Mahkota Angkor Wat


Tidak hanya di negara yang jauh dari kita saja, ada negara di dekat kita yang juga memiliki 'bangunan astronomi' seperti di Mesir, Roma, dan di tempat lain. Bangunan yang adalah salah satu kuil terbesar di Bumi ini berada di Kamboja. Kalau di Kamboja, kalian pasti akan menduga Angkor Wat. Kuil yang megah ini dibangun pada zaman Kerajaan Khmer. Kerajaan Khmer muncul di antara abad 8 - 14 M di dataran rendah Kamboja. Di zaman Kerajaan Khmer inilah para Raja Khmer mulai membangun kuil-kuil raksasa sebagai simbol kekuatan dan yang menjadi karya agung mereka. Kebanyakan dari kuil ini berada di daerah Angkor, tapi sekarang bernama Siem Reap. Kuil-kuil ini tersusun dari dinding persegi panjang luas yang mengitari bagian pusat yang terdiri dari beberapa bangunan dan kuil yang lebih kecil. Di banyak tempat, dinding berbentuk persegi panjang itu dikelilingi selokan. Kalian tau kan apa fungsi dari kuil? Ya, fungsi dari kuil-kuil ini adalah sebagai pusat utama pemujaan untuk agama Buddha atau Hindu dan katanya juga digunakan untuk tempat tinggal kerajaan. Kegiatan sembahyang di kuil ditunjukkan dengan kuil yang mengarah ke keempat arah mata angin. Angkor Wat adalah salah satunya. Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman 2 pada awal abad 12 M. Pintu masuk utamanya yang menghadap barat mungkin ditujukan kepada Dewa Vishnu, dewa yang sangat terkait dengan arah barat. Sama seperti kuil-kuil lainnya, Angkor Wat juga dikelilingi selokan seluas lebih dari 5 km dan dinding batas seluas 3.6 km. Kuil pusatnya yang bernama quincunx terdiri dari 5 menara dengan menara kelima setinggi 63 m, lebih tinggi dari 4 lainnya. Posisi kelima menara itu adalah 4 menara berada di sudut kuil dan menara kelima yang lebih tinggi berada di tengah. 

Kuil pusatnya terdiri dari 3 tingkat galeri berbentuk persegi panjang yang mengitari menara pusat. Di pintu utamanya terdapat jembatan yang dijaga oleh 2 patung hewan yang dipercaya membawa keberuntungan, yaitu seekor singa dan Naga. Tapi tunggu dulu, karena ini bukan naga seperti yang biasa kita bayangkan. Naga di sini adalah ular naga berkepala 7. Entah bisa terbang atau tidak ya. Apa peristiwa angkasa yang terkait dengan kuil megah ini? Angkor Wat terhubung dengan equinoks musim semi dan gugur. Sumbu azimuth Angkor Wat sebetulnya cukup ganjil, yaitu 90.5 derajat. Seandainya kalau sumbunya tepat 90 derajat, maka arah hadap Angkor Wat akan tepat ke arah barat. Tapi, sumbunya yang sangat sedikit meleset ini menimbulkan akibat yang menarik. Pada pagi hari saat equinoks, Matahari akan terbit hampir tepat di atas menara pusat dilihat dari pintu barat kuil seolah-olah memakaikan mahkota hampir tepat di atasnya. Karena itu, ada banyak orang yang menduga - duga apa fungsi Angkor Wat yang lain selain sebagai tempat sembahyang dan tempat tinggal kerajaan. Ada banyak orang yang menduga bahwa kemungkinan besar Kuil Hindu ini berfungsi sebagai semacam kalender raksasa. Sebenarnya dugaan ini tidak punya dasar sains dan tidak terkait dengan ide para pembangun Angkor Wat. Jadi kemungkinan besar peristiwa Matahari yang 'memahkotai' puncak kuil saat equinoks sangat mungkin adalah hubungan kuil dengan surga dan kepercayaan masyarakat Kamboja pada zaman Kerajaan Khmer. 

Selain kuil-kuil seperti Angkor Wat, para Raja Khmer juga membangun banyak danau besar berbentuk persegi panjang. Sama seperti kuil-kuil di Siem Reap, danau-danau ini juga mengarah ke empat mata angin sehingga kita bisa melihatnya sebagai sebuah keteraturan. Dari sekian banyaknya danau yang dibuat, danau yang paling penting adalah Danau Barat yang memiliki luas 16 km dengan kapasitas air yaitu 50 juta meter kubik. Tahukah kalian? Danau Barat ini masih menjadi danau buatan terbesar di dunia lho! Danau barat memiliki 2 fungsi, yaitu tentu saja sebagai penyimpan air untuk pertanian dan yang kedua adalah untuk ritual. Untuk memastikan Danau Barat juga digunakan untuk ritual, dibangunlah kuil di tengah danau yang bernama Mebon Barat. Berbeda dengan Angkor Wat, pintu masuk Mebon mengarah ke timur. Banyaknya danau di sana mengakibatkan letak Siem Reap bergantung pada langit dan air. Kalau di Angkor Wat terjadi pemakaian 'mahkota' di atas kuilnya saat Matahari terbit, di beberapa kuil lain juga terjadi hal seperti itu pada hari equinoks, hanya saja itu terjadi saat Matahari terbenam karena arah hadap kuil-kuil itu yang menghadap timur. Tapi ingat ya, peristiwa seperti itu tidak terjadi di semua kuil di daerah Angkor. 
Kuil Bayon

Salah satu kuil terkenal yang terkait dengan fenomena ini adalah Kuil Buddha paling terkenal di Angkor atau Siem Reap, yaitu Kuil Bayon. Kuil Bayon dibangun sekitar akhir abad 12 M. Ciri khas kuil Buddha ini adalah terdapat 216 wajah batu tersenyum yang menempel di semua menaranya. Wajah yang tersenyum dan terlihat tenang itu mungkin menggambarkan raja yang menjelma (berubah wujud) menjadi Lokesvara. Lokesvara adalah orang yang bisa pergi ke surga pada saat itu juga, tapi dia menundanya untuk membantu orang yang kesusahan di Bumi. Nah, pada saat equinoks, Matahari terbenam di belakang menara pusat Kuil Bayon dan menerangi wajah-wajah batu di sana. 



Sekarang coba kalian lihat gambar ini. Di gambar ini, kita bisa melihat akar pohon besar yang mencengkeram salah satu bagian kuil di Angkor Wat. Mungkin kalian berpikir begini 'Kuil megah kok tidak dirawat?'. Memang kelihatannya seperti itu. Tapi, ternyata pohon itu memang dibiarkan tumbuh seperti itu agar Kuil Angkor Wat juga terlihat terhubung dengan alam sekitar. Jadi, tidak hanya sebagai tempat sembahyang, Angkor Wat juga adalah kuil yang terkait dengan angkasa dan alam.  

Angkor Wat 

Kuil Mebon Barat 

--------------

Lihat juga rekamannya ya : 



Post a Comment

0 Comments