Minggu ini aku akan menceritakan tentang tata surya kita. Tahukah kalian, ternyata tata surya kita terdiri dari 6 bagian loh! 6 bagian itu adalah planet bagian dalam, sabuk asteroid, planet bagian luar, planet kerdil, Sabuk Kuiper, dan Awan Oort. Kita akan bahas tentang planet bagian dalam dulu. Planet-planet yang ada di bagian dalam sering dikenal dengan nama Planet Terrestrial. Planet Terrestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sebenarnya, Matahari juga termasuk dalam kategori planet bagian dalam, tapi karena dia adalah bintang dan bukan planet, dia tidak dipanggil Planet Terrestrial.
Diameter Matahari adalah 1.390.000 km. Dengan diameter sebesar itu, sejuta bumi bisa masuk ke dalamnya! Jadi, Matahari itu bukan main besarnya. Walaupun begitu, masih ada bintang yang lebih besar dari Matahari, misalnya Bintang Betelgeuse. Temperatur rata-rata Matahari adalah 5.500 derajat Celsius. Umurnya 4,6 milyar tahun. Kelas bintang Matahari adalah Kuning G2. Matahari memang memberi banyak manfaat bagi kita, tapi dia juga ada dampak negatifnya loh! Yang berbahaya bagi kita adalah julak surya yang kalau sampai ke bumi bisa menimbulkan Badai Matahari. Julak surya adalah awan gas magnetik Matahari. Kalo kalian lihat foto Matahari, kan ada semacam gas yang keluar menjauhi Matahari yang berbentuk cincin. Nah, itu namanya julak surya. Nama lainnya adalah CME, singkatan dari coronal mass ejection - lontaran massa korona (bukan Corona yang virus ya). Ledakan gas itu mengandung radiasi tinggi dan zarah bermuatan. Julak surya pernah mencapai bumi kalo tidak salah 2 kali, tanggal 28 Oktober 2003 dan pada tahun 1859. Julak surya tahun 2003 itu menyebabkan beberapa satelit rusak dan listrik di Swedia mati. Sementara yang tahun 1859 merusak semua sistem telegraf di seluruh dunia. Mengerikan, ya! Untungnya CME jarang sampai ke bumi.
Bagaimana dengan aurora? Aurora terjadi karena zarah-zarah (semacam zat) bermuatan dari angin Matahari bertabrakan dengan zat-zat di atmosfer, sehingga zarah-zarah itu masuk ke atmosfer bumi membentuk aurora yang indah di langit. Trus, kenapa aurora hanya bisa dilihat di kutub utara dan selatan saja? Karena pengaruh medan magnet bumi yang menarik zarah-zarah itu. Sekarang kita masuk ke bagian planet, berurutan dari yang paling dekat dengan matahari sampai yang terjauh. Yang pertama adalah Merkurius. Merkurius memiliki banyak kawah. Merkurius berputar sangat lambat sehingga 1 hari di sana sama dengan 176 hari di bumi. Tapi karena dia lebih dekat dengan matahari daripada bumi, 1 tahun di sana sama dengan kira-kira 88 hari bumi. Merkurius belum diketahui apakah punya bulan atau tidak. Di Merkurius, terbit dan tenggelamnya matahari berbeda dengan di bumi.
Venus yang menempati posisi kedua sering disebut sebagai planet saudari Bumi. Ada juga yang menamakannya si bintang senja dan fajar. Fase-fase Venus mirip dengan fase-fase bulan kita. Venus mempunyai banyak gunung berapi, sehingga suhu di Venus bisa melelehkan logam. Panas sekali, ya! Venus bahkan adalah salah satu planet paling gersang di tata surya. Katanya, Venus memiliki atmosfer paling tebal di antara planet-planet lainnya di tata surya loh! Bisa dibilang 90 kali lebih tebal dari atmosfer Bumi. Panjang satu hari di sana sama dengan 243 hari di Bumi. Artinya Venus berputar lebih lambat daripada Merkurius.
Kita mampir dulu ke tempat tinggal kita, yaitu Bumi. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta kilometer. Jarak itu pas untuk mempertahankan air agar tetap bisa cair. Karena menurut para ilmuwan, air adalah pendukung kehidupan. Bumi terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun lalu. Setelah itu Bumi ditabrak oleh objek sebesar Mars, sehingga membuat sumbu Bumi miring 23 derajat. Kepingan-kepingan yang terlontar akibat kejadian itu membentuk bulan. Setelah kejadian itu berlangsung, Bumi mulai mendingin dan membentuk lautan. Bumi akhirnya menjadi planet yang bisa dihuni, mulai dari mikroba-mikroba di dalam lautan, kemudian dinosaurus, dan manusia. Mars si planet merah yang dingin ini sudah kuceritakan minggu lalu. Jadi aku hanya akan ngasih tau ini saja. Mars mempunyai dua bulan. Nama salah satu bulannya adalah Phobos. Panjang satu hari di sana sama dengan 26 jam di Bumi. Ngarai atau kanal yang dimilikinya adalah kanal terpajang di tata surya. Massanya adalah 0,107.
