Miliaran planet di luar sana

Minasan, konnichiwa (selamat siang semuanya)! Seperti yang kita ketahui, ada triliunan planet di Galaksi Bimasakti sendiri. Aku kan pernah menjelaskan bahwa kita berada di salah satu bagian Bimasakti yang bernama lengan spiral. Di lengan spiral ini ada banyak sekali tata surya yang lain dan di tiap tata surya itu pastinya di dalamnya ada planet. Jadi topik kali ini akan membahas tentang planet-planet itu, atau lebih umum disebut eksoplanet. 
Eksoplanet adalah planet yang mengorbit bintang lain di luar tata surya kita. Sebenarnya eksoplanet tidak selalu memiliki bintang induk karena ada eksoplanet yang melayang bebas alias planet pengembara yang tidak mengitari bintang apapun. Eksoplanet pertama kali ditemukan pada tahun 1995 (51 - Pegasi b) dan sampai saat ini sudah ada lebih dari 3,000 eksoplanet yang ditemukan. Sebagian besar eksoplanet berada di sekitar tata surya kita. Eksoplanet memiliki kandungan yang mirip dengan planet-planet di tata surya kita. Eksoplanet bisa memiliki medan magnet, lempeng tektonik, gunung berapi, cincin seperti Saturnus, bulan, atmosfer, ekor seperti komet (kalau planet itu dekat dengan bintang induknya sehingga panas dari bintang induknya menguapkan kandungan di permukaan planet itu sehingga membentuk ekor), pola insolasi (1 sisi planet terkena sinar matahari sementara sisi lainnya mengalami malam terus menerus, mirip  Uranus), dan juga zona layak-huni seperti Bumi (misalnya Planet Kepler 62 e dan f yang berukuran sebesar Bumi, memiliki zona layak-huni, dan mengitari bintang yang mirip dengan Matahari). Zona layak-huni adalah orbit planet yang mempertahankan suatu planet agar tetap hangat sehingga air cair bisa bertahan di permukaannya sehingga mungkin mengandung kehidupan.

Sebagian besarnya berjarak sekitar puluhan sampai ratusan tahun cahaya (mungkin dari Bumi). Tapi eksoplanet terdekat dengan kita, yaitu di Proxima Centauri B (sistem tata surya tetangga kita) hanya berjarak 4 tahun cahaya (40 triliun km). Ada 4 teleskop angkasa yang aku ketahui yang digunakan NASA untuk mencari eksoplanet, yaitu Teleskop Kepler, Teleskop Angkasa Spitzer, Teleskop Angkasa Hubble, dan TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite). Misi Kepler adalah mencari planet seukuran Bumi dan lebih kecil di dekat zona layak-huni. Sementara TESS bertujuan untuk mencari eksoplanet yang mengitari bintang induknya (terutama yang berukuran kecil) yang paling terang. Sebenarnya Teleskop Angkasa Spitzer tidak dirancang untuk mencari eksoplanet, tapi peralatan inframerahnya cocok untuk mencari eksoplanet. 
Teleskop Angkasa Kepler 

Ada 4 jenis eksoplanet yang sudah diketahui = Raksasa gas, Bumi Super,  Neptunian (planet mirip Neptunus), dan Terrestrial. Kita mulai dari Raksasa gas dulu. Sesuai dengan namanya, Raksasa gas adalah planet yang komposisi utamanya adalah gas, seperti Jupiter. Salah satu eksoplanet berjenis Raksasa gas adalah Kepler - 16 b (245 tahun cahaya dari Bumi). Neptunian alias planet mirip Neptunus juga adalah eksoplanet yang terdiri dari gas dan seukuran Neptunus. Eksoplanet berjenis Neptunian memiliki komposisi yang bermacam-macam, tapi semua eksoplanet jenis ini pasti memiliki hidrogen dan helium. Salah satu eksoplanet berjenis ini adalah OGLE-2005-BLG-390L b (21 tahun cahaya dari Bumi). Panjang banget ya namanya. 
Kepler - 16 b 

OGLE-2005-BLG-390L b 

Kalau Bumi super bukan berarti planet itu persis seperti Bumi, hanya saja planet jenis Bumi super lebih besar dari Bumi dan mungkin memiliki atmosfer. Planet jenis ini lebih terang dari Neptunus dan mungkin adalah planet berbatu, misalnya Kepler 186 - f (561 tahun cahaya dari Bumi). Sementara jenis Terrestrial adalah eksoplanet berbatu seukuran Bumi (seperti para planet Terrestrial di tata surya kita = Merkurius, Venus, Bumi, Mars), misalnya TRAPPIST - 1 e dan d yang berjarak 41 tahun cahaya dari Bumi. Itu tadi adalah 4 jenis eksoplanet. Nah, tentunya untuk mendapatkan semua data ini, para ilmuwan terlebih dahulu harus mencari eksoplanet - eksoplanet itu. Apakah kalian tau apa saja cara yang digunakan para ilmuwan untuk mencari eksoplanet?
Kepler 186 - f

