh karena ini hasil terjemahanku). Ada salah satu tempat di Mesir yang memiliki 3 piramida yang saling berdekatan, yaitu di Giza. Komplek piramida Giza terdiri dari 3 piramida, yaitu Khufu, Khafra, dan Menkaura. Masing-masing dari ketiga piramida ini memiliki 2 kuil di sebelah timur mereka. Dari ketiga piramida ini, piramida yang paling awet adalah Piramida Khafra, tempat Sphinx berada. Sphinx adalah Patung Firaun yang memiliki tubuh singa.
Di komplek piramida Giza, ada suatu peristiwa angkasa yang spektakuler dan yang masih bisa dilihat saat ini. Kalau kita melihat ke arah barat - kalau digambarkan maka kita berada di kanan gambar, ketiga piramida di tengah, dan Barat di kiri - kita akan melihat Matahari terbenam sedikit ke selatan Menkaura saat titik balik Matahari musim dingin. Kemudian, saat equinox musim semi, Matahari akan terbenam di belakang sudut Khafra. Sementara saat titik balik Matahari musim panas, terbenamnya Matahari akan bergeser sampai hampir tepat di antara Khafra & Khufu atau di belakang Sphinx. Terbenamnya Matahari di belakang Sphinx ini akan membentuk pola hiroglif 'akhet'. Tahukah kalian? Akhet adalah simbol terbenam atau terbitnya matahari di antara 2 gunung lho! Jadi, saat Matahari terbenam di antara Piramida Khufu dan Khafra, kedua piramida itu akan membentuk pola 2 gunung yang disebut djew, sementara Mataharinya akan membentuk pola lingkaran. Selain itu, Akhet juga adalah simbol lahir kembali. Keren kan? Selain kedua piramida ini, ada 2 piramida lain yang membentuk pola djew, yaitu Piramida Snefru (ayah Khufu) di Dahshur. Tapi, Piramida Snefru hanya akan membentuk pola djew jika dilihat dari wilayah kuburan Saqqara.
Dari ketiga piramida di Giza, ada 1 piramida yang mengarah pada obyek angkasa tertentu. Coba kalian tebak piramida yang mana? Jawabannya adalah Piramida Agung Khufu. Piramida Agung Khufu dibangun sekitar 4,500 tahun lalu dan adalah bangunan tertinggi di dunia sebelum Menara Eiffel di Paris. Piramida ini dibangun dengan lebih dari 2 juta batu kapur dan granit yang masing-masing memiliki berat 2 atau 3 ton - lebih ringan dari batu Stonehenge - dan tebal 2,5 m. Dengan panjang 230 m dan tinggi 146 m, Piramida Khufu adalah piramida yang paling besar. Pintu masuk utamanya menghadap ke utara dan mengarah ke lorong menurun ke bawah tanah dan ke lorong atas. Lorong yang ke atas menuju ke Galeri Agung. Dari sini, ada lorong lagi yang menuju ke Makam Ratu dan Raja.
Nah, Makam Ratu dan Raja ini masing-masing memiliki 2 celah berbentuk persegi yang membelah piramida ke utara dan selatan secara diagonal. Keempat celah ini mengarah ke Thuban (bintang kutub) dan Khocab - bintang terang di Rasi Beruang Kecil - di utara, sementara 2 celah sisanya mengarah ke 3 bintang di Sabuk Orion dan ke Bintang Sirius di selatan pada tahun 2,500 SM. Saat ini, belum tentu keempat celah itu mengarah ke bintang-bintang yang sama dengan bintang-bintang pada 2,500 SM. Kenapa dibuat celah seperti itu? Karena Firaun dipercaya akan hidup di langit setelah mati, maka dibuatlah celah di makamnya sebagai simbol untuk mengantar sang Firaun ke tempat tujuannya di langit.
Selain piramida, ada bangunan Mesir lain yang terkait dengan obyek angkasa. Bangunan ini adalah kuil. Di Mesir, ada kota bernama Thebes. Setelah Kerajaan Tua, Mesir memasuki Periode Pertengahan Pertama, awal dari Kerajaan Pertengahan. Kerajaan Pertengahan dimulai oleh Raja Thebes - sekarang dinamakan Luxor - pada tahun 2,100 SM. Karena itu, Thebes menjadi kota terpenting di Mesir. Dewa utama Kota Thebes, yaitu Amun-Ra, juga menjadi dewa terpenting di Mesir. Di Thebes, ada beberapa kuil dan kuil yang paling penting di sana adalah Kuil Amun di Karnak.