Setelah Mars adalah sabuk asteroid yang terdiri dari banyak asteroid ditambah dengan planet kerdil Ceres. Ceres adalah planet terkecil di antara semua planet di tata surya kita loh, bahkan lebih kecil dari bulan kita! Karena orbitnya di dalam sabuk asteroid, Ceres susah untuk dilihat dari bumi. Ngomong-ngomong, bagaimana sabuk asteroid bisa terbentuk? Sebenarnya sabuk ini adalah sisa-sisa dari pembentukan planet-planet kecil pada masa tata surya kita terbentuk. Para ilmuwan sudah menemukan sabuk asteroid di tata surya lain. Lalu, kenapa Ceres berada di Sabuk Asteroid, bukan di deket Mars atau Jupiter? Jadi, batu-batu asteroid di sabuk ini pada saat tata surya kita terbentuk saling melekat satu sama lain sampai akhirnya membentuk suatu planet. Tapi, sejak ada Jupiter, gravitasinya mengacaukan bebatuan asteroid itu dan mencegah mereka untuk saling berlekatan. Walaupun begitu, ternyata masih ada beberapa batu asteroid yang melekat dan menciptakan planet yang baru. Planet itu adalah Ceres. Tahukah kalian, dulu Ceres dinyatakan sebagai asteroid loh! Tapi setelah itu statusnya diubah menjadi planet kerdil. Massa Ceres adalah 0,00016.
Sekarang kita masuk ke bagian planet gas raksasa, yang terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Keempat planet ini dikenal dengan nama Planet Jovian, dan semuanya memiliki cincin. Tapi yang paling kelihatan adalah cincin Saturnus. Karena mereka planet gas, permukaan mereka tidak bisa diinjak. Dengan diameter hampir 140.000, Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita. Massanya 318, sedangkan massa Bumi cuma 1. Jupiter katanya memiliki 66 bulan. 4 di antaranya adalah yang terbesar. 4 bulan itu adalah Io, Europa, Ganymedes, dan Kallisto. Keempat bulan ini dikenal sebagai bulan-bulan Galilean. Ganymedes adalah bulan terbesar di tata surya kita, lebih besar daripada Merkurius. Di Europa sedang dicari kehidupan juga katanya. Karena Europa memiliki permukaan es, ada kemungkinan besar di bawah es ini ada lautan cair. Hal yang unik untuk Io adalah permukaannya yang mirip dengan pizza. Sementara untuk Kallisto adalah permukaannya yang beku tanpa ada lautan cair di bawahnya. Jupiter juga mempunyai angin topan yang hampir 3 kali lebih besar daripada Bumi, yang bernama Bintik Merah Raksasa. 1 hari di sana sama dengan 10 jam di Bumi. Walaupun dia planet gas, suhu di permukaan jupiter dingin.
Planet gas kedua adalah Saturnus yang mempunyai cincin yang terbuat dari batu-batu angkasa dan pasir. Jarak antar cincin itu bisa selebar hampir 5,000 km, sedangkan sebagian cincin Saturnus memiliki tebal lebih dari 3 km! Dia memiliki kira-kira 62 bulan. Dua diantaranya bernama Titan dan Mimas. Titan adalah bulan terbesar Saturnus dan tersusun dari metana. Karena medan magnetnya 600 kali lebih kuat dari medan magnet bumi, aurora di sana berubah setiap jam. Saturnus juga memiliki badai seperti di Jupiter.
