Sumber : https://space.skyrocket.de
Jika membicarakan tentang planet tercepat di tata surya kita, sudah pasti jawabannya adalah Merkurius. Wahana antariksa yang mengunjungi planet ini hanya sedikit sekali. Lebih tepatnya, hanya ada 2 misi yang fokus meneliti planet ini. Misi pertama adalah Mariner 10 dan misi kedua adalah MESSENGER. Untuk hari ini, kita akan membahas tentang Mariner 10. Mariner 10 merupakan misi NASA pertama ke Merkurius. Nama pesawat ruang angkasa dalam misi ini adalah Mariner-73J atau Mariner-J yang diproduksi oleh Boeing Aerospace Company seharga $100 juta (1973). Tapi untuk mempermudah penyebutan, kita akan menyebut nama pesawatnya dengan nama Mariner 10 juga. Dengan massa 502,9 kg, Mariner 10 memiliki ukuran 182.88 x 182.88 x 182.88 cm. Selama masa bekerjanya dari 3 November 1973 sampai 24 Maret 1975, Mariner 10 juga sempat mengunjungi planet sebelah Merkurius, yaitu Venus. Mariner 10 menjadi misi pertama yang menggunakan gravitasi suatu planet untuk mengubah kecepatan dan lintasan penerbangannya. Selain itu, Mariner 10 juga adalah misi pertama yang mempelajari dua planet sekaligus - yaitu Merkurius dan Venus - dalam satu misi. Ada satu momen langka yang berhasil didapatkan Mariner 10, yaitu saat wahana antariksa ini bertemu dengan komet jangka panjang bernama Komet C/1973 E1 Kohoutek pada bulan Januari 1974. Pencapaian lain yang dilakukan Mariner 10 adalah menjadi probe pertama yang menggunakan angin matahari untuk menyesuaikan arah hadapnya. Teknik navigasi Mariner 10 juga akan digunakan untuk wahana antariksa setelah dirinya. Alat-alat yang dimiliki oleh Mariner 10 adalah 2 buah kamera, radiometer inframerah, spektrometer ultraviolet airglow, spektrometer okultasi ultraviolet, magnetometer, teleskop partikel bermuatan, dan penganalisa plasma.
Misi utama Mariner 10 adalah mempelajari atmosfer, permukaan, dan kenampakan Merkurius. Setelah diluncurkan Roket Atlas Centaur dari Cape Canaveral pada 3 November 1973, perjalanan Mariner 10 tidak berjalan dengan mulus. Selama penerbangan ada banyak masalah teknis dan kerusakan padanya. Tidak lama setelah diluncurkan, beberapa pemanas kamera televisi tidak menyala. Padahal suhu di luar angkasa sangat dingin sehingga bisa membekukan sistem Mariner 10. NASA sudah mencoba untuk menyetel ulang pemanas ini, tapi tidak berhasil. Untungnya suhu kamera kembali stabil. Sistem data wahana antariksa ini terus menyetel ulang sendiri. Lalu, terjadi masalah pada high-gain antenna sehingga sistem komunikasi dan pengiriman data menjadi terhambat. Tidak sampai di situ, parahnya Mariner 10 juga kehilangan 16% dari bahan bakarnya pada 28 Januari. Sebenarnya NASA memiliki pesawat ruang angkasa cadangan kalau terjadi sesuatu yang buruk pada Mariner 10. Tapi itu akan membuat NASA harus mengeluarkan biaya lebih mahal lagi. Untungnya, misi tetap bisa berlanjut dan Mariner 10 pun tiba di Venus. Di Venus, para ilmuwan ingin mempelajari lebih dalam tentang interaksi planet ini dengan angin Matahari. Pada 5 Februari 1974, Mariner 10 mulai mengirim gambar Venus. Gambar pertama yang diambilnya adalah terminator siang-malam dari Venus. Secara keseluruhan, Mariner 10 mengambil 4.165 foto planet ini. Jarak terdekatnya dengan Venus adalah sejauh 5.768 km. Selama di Venus, Mariner 10 menemukan bahwa Venus memiliki medan magnet yang lemah, dengan kekuatan medan magnetnya hanya seperduapuluh dari kekuatan medan magnet Bumi. Selain itu, Venus ditemukan memiliki atmosfer yang aktif dalam gelombang ultraviolet.

Mariner 10 pun melanjutkan perjalanan dan sampai di Merkurius pada 29 Maret 1974. Jarak terdekat Mariner 10 pada tanggal itu adalah 703 km. Di planet abu-abu ini, para astronom ingin mengetahui kepadatan tinggi Merkurius - yang diduga disebabkan oleh konsentrasi logam yang tinggi - dan apa yang ada di dalam inti planet ini. Saat sampai di Merkurius, salah satu perbedaan yang paling terlihat adalah keberadaan lereng curam yang menunjukkan bahwa kerak planet terdekat dengan Matahari ini mungkin menyusut. Sama seperti di Venus, menurut magnetometer Mariner 10, medan magnet di Merkurius juga lemah - bahkan jauh lebih lemah dari Venus - sekitar seperenam puluh kekuatan medan magnet Bumi. Medan magnet Merkurius diyakini para ilmuwan berasal dari dalam planet itu sendiri dan bukannya hasil interaksi Merkurius dengan angin Matahari. Merkurius memiliki permukaan yang mirip dengan Bulan dengan berkawah yang tidak aktif dan tidak memiliki atmosfer, walaupun Mariner 10 mendeteksi atmosfer helium yang samar-samar di sekitar Merkurius. Salah satu kenampakan alam yang paling mencolok adalah Kawah Caloris. Dengan diameter sekitar 2.500 km, cekungan ini memiliki serangkaian cincin dan pegunungan konsentris. Suhu pada malam hari di planet ini bisa mencapai -183 derajat C dan suhu siang hari maksimal 187 derajat C. Mariner 10 tidak berdiam diri di Merkurius terus-menerus. Mariner 10 juga sempat meninggalkannya, lalu mengitari Matahari, dan kembali ke Merkurius pada 21 September 1974 dengan jarak sekitar 48.069 km - pada terbang lintas keduanya ini Mariner 10 mengambil gambar wilayah kutub selatan. Wahana antariksa ini kembali menjauhi Merkurius sebelum terbang lintas ketiga, terakhir, dan terdekatnya pada 16 Maret 1975 dengan jarak sekitar 327 km.

Mariner 10 mengirim lebih dari 2.700 gambar selama 3 kali terbang lintas Merkurius. Selain mempelajari kedua planet terdekat dengan Matahari ini, Mariner 10 juga melakukan uji coba di ruang antarplanet. Setelah pesawat angkasa yang menua ini kehabisan bahan bakarnya, NASA memutus komunikasi dengannya pada 24 Maret 1975. Lantas, bagaimana nasib Mariner 10 setelah itu? Tidak ada kabar tentang hal ini karena NASA tidak menghancurkan Mariner 10 - misalnya dengan sengaja menabrakkannya ke Merkurius - sebelum pemancarnya dimatikan. Saat ini mungkin Mariner 10 masih berkeliaran mengitari Matahari dengan kondisinya yang sudah mati total. Mariner 10 sudah menjadi pelopor yang memberikan secuil kisah dari Merkurius, sebelum dirinya digantikan oleh wahana antariksa MESSENGER yang terbang ke Merkurius pada tahun 2008.
Sumber : https://airandspace.si.edu
0 Comments