Ular raksasa di Castillo


Apakah kalian mengenal suku terkenal yang katanya sudah punah sejak lama walaupun saat ini masih tersisa beberapa orang dari suku ini? Suku Maya adalah jawabannya dan kali ini kita akan mempelajari tentang suku ini. Budaya Maya menyebar luas di daerah Yucatan - di dekat Meksiko - ke Meksiko tenggara, Belize, Guatemala, dan Honduras. Antara abad 3 - 9 M yang disebut zaman Classic, Suku Maya membangun ratusan kota, 2 diantaranya yang terkenal adalah Tikal dan Palenque. Kebanyakan kota ini runtuh tanpa alasan yang jelas, tapi kemudian di zaman Post Classic, kota-kota yang indah dibangun di dataran rendah Yucatan. 2 diantaranya adalah Uxmal dan Chichen Itza. Kota Maya adalah jenis kota dengan pemerintahan yang otonom atau negara atau wilayah yang memiliki kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri. Beberapa masyarakat Maya saling terhubung dengan baik, sementara yang lainnya mengalami perang. Sejarah politik dari Suku Maya diketahui beberapa dekade terakhir melalui penafsiran prasasti yang ditinggalkan mereka. Budaya dan agama Maya sangat rumit. Maya membagi dunia mereka menjadi 3 tingkat. Dunia bawah tanah yang dibagi menjadi 9 sub-tingkat, dunia surga yang dihuni terutama oleh dewa-dewa yang terkait dengan fenomena alam - khususnya Dewa Hujan Chac - dan dunia langit, dimana Venus dikaitkan dengan Chac dan memiliki peran yang penting juga. Semua peristiwa angkasa dan tentang pengaruhnya pada kehidupan manusia sangat penting bagi Masyarakat Maya. Suku Maya bahkan mengembangkan tabel canggih untuk mempelajari periode waktu saat gerhana mungkin terjadi yang dibuktikan oleh beberapa buku yang mereka tulis. Kalender Maya penting untuk pertanian, kehidupan sosial, dan keagamaan suku ini. Kalender mereka berakhir pada titik balik Matahari musim dingin tahun 2012. 

Maya menggunakan 3 kalender parallel, yaitu Tzolkin, Haab, dan Hitungan Panjang, walaupun sebenarnya mereka katanya memiliki 20 jenis kalender. Dari ketiga kalender parallel ini, ada satu kalender yang terkait dengan astronomi, yaitu Tzolkin. Tzolkin terdiri dari siklus 20 hari dengan 13 siklus lain sehingga secara keseluruhan ada 260 hari. Kenapa Suku Maya memilih 260 hari masih tidak diketahui, tapi ada peristiwa angkasa yang berlangsung sekitar selama 260 hari. Apa peristiwa angkasa itu? Siklus Venus, yang periode terlihatnya sebagai Bintang Fajar adalah sekitar 258 hari. Ini mengingatkan kita lagi bahwa Venus sudah ditemukan sejak suku Maya hidup, atau mungkin jauh lebih dulu lagi. Walaupun sudah dikenali sejak lama, kalender Maya masih menyimpan banyak misteri yang bahkan belum bisa dipecahkan oleh para astronom maupun arkeoastronom, astronom yang mengaitkan situs-situs kuno dengan astronomi. Tapi itu bukan berarti bahwa semua hal yang ditinggalkan Suku Maya masih menjadi misteri. Kota-kota yang dibangun oleh mereka sudah dipelajari dan bisa dipahami oleh para astronom dan arkeoastronom. Salah satu Kota Maya yang terkenal adalah Chichen Itza.

Chichen Itza berada di Semenanjung Yucatan. Daerah ini memiliki ciri khas yang bernama cenote, lubang pembuangan yang terbuat dari runtuhnya permukaan batuan dan biasanya diisi air tanah. Cenote dianggap suci oleh Suku Maya karena digunakan sebagai pintu gerbang komunikasi spiritual dengan dunia lain dengan memberikan persembahan korban - termasuk manusia - ke dalamnya. Hmm, cukup mengerikan ya. Mungkin karena adanya dua cenote yang unik, maka Chichen Itza ditemukan. Sekitar abad 10 M, Kota Maya ini menjadi salah satu kota terpenting untuk Suku Maya. Arsitektur Chichen Itza dipakai di banyak bangunan, termasuk sebuah lapangan bola besar dan Caracol - diambil dari Bahasa Spanyol siput - bangunan melingkar yang cukup besar dan yang dibangun di atas panggung yang luas. Dari luar Caracol terlihat seperti observatorium dengan kubahnya. 

