Planet cantik yang mengerikan


Kali ini kita akan pergi ke tetangga planet kita. Tapi bukan Bulan ya. Kita juga punya tetangga lain selain Bulan, yaitu Planet Venus. Venus bahkan sering disebut saudari Bumi karena kandungan mineral di dalamnya yang sebagian besar sama dengan di Bumi dan ukurannya yang sangat mirip dengan Bumi, yaitu 12,100 km, sementara diameter Bumi adalah 12,750 km. Karena Venus adalah planet terdekat dengan Bumi, planet yang berotasi sangat lambat ini menjadi obyek angkasa paling terang ketiga setelah Matahari dan Bulan. Bahkan pernah ada pilot pesawat yang salah mengira Venus sebagai pesawat lain pada Januari 2011. Sama seperti Merkurius, kita hanya bisa melihat Venus dari Bumi saat subuh menjelang pagi dan sore hari. 1 tahun di sana tentu saja lebih singkat daripada di Bumi - yaitu 225 hari Bumi - tapi 1 hari di sana sama dengan 243 hari Bumi. Rotasi terhadap sumbunya juga ganjil, karena Venus berotasi berkebalikan dengan rotasi semua planet di tata surya dalam sehingga di sana Matahari terbit di barat dan terbenam di timur. Kecepatan angin di Venus sangat cepat, yaitu bisa mencapai 724 km/jam. Itu lebih cepat dari angin puting beliung tercepat di Bumi lho! Karena rapatnya udara di permukaannya, angin lembut saja bisa mendorong manusia seperti angin kencang di Bumi. Venus sudah ditemukan jauh sebelum era teleskop. Bahkan, Venus menjadi salah satu obyek angkasa yang paling diamati sepanjang sejarah. Masyarakat Babilonia kuno sudah mencatat lintasannya di angkasa pada 1,600 SM dan ahli matematika Yunani Pythagoras adalah orang yang pertama kali mengungkapkan bahwa obyek angkasa di subuh dan sore hari adalah Venus. Setelah teleskop diciptakan, orang yang pertama kali melihat Venus dengan teleskop adalah Galileo pada tahun 1609. 
Ilustrasi permukaan Venus

Walaupun sudah menggunakan teleskop, orang-orang tetap tidak bisa melihat bagaimana bentuk permukaan Venus sehingga mereka hanya bisa menduga saja. Para ilmuwan yakin permukaan planet yang tidak memiliki bulan ini tertutup rawa-rawa dan hutan tropis yang lebat sampai akhir tahun 1950-an. Tapi, ternyata dugaan para ilmuwan itu salah besar. Pada tahun 1956, sebuah teleskop radio menemukan gelombang radio dari Venus yang menandakan Venus memiliki suhu sangat tinggi. Akhirnya, bukti bahwa permukaannya sangat panas diketahui oleh wahana antariksa Uni Soviet yang bernama Venera 8 yang pertama kali mendarat di permukaan Venus pada 22 Juli 1972. Venera 8 ini adalah wahana antariksa pertama yang mendarat di permukaan planet lain lho! Sebenarnya sebelum Venera 8, Venera 7 sudah lebih dulu mendarat di Venus, tapi sebagian dari misinya tidak berjalan lancar. Setelah itu, para Venera yang selanjutnya juga diluncurkan ke Venus, walaupun tidak semuanya mendarat di permukaannya. Dari penemuan Venera inilah para ilmuwan akhirnya mengetahui bahwa 80% permukaannya malah tertutup lava yang keluar dari lebih dari 1,600 gunung aktif. Hal ini menyebabkan planet kedua dari Matahari ini menjadi planet terpanas di tata surya kita, dengan suhu mencapai 470°C. Sampai-sampai kandungan mineral asam sulfat dari awan yang jatuh ke permukaan sudah menguap lebih dulu sebelum mencapai tanah.