Ada 5 metode yang digunakan untuk mencari eksoplanet. Metode yang pertama adalah metode goyangan bintang. Metode ini digunakan untuk mencari bintang yang bergoyang karena tertarik gaya gravitasi planet yang mengitarinya sehingga bintang itu tidak berada tepat di pusat tata surya itu. Hal ini akan mengubah warna bintang itu. Memangnya ada planet yang bisa menggoyangkan bintang (termasuk bintang yang bermassa kecil)? Ada tuh. Tapi tentunya hanya planet berukuran besar seperti Jupiter saja yang bisa menggoyangkannya. Dengan kata lain, planet kecil seperti Bumi tidak bisa menggoyangkan bintang yang dikelilinginya. Dengan menggunakan metode ini, para ilmuwan berhasil menemukan 821 eksoplanet. Metode kedua yang paling banyak menemukan eksoplanet adalah metode transit. Metode ini mirip dengan peristiwa gerhana Matahari. Gerhana Matahari terjadi saat Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi sehingga menutupi cahaya Matahari untuk sementara waktu. Nah begitu juga dengan metode transit. Metode ini digunakan untuk mencari bintang yang kecerlangannya turun sedikit saat waktu tertentu karena ada planet yang melintas di antara teleskop di Bumi dengan bintang itu (transit). Tapi tentu saja planet itu tidak akan bisa menutupi seluruh cahaya bintang induknya, seberapa besar pun ukuran planet itu. Tahukah kalian? Dengan menggunakan metode ini, para ilmuwan berhasil menemukan ribuan eksoplanet dan sekaligus ratusan sistem bintang yang memiliki planet lho! 

Data ini juga bisa digunakan untuk mengetahui ukuran eksoplanet itu, periode orbitnya, jaraknya dari bintang induk, dan temperaturnya. Ribuan eksoplanet itu juga ditemukan menggunakan Teleskop Angkasa Kepler yang juga menggunakan metode ini. Saat ini sudah ada 3,275 eksoplanet yang ditemukan menggunakan metode ini. Tiga di antaranya adalah Kepler - 16 b, Kepler 186 - f, dan TRAPPIST - 1 e dan d. Metode ketiga adalah mengamati secara langsung. Tapi itu bukan berarti kalau kita mengamati angkasa menggunakan teleskop, maka kita pasti akan menemukan eksoplanet. Yang dimaksud dengan mengamati secara langsung adalah menutup cahaya bintang yang terang sehingga eksoplanet yang mengitarinya akan terlihat, tapi aku nggak tau bagaimana cara menutup cahaya bintang yang terang. Kenapa cahaya bintang itu harus ditutup dulu? Karena eksoplanet yang mengitari suatu bintang tidak akan terlihat karena tertutup oleh cahaya bintang yang terang itu dan itu wajar saja. Eksoplanet yang ditemukan menggunakan metode ini tidak begitu banyak, yaitu 51 eksoplanet saja. Metode keempat adalah pelensaan mikro gravitasi. 

Metode yang terkait dengan metode kedua (transit) ini digunakan untuk mencari cahaya bintang yang terfokuskan pada saat ada eksoplanet yang transit. Jadi, cahaya bintang menyebar ke mana-mana (itu sudah pasti). Nah, gravitasi dari eksoplanet yang mengitarinya akan menarik cahaya bintang yang tersebar itu sehingga cahaya bintang yang seharusnya lurus itu menjadi bengkok alias melengkung. Kalau ini terjadi saat eksoplanet itu transit, maka dari Bumi akan terlihat cahaya bintang yang melengkung itu karena tertarik gaya gravitasi eksoplanet (terfokuskan). Ada 106 eksoplanet yang ditemukan menggunakan metode ini, salah satunya adalah OGLE-2005-BLG-390L b. Metode yang terakhir bernama Astrometri. Metode ini mirip sekali dengan metode goyangan bintang, walaupun eksoplanet yang berhasil ditemukan menggunakan metode Astrometri jauh lebih sedikit dari yang ditemukan menggunakan metode goyangan bintang, yaitu cuman 1 eksoplanet saja. Sedikit sekali ya! Jadi cara penggunaannya begini. Seperti yang sudah aku jelaskan, ada eksoplanet yang bisa menggoyangkan bintang induknya. Bintang yang bergoyang itu akan mempengaruhi jarak antara dirinya dengan bintang-bintang lain di dekatnya. Contohnya, kalau bintang ini bergoyang ke kiri, maka dia akan sedikit menjauh dari bintang A (misalnya) dan akan mendekat ke bintang yang lain lagi, misalnya Bintang B. Kemudian kalau dia bergoyang ke kanan, dia akan giliran mendekat ke Bintang A dan menjauh dari Bintang B. Nah, jarak itulah yang dihitung oleh para ilmuwan. 

Itu sepemahaman aku saja karena aku memang nggak mengerti sepenuhnya tentang metode ini dan kalau dilihat dari berapa eksoplanet yang ditemukan menggunakan metode kelima ini, kelihatannya metode Astrometri sulit untuk digunakan. Saat ini mungkin eksoplanet yang berhasil ditemukan belum mencapai miliaran. Tapi semoga saja lama-kelamaan ada semakin banyak eksoplanet yang ditemukan dan mungkin ada banyak di antaranya yang memiliki zona layak-huni. Kita tunggu saja sampai teleskop - teleskop (di Bumi dan di angkasa) yang bekerja saat ini maupun yang akan diluncurkan berhasil menemukan eksoplanet - eksoplanet lainnya. Jya, matane (kalau begitu, sampai jumpa)!
TRAPPIST - 1 d

ーーーーーーー

Lihat juga rekaman dan diskusinya di bawah ini ya :





Post a Comment

0 Comments