Di Planet Uranus, kalian akan menemukan sesuatu yang ganjil. Uranus memiliki perbedaan dengan planet-planet lainnya, yaitu dalam hal mengitari Matahari. Apanya yang ganjil? Yang ganjil adalah Uranus bergerak menggelinding, karena planet beku ini punya kemiringan 98 derajat karena pernah ditabrak objek raksasa. Hal ini menyebabkan kutub utara menghadap matahari sedangkan kutub selatan menjauhi matahari selama 42 tahun. Karena itu juga ketiga belas cincinnya tidak mengelilinginya sebagaimana cincin planet-planet lainnya. Salah satu dari ke-27 bulannya bernama Miranda. Kalian tau nggak kenapa warna Uranus biru kehijauan? Warna itu disebabkan oleh penyerapan gelombang inframerah Matahari. Tahukah kalian? Dari semua planet di tata surya kita, mungkin Uranus adalah planet yang paling terkait dengan sastra loh! Jarak antara Uranus dengan Matahari kira-kira 2.870.658.186 km! Itu saja sudah jauh. Bagaimana dengan para planet kerdil yang lebih jauh lagi ya? Kita akan mengetahuinya setelah aku menceritakan tentang Neptunus.
Neptunus yang sekaligus adalah planet Jovian terkecil yang mirip dengan Uranus adalah planet beku juga, dan mempunyai cuaca paling ganas di tata surya, dengan angin yang kecepatannya 2 ribu km per jam! Super duper kencang, bukan? Selain itu, temperatur di inti besi hampir sama dengan permukaan Matahari, menyebabkan angin di sana sangat kencang dan juga menciptakan badai yang bernama Bintik Gelap Raksasa yang lebih besar dari bumi seperti Bintik Merah Raksasa Jupiter. Planet yang memiliki 6 cincin dan 14 bulan ini ditemukan dengan perhitungan matematika, bukan dengan pengamatan. Sejak pertama kali ditemukan, Neptunus baru sekali mengelilingi Matahari! Karena 1 tahun di sana sama dengan hampir 165 tahun di bumi. Planet dengan posisi kesembilan dari Matahari ini memiliki temperatur rata-rata - 214°C.
Setelah planet Jovian ada Sabuk Kuiper (baca : kaiper) yang tersusun dari sisa-sisa planet dan sekumpulan besar puing galaksi. Jadi, kalau Sabuk Asteroid adalah sisa-sisa pembentukan planet-planet di tata surya, Sabuk Kuiper adalah sisa-sisa pembentukan galaksi Bimasakti. Karena merentang dari orbit Neptunus hingga ratusan juta kilometer melampaui Pluto, keempat planet kerdil kecuali Ceres dan komet periode pendek seperti Halley adalah anggota Sabuk Kuiper. Objek-objek itu disebut KBO (Kuiper Belt Object).
Menurut kalian, kenapa sih, Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris dikelompokkan dalam kategori planet kerdil. Menurut para ilmuwan, ada 3 ciri yang harus dimiliki suatu objek angkasa agar bisa disebut planet besar seperti Bumi. Planet besar haruslah bulat, mengelilingi matahari, dan sudah bebas dari puing-puing di orbitnya. Puing-puing yang dimaksud adalah sisa-sisa pembentukan planet itu. Semua planet kerdil ini mengelilingi Matahari dan hampir semuanya berbentuk bulat, kecuali Haumea, karena dia berbentuk seperti telur. Jadi dia sudah jelas masuk ke dalam kategori planet kerdil. Bagaimana dengan keempat planet kerdil lainnya? Karena mereka belum terbebas dari puing-puing di orbitnya, mereka juga termasuk planet kerdil.
Semua planet kerdil tersusun dari batuan dan es. Untuk Pluto, kalau dia bisa dipindahkan ke dekat Matahari, maka dia akan mempunyai ekor dan akan menjadi sangat mirip dengan komet. 1 hari di Pluto sama dengan 6,5 jam di bumi. Planet kerdil dengan 5 bulan ini memiliki orbit yang berbeda dengan orbit planet-planet lainnya. Orbit Pluto miring 17 derajat dan berbentuk elips, sedangkan hampir semua orbit planet lainnya datar dan berbentuk lingkaran. Sebenarnya, Pluto masih membingungkan para astronom. Ini terkait dengan sejarah penemuan Pluto. Setelah penemuan Planet Neptunus pada tahun 1846, para ilmuwan menemukan suatu objek yang mengganggu orbit Neptunus. Mereka menamakannya planet X. Pada tahun 1905 seorang astronom yang bernama Percival Lowell mulai mencari planet X ini. Sayangnya dia tidak menemukannya. Yang menemukannya malah asisten di observatorium miliknya, yang bernama Clyde Tombaugh, pada tahun 1930.