Wahana antariksa Venera 

Itu karena letusan gunung berapi melepaskan karbondioksida dan meningkatkan suhu Venus sehingga menimbulkan efek rumah kaca. Itu belum ditambah dengan panas Matahari yang bisa masuk ke dalamnya. Sinar Matahari bisa menembus atmosfernya yang tebal dan mencapai permukaannya. Padahal Venus memiliki atmosfer paling tebal di tata surya - 90 kali lebih tebal dari atmosfer Bumi - dan diselimuti lapisan awan karbondioksida setebal 64 km. Panas yang terpantul oleh permukaan Venus tidak bisa kembali ke angkasa karena terhalang karbondioksida dan uap air di atmosfernya. Kenapa? Karena jauh lebih dingin dari Matahari, Venus memantulkan panas Matahari dalam bentuk radiasi inframerah yang tidak bisa menembus atmosfernya sehingga panas Matahari terkurung di dalamnya. Itulah yang menyebabkan efek rumah kaca yang sangat buruk di Venus. 
Foto asli permukaannya 

Selain itu, di permukaannya terdapat banyak kawah meteor yang berdiameter 2,5 - 270 km. Tapi, tidak ada kawah kecil di sana karena tebal atmosfernya yang menghalangi batu-batu asteroid kecil untuk masuk ke dalamnya. Ada juga 2 dataran tinggi di permukaannya, yaitu Ishtar Terra yang sebesar Australia di sebelah utara Venus dan Aphrodite Terra yang sebesar Amerika Selatan di garis khatulistiwanya. Tekanan udara di sana 90 kali lebih kuat dari tekanan di permukaan laut Bumi. Sama seperti Bulan, Venus juga memiliki fase. Pada saat di titik terjauhnya dari Bumi, Venus akan terlihat sangat kecil, tapi seluruhnya disinari cahaya Matahari sehingga mirip bulan purnama. Sementara saat mendekati Bumi, ukurannya membesar, hanya saja lebih redup seperti bulan sabit. Tentu saja tidak hanya Rusia saja yang meluncurkan wahana antariksa ke Venus. Amerika, Jepang, dan Eropa juga sudah pernah meluncurkan banyak wahana antariksa ke sana. Misalnya Pioneer Venus 1 dan 2, Venus Express dari Eropa, dan Akatsuki dari Jepang.


Mungkin sejak tadi ada yang bertanya 'Apakah orang jaman dulu memang menamakan planet ini dengan nama Venus karena dia panas?'. Untuk yang sudah tau arti dari Venus, tentu saja pertanyaan itu salah. Banyak orang - termasuk orang jaman dulu - dari banyak negara yang menghubungkan planet ini dengan kepercayaan mereka. Masyarakat Babilonia percaya bahwa Venus adalah dewi cinta dan perang mereka, yang kemudian dinamakan Ishtar. Di Yunani, Venus disebut Aphrodite. Masyarakat Yunani kuno yakin bahwa Venus adalah 2 obyek angkasa yang berbeda karena mereka bisa melihat Venus saat subuh dan sore hari. Saat sore hari dinamakan Hesperos - yaitu bintang senja - sementara saat subuh dinamakan Fosforos si bintang fajar. Venus juga dikenal sebagai putri surga dan lautan dan anak Uranus dan Gaia. Di Roma, Venus adalah dewi cinta dan kedamaian Bangsa Roma. Mesir juga menjadikan Venus sebagai dewi mereka, yaitu Dewi Isis. Venus juga dikaitkan dengan simbol logam copper, segitiga datar, angka 5, warna biru, dan hari Jumat. Ada juga masyarakat yang menghubungkan Venus dengan arah barat dan logam (lebih ke arah emas). Masyarakat ini adalah Masyarakat dari China. Kalau tadi Masyarakat Babilonia mengkaitkan Venus dengan dewi perang, Suku Maya juga percaya pada hal itu. Suku Maya menganggap Venus sebagai dewi perang mereka dan yang menangkal sinar Iblis yang mematikan. Bahkan, suku ini juga membuat catatan yang rinci tentang Venus dan kalender ritual yang didasari oleh catatan itu. 

Penjelajahan kita di Venus sudah selesai! Akhirnya kita bisa mengenal lebih dałam tentang planet cantik yang ternyata mengerikan ini. Kita beruntung karena kita tinggal di Bumi  yang berada jauh dari Matahari dan memiliki atmosfer yang pas, tidak terlalu tebal ataupun tipis. Kalau Bumi sedikit saja lebih dekat dengan Matahari, maka suhu Bumi akan meningkat dan melepaskan karbondioksida dari batu-batuan sehingga menimbulkan efek rumah kaca yang lebih kuat dan tak terkendali seperti di Venus. Jadi, apa yang orang-orang lihat dari luar Venus - bahwa Venus adalah planet yang indah dan terang - tidak sama dengan apa yang ada di dalam Venus. Benar, kan? 

-----------

Lihat juga rekamannya ya : 

Post a Comment

0 Comments