Kuil ini dibangun pada awal abad 20 SM. Setelah dibangun, ada banyak Firaun yang membangun beberapa tambahan ruangan di Kuil Amun. Katanya, ruangan baru yang paling terkenal adalah ruang hypostyle - ruang dengan beberapa baris tiang yang menopang atap - yang ditambahkan oleh Ramesses 2 sekitar tahun 1,250 SM. Bagian depannya menghadap Sungai Nil. Peristiwa angkasa yang terkait dengan Kuil Amun mirip dengan yang di komplek piramida Giza. Sumbu kuil segaris dengan Matahari terbit pada pertengahan musim dingin dan Matahari terbenam pada pertengahan musim panas sehingga Matahari akan terlihat terbit dan terbenam di dalam kuil. Peristiwa yang menakjubkan ini masih bisa dilihat sekarang.
Kuil lain yang terkait dengan Matahari adalah Kuil Abu Simbel. Abu Simbel adalah 2 kuil yang dibangun tahun 1,250 SM oleh Ramesses 2 di dekat Sungai Nil. Di bagian depannya ada 4 patung Firaun raksasa, sementara di ruangan terakhir di dalamnya ada 4 patung juga yang sedang duduk. Keempat patung di dalam kuil ini adalah Dewa Ptah - dewa dunia bawah - Amun-Ra, Ramesses 2 (mengakui bahwa dirinya adalah dewa), dan Ra-Horakhti. Pada 20 Februari dan 22 Oktober dan beberapa hari sebelum dan sesudahnya setiap tahun, Matahari akan terbit segaris dengan sumbu kuil juga sehingga cahayanya akan mencapai ruangan dengan 4 patung dewa yang sedang duduk itu. Karena itu, cahayanya akan menyinari 3 patung dewa itu, mulai dari Amun-Ra, kemudian Ramesses 2, dan Ra-Horakhti. Lho, tapi kenapa patung Dewa Ptah tidak tersinar Matahari? Karena dewa ini adalah dewa dunia bawah sehingga memang disengaja agar tidak terkena sinar Matahari.
Peristiwa angkasa yang berhubungan dengan bangunan Mesir yang sudah aku sebutkan di atas bisa membantu masyarakat Mesir dalam mengetahui waktu. Ngomong-ngomong tentang waktu, masyarakat Mesir tentu saja juga memiliki alat penanda waktu. Waktu di sana memang berbeda dengan waktu kita, tapi tidak hanya itu saja. Kalender mereka memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kalender Matahari. Kalender Mesir dibagi menjadi 3 musim, yaitu akhet (banjir Nil), peret (menanam), dan shemu (panen). Setiap musim punya 120 hari sehingga kalau dijumlah akan menjadi 360 hari. Tapi ternyata ada 5 hari tambahan sehingga menjadi 365 hari. Walaupun begitu, kalender mereka masih sedikit lebih cepat dari kalender Matahari, karena kalender yang kita gunakan tidak tepat 365 hari, melainkan 365 ditambah 1/4 hari atau ditambah 6 jam. Kalender Mesir juga tidak dimulai dari Bulan Januari, tapi dimulai dari sekitar Bulan Juni, saat titik balik Matahari musim panas di Mesir dan saat terbitnya Bintang Sirius. Aku belum tau pasti apakah masyarakat Mesir masih menggunakan kalender seperti itu. Tapi kemungkinan besar mereka masih menggunakannya.
Jadi, di dunia ini ada banyak sekali tempat - kebanyakan yang bersejarah - yang sangat terkait dengan astronomi. Aku baru membahas 3 saja = Borobudur, Stonehenge, dan Mesir. Aku akan membahas tentang tempat-tempat lain yang juga terkait dengan angkasa di lain waktu. Jangan lupa untuk membaca artikelku selanjutnya ya!
ーーーーー
Lihat juga rekamannya ya :
0 Comments