Setelah planet X ditemukan, para ilmuwan meminta usul kepada orang-orang. Kemudian seorang gadis mengusulkan Pluto. Tidak lama setelah itu, Studio Disney mengambil nama itu untuk anjing Mickey Mouse untuk mengenang penemuan Planet Pluto. Menarik kan? Pada tahun 2006, tiga planet yang serupa dengan Pluto ditemukan. Setelah penemuan itu, para ilmuwan mempertimbangkan apakah planet-planet itu dikelompokkan dalam kategori planet kerdil atau planet biasa. Perdebatan dimulai, tapi akhirnya Pluto dan ketiga planet lainnya itu diturunkan statusnya menjadi planet kerdil. Tapi, perdebatan itu belum selesai. Tadi kan udah kujelaskan ciri-ciri planet biasa seperti bumi, dan keempat planet kerdil ini belum terbebas dari puing-puing di orbitnya, tapi begitu juga dengan Bumi, Mars, Jupiter, dan Neptunus. Jadi seharusnya keempat planet ini adalah planet kerdil. Gimana dong? Aku juga belum tau jadinya gimana nantinya. Menurut kalian sendiri bagaimana?
Haumea yang menempati posisi orbit kesebelas dari Matahari berputar sangat cepat karena juga pernah bertabrakan dengan objek lain. Tabrakan itu juga mengubah bentuknya menjadi lonjong seperti telur. Dia mempunyai 2 bulan. Ahli astronomi Mike Brown menamakannya Santa karena dia menemukannya sebelum hari raya Natal tahun 2004.
Berbeda dengan kebanyakan planet lainnya, Makemake tidak punya bulan dan tertutup es tebal dan metana. Sekali mengelilingi matahari sama dengan 310 tahun di bumi. Nama semula Makemake adalah Easter Bunny karena ditemukan setelah hari raya Paskah tahun 2005, diambil dari nama Pulau Paskah yang ada di Samudera Pasifik.
Eris yang menempati posisi orbit terakhir dari Matahari, yaitu yang ke-13 adalah planet kerdil terbesar di tata surya kita. Jaraknya dengan matahari 14 miliar km jauhnya! Dia mengelilingi matahari setiap 560 tahun bumi. Dia tidak hanya menempati peringkat pertama dalam ukuran yang terbesar kalau dibandingkan dengan keempat planet kerdil lainnya. Dia juga menempati peringkat pertama dalam rotasi yang paling cepat loh! Karena Eris berputar sangat cepat sehingga satu hari sama dengan 1 jam di bumi! Super duper cepat kan? Dia juga tersusun dari batuan dan es seperti planet-planet kerdil lainnya. Eris memiliki 1 bulan yang bernama Dysnomia.
Sebelum kita masuk ke bagian terakhir, aku mau menceritakan tentang komet dulu. Komet adalah sisa-sisa pembentukan tata surya 4,6 milyar tahun yang lalu. Komet tersusun dari pasir, es air, dan karbon dioksida. Benda berkilauan ini memakan waktu ratusan hingga jutaan tahun untuk sekali mengelilingi matahari. Salah satu komet yang terkenal adalah Komet Halley yang punya periode pendek yang berasal dari Sabuk Kuiper. Komet bisa dikelompokkan ke dalam periode pendek kalau komet itu mengelilingi Matahari dibawah 200 tahun. Komet terbagi menjadi 4 bagian = inti, koma, ekor, dan selubung hidrogen. Selubung hidrogen termasuk bagian ekor. Kalian tau nggak, kenapa komet memiliki ekor? Jadi saat mendekati Matahari, panas Matahari akan menguapkan es yang membentuk gas dan debu di koma. Saat sampai di orbit Mars komet mulai membentuk ekor yang bisa mencapai ratusan juta mil! Tiupan angin matahari membuat ekor komet selalu menjauhi Matahari.
Bagian terakhir adalah Awan Oort. Walaupun belum ada yang pernah melihat Awan Oort apalagi mengunjunginya, para astronom menduga Awan Oort mungkin adalah sisa-sisa nebula yang memadat pada saat tata surya kita terbentuk. Nebula adalah tempat kelahiran bintang. Ditemukan oleh astronom Belanda Jan Oort, Awan Oort jaraknya adalah 748 triliun km dari Matahari. Jarak itu menunjukkan tepi terjauh daril tata surya kita, sekaligus batas luar medan gravitasi Matahari. Para ahli astronomi yakin Awan Oort adalah tempat asal sebagian besar komet. Jadi, kelompok pertama tempat asal komet adalah Awan Oort, kemudian Sabuk Kuiper menempati posisi kedua. Awan Oort mungkin menyelubungi tata surya, seperti ilustrasi di atas.
Begitu deh! Menarik, kan? Oh iya, kalo ada yang salah atau kurang tepat, tolong komen ya, supaya aku bisa perbaiki. Kita ketemu lagi minggu depan ya!
0 Comments