Gelembung misterius di Bimasakti

sumber : https://www.ruetir.com

2 tahun yang lalu, para astronom menemukan sesuatu yang tidak kasat mata di galaksi kita. 'Sesuatu' itu dinamakan Gelembung eRosita karena ditemukan oleh Teleskop Angkasa eROSITA. Teleskop eROSITA diluncurkan pada 13 Juli 2019 dengan Roket Proton-M oleh Roscosmos, Rusia. Teleskop X-Ray sepanjang 3 m dan selebar 2,6 m ini akan beroperasi selama 7 tahun. Lokasi pengamatannya berada di Lagrange Point 2 (L2) atau 1.5 juta km dari Bumi, sama dengan lokasinya Teleskop Angkasa James Webb. Teleskop eROSITA mulai mengumpulkan data pada Oktober 2019, tapi berhenti mengumpulkan data sejak 26 Februari yang lalu setelah Ukraina diserang. Sebelum berhenti bekerja, eROSITA sempat menemukan Gelembung eRosita pada tahun 2020. Gelembung berbentuk jam pasir ini memiliki tinggi 45.661 tahun cahaya di atas dan di bawah Bimasakti, dengan 1 tahun cahaya sama dengan hampir 10 triliun km.

Artinya, tinggi keseluruhannya adalah sekitar 90.000 tahun cahaya! Itu hampir sepanjang diameter Galaksi Bimasakti, yaitu 105.700 tahun cahaya. Gelembung eROSITA mirip dengan Gelembung Fermi yang sudah terdeteksi 10 tahun sebelumnya oleh Teleskop Fermi, pada tahun 2010. Bedanya, gelembung yang lebih kecil ini hanya bisa dilihat dengan sinar gamma berenergi tinggi, dengan tinggi keseluruhan sekitar 50.000 tahun cahaya. Gelembung Fermi berisi sinar kosmik, sedangkan Gelembung eROSITA berisi gas panas. Panjang Gelembung eRosita dan Gelembung Fermi masing-masing adalah 45.000 tahun cahaya dan 20.000 tahun cahaya. Penemuan kedua gelembung ini akan membantu para astronom mempelajari tentang proses-proses yang dialami benda angkasa di dalam dan sekitar Bima Sakti dan di galaksi lainnya, tentang unsur-unsur kimia, tingkat ionisasinya, kepadatan dan suhu gas di dalam gelembung, dan meneliti ciri-ciri tempat gelembung. 

Gambar asli Gelembung eRosita (sumber : https://science.nasa.gov)

Sebenarnya, kenapa gelembung aneh ini bisa muncul di galaksi kita? Menurut perhitungan, Gelembung eROSITA bisa disebabkan oleh ledakan supernova super yang mengeluarkan energi sebesar 100.000 supernova! Kemungkinan lebih besarnya adalah lontaran material dari Sagittarius A*, lubang hitam supermasif di pusat galaksi. Peristiwa ini disebut Active Galactic Nuclei (AGN), materi yang jatuh ke dalam lubang hitam supermasif, tapi malah terlontar ke atas dan ke bawah galaksi dalam wujud arus berenergi tinggi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. AGN menyebabkan gelombang kejut yang mendorong materi di dekatnya menjauh sehingga membentuk Gelembung Fermi. Lalu, Gelembung Fermi menyingkirkan gas di sekitarnya dan tepian terluar dari gelombang kejut itu menjadi Gelembung eRosita. Kalau dugaan ini benar, Gelembung Fermi dan eRosita menunjukkan bahwa Sagittarius A* pernah aktif dan menyerap materi di dekatnya sebanyak 1.000 - 10.000 kali massa Matahari selama 100.000 tahun sejak sekitar 2,6 juta tahun lalu. Untungnya, saat ini Sagittarius A* sedang tidur alias sedang tidak aktif.

 Teleskop angkasa eROSITA (sumber : https://www.techtimes.com)

-------------

Lihat juga rekamannya ya : 

Post a Comment

0 Comments