Pengelana Angkasa Misterius

Oumuamua 

Setelah membahas tentang dunia di Sabuk Kuiper dan Awan Oort yang ada di luar orbit Neptunus - yang masih di dalam tata surya kita - kita akan langsung menjelajah ke luar tata surya kita. Maksudnya dengan 'di luar' ini masih berada di dalam Awan Oort, tapi di atas 122 AU atau sekitar 18 miliar 300 juta km dari Matahari, dengan 1 AU (Astronomical Unit) sama dengan jarak Bumi dengan Matahari atau 150 juta km. Kalau dilihat di gambar di bawah ini, ruang antar bintang dimulai tepat setelah heliopause atau batas dari heliosfer. Yang harus kalian tau dulu tentang heliosfer adalah daerah seperti gelembung ini menjadi atmosfer terluar Matahari yang melindungi planet-planet di dalamnya dari radiasi antar bintang. Ini wajar saja karena Matahari sangat sangat besar. Jadi sekarang kita sedang berada di dalam atmosfernya. Daerah bernama ruang antar bintang ini berisi obyek-obyek angkasa yang dikategorikan sebagai obyek antarbintang. Obyek antarbintang adalah komet, asteroid, dan planet pengembara yang tidak terikat gravitasi bintang manapun yang berarti mereka menjelajah 'kemanapun mereka inginkan'. Tapi kebetulan batas gaya gravitasi Matahari - yaitu Awan Oort - masih bisa mempengaruhi sebagian ruang antar bintang. Kok jadi berlawanan dengan fakta sebelumnya? Jadi bisa dibilang ada sebagian daerah dari ruang antar bintang yang dimiliki tata surya kita dan daerah itu adalah Awan Oort, yang benar-benar adalah batas terakhir tata surya kita. Kalau dalam matematika ada yang namanya himpunan dan irisan. Nah daerah di Awan Oort ini adalah irisan antara ruang antar bintang dengan daerah tata surya kita. Itu artinya, ada beberapa obyek antarbintang yang menjadi milik kita karena masih berada di daerah Awan Oort, seperti Sedna dan Planet Goblin. Untuk yang ingin tau lebih banyak, lihat ceritaku tentang Awan Oort, ya. Ngomong-ngomong soal planet pengembara, benda ini adalah obyek antar bintang yang lebih kecil dari bintang dan katai coklat dan tentu saja tanpa sistem bintang. Dengan kata lain, planet pengembara bisa jadi dilontarkan dari sistem tata surya tempat mereka terbentuk atau memang tidak pernah terikat ke bintang atau katai coklat mana pun, tapi mereka ini tetap menghasilkan panas dari dalamnya. Bima Sakti sendiri memiliki miliaran sampai triliunan planet pengembara. Obyek antarbintang tentu saja juga bisa kadang-kadang melintas dekat dengan suatu bintang untuk sementara waktu sehingga bisa disebut juga sebagai 'penyelundup antarbintang'. Para astronom mengira beberapa objek antarbintang melintas di dalam orbit Bumi setiap tahun dan sekitar 10.000 yang melintas di dalam orbit Neptunus pada hari-hari tertentu. Pada 8 Januari 2014, sebuah bolide - meteor yang bisa meledak - antarbintang meledak di atmosfer Papua Nugini sebelah utara. Bolide yang memiliki kecepatan 43,8 km/detik ini diduga berdiameter 0,9 m, walaupun masih ada astronom lain yang meragukan asalnya yang dari antarbintang. 

Obyek antarbintang belum tentu sejak dari dulu berada di ruang antarbintang, karena bisa jadi obyek angkasa itu dulunya mengorbit bintang, tapi kemudian terlontar ke luar tata surya karena berinteraksi dengan suatu obyek angkasa masif. Misalnya seperti pada awal 1980-an, saat Komet C/1980 E1 yang awalnya terikat ke Matahari melewati dekat dengan Jupiter sehingga dipercepat sampai mencapai kecepatan lepas dari Matahari dan kemudian menuju ruang antarbintang. Kecepatan lepas Matahari adalah kecepatan yang dibutuhkan suatu obyek angkasa untuk melepaskan diri dari ikatan gravitasi Matahari. Menurut para astronom, di Awan Oort ada lebih banyak komet yang dikeluarkan ke ruang antarbintang daripada yang tertahan di dalamnya. Awan Oort sendiri mungkin terbentuk dari planetesimal - sisa-sisa pembentukan tata surya - yang dilontarkan dari bintang lain di daerah kelahiran Matahari, karena memang masih ada beberapa astronom yang menduga bagaimana cara Awan Oort terbentuk, misalnya 2 astronom bernama Amir Siraj dan Avi Loeb. Walaupun jauh, para astronom masih ingin mengirimkan misi setidaknya ke salah satu dari obyek antarbintang ini. Salah satunya adalah Proyek Lyra yang akan menilai kemungkinan misi ke Oumuamua dan hasilnya adalah adanya saran untuk mengirim wahana antariksa ke Oumuamua dalam waktu 5 sampai 25 tahun. Sampai saat ini baru ada 2 obyek antarbintang yang ditemukan melintas di tata surya kita. Yang pertama adalah 1I/ʻOumuamua atau yang biasa disebut Oumuamua. 
Pengamatan pergerakan Oumuamua 