Sama seperti para pembangun piramida dan yang lainnya, para pembangun Kota Chichen Itza juga tertarik pada astronomi yang bisa dilihat pada sebuah piramida Suku Maya yang terkenal di dunia, yaitu Castillo. Piramida berbentuk persegi ini memiliki tinggi 24 m dan setiap sisinya dibuat tangga yang mencapai puncak. Karena Castillo ditujukan untuk Kukulcan - dewa berwujud ular berbulu - masyarakat Maya menempatkan 2 patung kepala ular di kedua sisi salah satu dari keempat tangga. Tangga yang memiliki patung kepala ular ini mengarah ke pintu masuk utama Castillo. Castillo bukan terdiri dari 1 piramida saja, karena piramida ini sebenarnya menggabungkan piramida yang lebih tua yang puncaknya masih utuh dan berisi patung pria berbaring Chac-Mool yang digunakan untuk pengorbanan manusia dan takhta berbentuk jaguar. 

Castillo menghadap 22° searah jarum jam dari arah utara atau dengan kata lain memiliki sumbu azimuth 22°. Arah hadap sisi Castillo yang mengarah ke barat laut akan segaris dengan terbenamnya Matahari pada 20 Mei dan 24 Juli atau sebelum dan sesudah titik balik Matahari musim panas di sana. Saat sore hari, bayangan yang dihasilkan sudut barat laut Castillo akan diproyeksikan ke tangga yang menghadap timur laut. Oh iya, rusuk piramida Castillo tidak seperti piramida Mesir, karena rusuk Castillo yang menuju puncak itu bergelombang. Di tangga yang menghadap timur laut, ada sepasang patung kepala ular yang aku sebutkan tadi. Di hari dan waktu yang khusus, tangga timur laut akan terkena cahaya sedikit sehingga bentuk gelombang dari rusuk barat laut akan membentuk bayangan bergelombang pada tangga itu. Saat itu terjadi, bayangan itu akan terhubung dengan kepala ular di ujung kaki tangga sehingga menciptakan gambar turunnya seekor ular raksasa. Peristiwa ini terjadi dan mencapai maksimal sekitar satu jam sebelum Matahari terbenam pada saat Equinox musim semi pada Bulan Maret karena Bulan September yang juga terjadi Equinox mengalami musim hujan. Bayangan ular yang menuruni tangga Castillo adalah pertanda waktunya musim hujan dengan arah yang ditunjuknya adalah sebuah monumen lapangan terbuka yang bernama platform Venus. 

Di dekatnya, ada jalan yang digunakan untuk upacara keagamaan yang bernama sacbé yang menuju ke cenote Chichen Itza terbesar yang disebut Sumur Pengorbanan. Air yang berada di cenote ini adalah air suci karena tempat ini adalah tujuan akhir dewa. Hal ini sudah dibuat oleh Suku Maya seribu tahun yang lalu dan sempat dilupakan sebelum akhirnya ditemukan lagi. Saat ini, ribuan orang berkumpul setiap tahunnya di Chichen Itza untuk melihatnya peristiwa Kukulcan yang menuruni tangga Castillo. Selain itu, Suku Maya juga adalah suku yang mengaitkan kepercayaan mereka dengan astronomi. Selain Suku Maya yang hebat ini, masih ada suku lain yang tidak kalah hebat dengan Maya (dan yang belum pernah aku bahas). Suku apa itu? Mereka adalah Suku Inca yang akan aku bahas di lain waktu. Terimakasih sudah membaca, ya! 

Orang di gambar ini adalah orang Maya yang asli 

------------

Lihat juga rekamannya ya :  

Post a Comment

0 Comments