Observatorium tertua di Asia

Cukup jarang aku membahas tentang astronomi di Asia karena memang informasinya juga tidak banyak. Tapi situs atau lebih tepatnya monumen bernama rumit ini harus aku bahas. Sebuah monumen astronomi tegak bernama Cheomseongdae ini terletak di Gyeongju, Korea Selatan - dari namanya saja sudah kelihatan ada di mana - dan juga di dekat makam Raja Naemul, Raja Silla. Cheomseongdae ternyata adalah sebuah observatorium, persis seperti arti dari namanya, yaitu 'menara pengamat bintang'. Bahkan observatorium setinggi 9.7 m ini sudah dinyatakan sebagai observatorium tertua di Asia, atau bahkan mungkin di dunia juga, kalau bukan di Gobekli Tepe. Cheomseongdae dibangun pada 7 M, tepatnya dari 632 - 647 M pada masa pemerintahan Ratu Seondeok. Ajaibnya, bentuknya tidak berubah sampai saat ini, hanya arah hadapnya saja yang berubah sedikit ke arah timur laut. Salah satu yang unik darinya adalah kalau dilihat dari atas, Cheomseongdae akan terlihat seperti bentuk huruf Korea "jeong" yang berarti "sumur". Bentuknya mirip seperti gnomon dari jam Matahari yang dimana bayangan yang dihasilkannya akan menunjukkan waktu saat itu. Cheomseongdae sempat muncul dalam drama Korea populer berjudul Queen Seondeok pada tahun 2009. 
Cheomseongdae sangat mudah luntur karena tua dan terkena dampak pelapukan, terutama dari polusi udara. Bagian luarnya dibersihkan secara teratur untuk menghilangkan lumut sehingga tetap bersih. Cheomseongdae menjadi Harta Nasional ke-31 pada tanggal 20 Desember 1962. Simbol bangunan ini dicetak pada koin Korea agar diingat oleh Masyarakat Korea. Monumen yang terbuat dari batu granit ini terdiri dari 3 bagian, fondasi monumen sepanjang 5.7 m, bagian tiang berbentuk tabung, dan bagian persegi di atasnya. Fondasinya tersusun dari 12 batu, sedangkan bagian tiangnya tersusun dari 365 batu granit. Apakah kalian sadar ada yang unik dari banyaknya batu ini? Ya, banyaknya batu yang menyusun tiang monumen ini sama dengan banyaknya hari dalam setahun. Dan ini pas 365 batu lho!
Penampakan Cheomseongdae dari atas
 
Di tengah monumen ada sebuah jendela yang menjadi satu-satunya bukaan untuk masuk ke dalam Cheomseongdae. Mungkin masyarakat Silla harus memasang tangga dulu untuk masuk ke dalamnya dan naik ke puncaknya. Bagian atas yang terdiri dari 2 lapisan ini diduga pernah ada alat pengamatannya, walaupun sampai sekarang belum ditemukan dan juga belum diketahui apa yang diamati dari observatorium ini. Katanya, dulu para astronom mengamati langit dan merekam kejadian langit yang penting, lalu mengirimkan hasilnya kepada raja. Sang raja kemudian akan meminta nasihat dari para penasihat tentang apa arti dari peristiwa langit itu dan apa yang harus dilakukan. Jadi bisa dikatakan pengamatan angkasa yang dilakukan para astronom Silla adalah untuk membantu bitang pertanian, politik, dan nasib seseorang. Astronomi seperti ini dinamakan Astrologi.
Dari dasar Cheomseongdae sampai ke jendelanya tertutup oleh puing-puing. Jendela ini akan segaris dengan sinar Matahari saat Equinox musim semi dan musim gugur. Jendela membagi Cheomseongdae menjadi 12 lapisan batu di atas dan di bawah jendela yang melambangkan 12 bulan dalam setahun dan 24 solar term, salah satu dari 24 periode dalam kalender lunisolar - gabungan dari lunar dan solar/Matahari- tradisional Tiongkok yang menandakan peristiwa astronomi tertentu atau fenomena alam. Seluruh lapisan tiang berjumlah 27 tingkat yang mungkin melambangkan Ratu Seondeok yang menjadi penguasa ke-27 di Kerajaan Silla. Kalau ditambah dengan lapisan dasarnya - berarti ada 28 lapisan - maka jumlahnya akan sama dengan 28 rasi bintang yang ada di Asia Timur. Dan terakhir, kalau 2 lapisan di bagian atas juga ditambahkan, maka akan menjadi 30 lapisan yang sama dengan banyaknya hari dalam sebulan. Tidak hanya Cheomseongdae, Kerajaan Silla juga mengembangkan kalender mereka sendiri. Sebelum tahun 535 M, Kerajaan Silla menggunakan kalender dari Tiongkok, tapi setelahnya mereka menggunakan kalender buatan mereka yang bisa memprediksi gerhana Matahari dan gerhana bulan dan memetakan arah komet dengan tepat. 
Kuburan Ratu Seondeok yang mirip dengan Piramida China

Masih ada beberapa hal yang belum diketahui dari Cheomseongdae dan Kalender Silla. Apa saja obyek angkasa yang diamati dari sini, dengan alat apa, dan bentuk Kalender Silla sendiri (kalau yang kalender sih aku yakin ada, tapi aku tidak berhasil menemukan gambarnya). Yang kita tau saat ini adalah bahwa Cheomseongdae adalah observatorium tertua di Asia, banyak batunya yang sama dengan beberapa hari dalam setahun, dan keberadaan Kalender Silla. Jadi, kalau kalian datang ke Korea, harus datang ke sini juga nih, apalagi untuk kalian yang nge-fans dengan Korea. 

----------------

Lihat juga rekaman pertemuan Bincang Seru AAC ya : 

Post a Comment

0 Comments