Obyek antarbintang ini ditemukan dengan menggunakan teleskop Pan-STARRS pada 19 Oktober 2017. Dengan kecepatan yang lebih besar dari kecepatan lepas Matahari - yaitu 26,3 km/detik saat di luar tata surya kita - Oumuamua memiliki bentuk pancake atau (kalau kalian lebih suka) pesawat angkasa yang mungkin terbuat dari es nitrogen padat. Setelah beberapa pengamatan, para ilmuwan menduga Oumuamua keluar dari suatu sistem bintang 400 juta - 500 juta tahun lalu. Awalnya, Oumuamua dinamai C/2017 U1 karena dianggap komet dan diubah namanya menjadi A/2017 U1 setelah tidak ada aktivitas komet yang ditemukan. Tapi, setelah sifatnya dikonfirmasi namanya diganti menjadi 1I/ʻOumuamua. 1 karena objek pertama yang ditemukan, "I" untuk antarbintang, dan "'Oumuamua" berasal dari Bahasa Hawaii yang berarti "pembawa pesan dari jauh yang tiba lebih dulu". Oumuamua sudah kehilangan semua permukaannya yang mudah menguap karena terkena paparan radiasi kosmik di ruang antarbintang sehingga ada yang menyebutnya sebagai asteroid, komet punah atau damocloid. Komet punah adalah komet yang sudah mengeluarkan sebagian besar esnya dan hanya tersisa sedikit untuk membentuk ekor dan koma, sedangkan damocloid adalah planet minor seperti Farfarout yang memiliki orbit periode panjang periodik - mirip Komet Halley - tapi tidak memiliki ekor komet. Obyek antarbintang sepanjang 800 m ini mungkin menyemburkan gas dari sisi yang diterangi Matahari yang mendorongnya seperti roket sehingga kalau dilihat, Oumuamua akan benar-benar terlihat bergerak seperti pesawat angkasa. Kalian pasti tau bahwa batu angkasa yang memiliki ekor akan disebut komet. Tapi, kalau Oumuamua adalah komet, obyek berbentuk aneh ini seharusnya tidak memiliki gas yang keluar seperti ekor komet karena bentuknya yang tidak seperti komet dan juga dorongan seperti roket yang lebih kuat dari dugaan para astronom. 

Hal ini membuat beberapa ilmuwan bahkan berpikir Oumuamua adalah 'kiriman' para alien. Tapi tentu saja itu tidak sepenuhnya benar, karena Oumuamua mungkin berasal dari dunia seperti Pluto yang kita bahas belum lama ini. Para ilmuwan menduga Oumuamua tidak berbentuk datar seperti itu saat pertama kali masuk ke tata surya kita. Bisa jadi bentuk awalnya adalah bulat seperti planet, tapi radiasi kosmik dan mungkin panas dari bintang mengubahnya menjadi seperti pancake, dan hal ini juga terjadi dengan semua komet yang tersusun dari es. Karena berasal dari tata surya lain, Oumuamua mungkin adalah sampel pertama dari eksoplanet yang terbawa ke dalam tata surya kita sehingga bisa membuat para ilmuwan mempelajari tentang eksoplanet itu dan bagaimana cara terbentuknya). Menurut mereka juga, seharusnya sekitar 1 dari 1,000 komet di tata surya kita berbentuk seperti Oumuamua atau seharusnya ada ratusan obyek antarbintang seukuran Oumuamua di tata surya kita. Obyek antarbintang kedua yang ditemukan bernama 2I/Borisov atau C/2019 Q4 (Borisov). 

Dilihat dari gambarnya saja kita bisa tau bahwa obyek antarbintang ini adalah sebuah komet. Komet ini diitemukan pada 30 Agustus 2019 oleh Gennadiy Borisov. Titik terdekatnya dengan Matahari adalah sedikit diatas 2 AU alias sekitar 300 juta km pada 8 Desember 2019 dan melintas paling dekat dengan Bumi 20 hari setelahnya. Komet Borisov memiliki komposisi permukaan yang cukup jarang ditemukan di tata surya kita. Pada November 2019, ada astronom dari Universitas Yale mengatakan ekor komet ini berukuran 14 kali ukuran Bumi! Diameter inti 2I/Borisov awalnya dikira antara 1,4 sampai 16 km, tapi kemudian Teleskop Angkasa Hubble mengukur bahwa diameter maksimalnya adalah 0,5 km. Komet yang memiliki kecepatan 32 km/detik ini katanya juga melontarkan sejumlah kecil nikel. 

Ternyata memang di luar tata surya kita ada 'banyak UFO yang sedang mengintai kita'. Semoga saja kita bisa segera pergi pertama ke dunia di luar orbit Neptunus, kemudian Awan Oort, sampai akhirnya kita bisa keluar dari tata surya kita ini.

ーーーーーー

Lihat juga rekamannya ya : 

Post a Comment

0 Comments